Pilgub Jabar, Gerindra disarankan bersekutu dengan koalisi zaman now
Merdeka.com - Partai Gerindra masih belum menentukan arah politiknya menghadapi kontestasi Pemilihan Gubernur Jabar 2018. Jika Gerindra ngotot mendorong kadernya maju di Pilgub Jabar, partai besutan Prabowo Subianto tersebut terancam ditinggal partai lainnya yang sebelumnya pernah bersekutu.
Dua partai yang semula diajak untuk berkoalisi yakni PAN dan Demokrat sudah menyatakan diri mendukung Deddy Mizwar dan kader PKS, Ahmad Syaikhu.
Pengamat Politik dari Universitas Padjajaran, Firman Manan mengatakan, langkah realistis yang bisa dilakukan Gerindra adalah bergabung dengan partai pendukung Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu.
-
Siapa yang diusung Golkar sebagai Cawapres Prabowo? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Apa yang terjadi dengan Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Kenapa Gerindra tidak akan menjadi mayoritas di kabinet Prabowo-Gibran? 'Ya dari Gerindra sedikit lah (jumlahnya),' kata Dasco di Plataran Senayan, Jakarta, Senin (16/9).
-
Siapa yang Golkar usung jadi cawapres Prabowo? Ia mengatakan, Golkar akan menyodorkan kader terbaiknya Airlangga Hartarto untuk mendampingi Prabowo.
-
Siapa yang diusung Partai Nasdem untuk Pilgub Jabar? Anak Presiden ke-3 ini diusung oleh Partai NasDem.
-
Siapa yang ingin memasangkan Prabowo-Gibran? Wacana memasangkan Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming masih terus mencuat.
"Kalau mengacu peta politik hari ini, akan lebih baik Gerindra bergabung dengan koalisi Zaman Now. Tinggal cari kompromi lain," kata dia pada wartawan, Kamis (23/11).
Firman menyebut, kompromi tidak selalu mendapatkan posisi wakil. Opsi lain misalnya meminta support kadernya yang bergabung dalam pilkada di Kabupaten/kota.
"Kalau Gerindra punya kandidat, bisa minta didukung. Atau menitipkan program yang jadi platform agar bisa diperjuangkan," ucap Firman.
Persoalan lain, sekarang ini Gerindra belum bersekutu dengan partai manapun dan tidak punya peluang untuk membangun koalisi. Pilihannya, jika tidak bergabung dengan koalisi yang ada, Gerindra bisa memilih untuk tidak masuk ke koalisi manapun. Tapi, hitung-hitungan elektoral sangat rugi jika memilih untuk tak bergabung dengan siapapun.
"Yang paling rasional, jika melihat kedekatan ya masuk ke koalisi Zaman Now. Tinggal bentuk komprominya dicari lagi. Kalau ke (partai pendukung) Emil (Ridwan Kamil), komunikasinya tidak terbangun. Kalau merapat ke PDIP, idealoginya beda. Karena Gerindra adalah partai oposisi."
Namun demikian, kata Firman, kemungkinan apapun bisa terjadi mengingat batas waktu pengusungan sampai Januari 2018.
"Waktu terakhir bisa berubah. Kalau Gerindra bergabung ke koalisi (,Zaman Now), persoalannya pada wakil. Tapi, masih terbuka untuk kompromi," ucapnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Golkar mulanya berharap Prabowo Subianto merestui Airin Rachmi Diany sebagai calon Gubernur Banten.
Baca SelengkapnyaSekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menilai peluang Golkar bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) sangat besar.
Baca SelengkapnyaKoalisi gemuk ini diyakini akan mempersulit konfigurasi cawapres untuk dipasangkan dengan Prabowo.
Baca SelengkapnyaDalam Survei LSI Denny JA, terungkap Golkar lebih memilih merapat ke Prabowo.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman melihat peluang kecil Ganjar Pranowo dan PDI Perjuangan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaJK menilai, dukungan ke Prabowo Subianto dilakukan untuk bekerja sama memenangkan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaDuet Ganjar-Prabowo menguat setelah terlihat mesra saat menemani Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pekalongan beberapa hari lalu.
Baca SelengkapnyaPKB tetap ngotot ingin jatah cawapres Prabowo. Golkar dan PAN boleh gabung tapi tidak untuk kursi Cawapres.
Baca SelengkapnyaPKB meminta agar PKS juga ikut diajak masuk ke pemerintahan mendatang atau Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengaku, mendapat undangan rakornas PKS, usai pertemuan dengan tamu penting.
Baca SelengkapnyaPrabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
Baca SelengkapnyaGerindra mencoba menguatkan dukungan bagi Prabowo. Mereka mencoba merayu PAN agar kembali merapatkan barisan. Bagaimana reaksi PAN?
Baca Selengkapnya