Politisi PDIP jamin koalisi Jokowi solid meski berebut Cawapres
Merdeka.com - Politikus PDI Perjuangan Masinton Pasaribu memastikan koalisi pendukung Joko Widodo solid. Dia meyakini partai-partai pendukung Jokowi tetap kompak meski saat ini saling menawarkan nama kader sebagai calon wakil presiden.
"Itu kan namanya isu-isu politik tapi kalau koalisi pendukung Jokowi solid," kata Masinton di Resto Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (21/4).
Masinton menolak anggapan yang menyebut koalisi akan pecah jika Jokowi salah memilih cawapres. Menurutnya koalisi tidak akan terjadi gejolak bila partai-partai pendukung berkomitmen mendukung pemerintahan Jokowi.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Apa tanggapan PDIP soal Jokowi di Golkar? 'Dari manuver-manuver ini kan terbaca bahwa series cawe-cawe yang berlangsung selama ini dan kemungkinan ke depan, tidak lebih tidak kurang dari cara bagaimana agar bisa tetap berkuasa baik itu secara langsung maupun tidak langsung,' imbuh dia.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa yang mengklaim telah menyatu dengan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
"Enggak. Kalau masing-masing partai politik tetap komitmen melanjutkan kepemimpinan Pak Jokowi beserta program-programnya kalau masih tetap komit, saya rasa ya enggak lah. Tidak akan ada gejolak apa-apa ya. Karena sampai saat ini solid," tandasnya.
Anggota Komisi III DPR ini menambahkan, partai-partai pendukung Jokowi sepakat pembahasan soal cawapres dilakukan setelah gelaran Pilkada.
"Cawapres kan nanti akan dikomunikasikan pasca pelaksanaan Pilkada serentak," tandasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono menilai jika Joko Widodo salah mengambil keputusan soal calon wakil presiden akan berpengaruh terhadap kesolidan koalisi pendukungnya. Sebab, tiap partai pendukung Jokowi mulai bermanuver menawarkan kader mereka menjadi cawapres.
"Ya bisa jadi. Makanya menurut saya itu akan jadi masalah," kata Ferry.
Kemudian, Ferry menyebut, partainya, PAN dan PKS sudah teruji menyelesaikan perbedaan-perbedaan sikap politik. Sementara, dia mengklaim, koalisi Jokowi belum teruji terkait hal tersebut.
"Kalau di Gerindra-PKS-PAN ini kan masalah perbedaan pendapat ini sudah biasa, dilatih. Dalam kasus Pilkada kita sudah biasa latihan kerjasama politik. Tapi kalau Jokowi di kubu mereka kan belum pernah," klaimnya. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Partai koalisi pengusung bacapres Ganjar Pranowo diyakini semakin solid. Koalisi saat ini, fokus menyusun dan menjalankan strategi untuk memenangkan Pilpres.
Baca SelengkapnyaJokowi membantah berkomunikasi dengan Golkar dan PAN sebelum mendukung Prabowo.
Baca SelengkapnyaPDIP berdalih menjaga stabilitas politik jauh lebih dikedepankan daripada manuver politik
Baca SelengkapnyaHasan pun menilai wajar bila presiden ditinggalkan jelang akhir masa jabatan.
Baca SelengkapnyaPDIP menegaskan tidak punya niatan untuk membubarkan koalisi lain.
Baca SelengkapnyaDukungan gerakan rakyat akan memperbesar peluang Ganjar menang.
Baca SelengkapnyaPDIP tidak masalah menghadapi koalisi besar di Pilpres.
Baca SelengkapnyaNamun, Hasto menegaskan para menteri dari PDIP akan tetap bekerja secara maksimal dan memberikan yang terbaik untuk rakyat.
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo-Gibran menilai upaya Presiden Jokowi mempertemukan antar kubu menjadi lawan politik tersebut merupakan baik.
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto, ada yang melakukan politik Divide et impera, bahkan dengan praktek-praktek politik uang.
Baca SelengkapnyaBudi Arie menyampaikan hubungan Jokowi dengan partai-partai pendukungnya juga tetap berjalan baik.
Baca Selengkapnya"Siapa yang mencalonkan wali kota Solo waktu jaman Pak Jokowi, PKS salah satunya bersama PDIP. Jadi bukan hal yang tabu," kata Jazuli
Baca Selengkapnya