Relawan Jokowi Gelar Sayembara, Temukan Kecurangan Pilpres 2019 Dapat Rp 100 M
Merdeka.com - Sejumlah relawan pendukung Capres dan Cawapres Joko Widodo- Ma'ruf Amin meminta isu dugaan kecurangan Pemilu 2019 dihentikan. Relawan itu tergabung dalam Aliansi Relawan Pemenangan Jokowi-Amin.
Mereka terdiri dari Team 7 Jokowi Center Foundation, Forum Kajian Fitnah Akhir Jaman, Militan 34, Muslim Cyber Army–Sahabat Jokowi, Panca Tunggal-Banten, Jawara Dukung Jokowi (Wardjo).
Ketujuh aliansi relawan itu bahkan menggelar sayembara dengan hadiah Rp 100 miliar jika ada yang dapat membuktikan kecurangan seperti yang ditudingkan kepada pasangan Jokowi-Amin. Dana itu diperoleh dari 17 pengusaha muslim asal Indonesia.
-
Siapa yang meminta pendukung rekam bukti kecurangan? Deputi Bidang Hukum TPN Ganjar-Mahfud Todung Mulya Lubis meminta jajaran pendukung paslon nomor tiga untuk merekam segala bentuk kecurangan yang ditemukan selama Pilpres 2024.
-
Bagaimana PDIP membuktikan kecurangan Pilpres? Dia mengatakan, dalam gugatan ke MK, pihaknya tidak fokus pada selisih perolehan suara paslon nomor 03 Ganjar-Mahfud dengan paslon pemenang yang diumumkan KPU, tetapi akan fokus pada kecurangan yang terstrukur sistematis masif (TSM). Oleh karena itu, tim hukum telah mempersiapkan bukti yang kuat agar hakim MK tidak membuat keputusan yang salah atau tidak tergantung keyakinan yang didukung hanya minimal dua alat bukti. 'Kami memiliki data dan bukti yang kuat sekali. Kami tidak akan larut dengan masalah selisih angka perolehan, tapi kami akan folus pada TSM karena kejahatan ini sudah luar biasa. Kita akan yakinkan hakim dengan bukti yag kita miliki bahwa ini betul-betul kejahatan yang TSM,' kata Henry, dalam keterangan reami, Senin (11/3).
-
Kenapa TPN Ganjar-Mahfud minta pendukung rekam bukti kecurangan? 'Kita ingin mengkoordinasikan semua kawan-kawan di daerah untuk bisa bersama-sama mengumpulkan bukti-bukti pelanggaran yang ada. kita ini gampang mengatakan pelanggaran itu ada, tapi selalu abai dalam mendokumentasi pelanggaran ini,' tutur Todung di Media Center Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (4/1).
-
Siapa saja yang terlibat dalam kecurangan pemilu di Kuala Lumpur? 'Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Umum telah menyatakan lengkap secara formil dan materiil (P-21) berkas perkara tersangka 7 anggota PPLN,' kata Kapuspenkum Kejagung, Ketut Sumedana dalam keteranganya, Rabu (6/3).
-
Siapa yang mengklaim telah menyatu dengan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Gimana cara membuktikan keperjakaan? Meskipun tidak ada tes fisik untuk membuktikan keperjakaan pada pria, masyarakat sering kali membuat penilaian berdasarkan beberapa situasi atau perilaku.
Mereka sengaja menyumbangkan hartanya untuk meredam situasi dan opini yang belakangan berkembang liar dan menyudutkan Jokowi-Maruf. "Ide awalnya, apa yang bisa menghentikan provokasi dan kecurangan ini. Kami berunding dengan pengusaha dan menyiapkan dana, jadi sudahlah enggak usah ribut, memprovokasi kalau ada bukti, silakan serahkan dan kami berikan uang itu," kata Ketua Muslim Cyber Army (MCA) Jokowi, Diki Candra di Depok, Minggu (28/4).
Sayembara digelar agar tidak ada lagi tudingan kecurangan seperti yang ramai dibicarakan pasca pemilu. Dengan demikian para petugas penghitung pun dapat bekerja maksimal dan hasilnya dapat ditetapkan sesuai ketentuan. "Intinya kami ingin meredam dan mengajak pihak 02 menghentikan provokasi kalimat curang, baik kepada Jokowi maupun KPU dan pihak penyelenggara lainnya," ungkapnya.
Menurutnya, tidak ada masif dan terstruktur dalam pemilu yang baru saja digelar beberapa waktu lalu. Dikatakan dia bahwa permasalahan yang ada hanya permaslahan biasa. Bahkan jumlahnya tidak banyak seperti yang ditudingkan kubu pasangan nomor 02.
Oleh karenanya pihaknya meminta pihak mengentikan isu kecurangan tersebut. "Agar polemik curang ini dihentikan maka silahkan secara ilmiah kami tungu data itu dan kami menyiapkan dana sebesar Rp 100 miliar untuk siapa saja yang bisa membuktikan minal lima persen ada kecurangan. Kami tunggu sampai satu hari sebelum pengumunan KPU, ditunggu sampai jam 12 siang," tegasnya.
Pihaknya mempersilakan semua pihak membuktikan dugaan kecurangan yang ditudingkan. Memang diakui dia kecurangan ada, namun hal itu tidak hanya dialami kubu 02 namun juga kubu 01. Dia menegaskan bahwa jumlahnya tidak sebanyak yang diramaikan.
"Silakan buktikan apabila kecurangan minimal lima persen, kami ada tim yang akan menyeleksi dan ada dana yang dititipkan sebesar Rp 100 miliar," tegasnya.
Di tempat lain, pendukung Jokowi-Amin, yang tergabung dalam Relawan Jokowi Mania Nusantara atau Joman akan tetap mengawal suara Jokowi-Ma'ruf hingga putusan KPU nanti. Dia meminta agar Prabowo dan pendukungnya dapat menerima hasil keputusan apapun dengan legowo dan bisa menghargai keputusan lembaga negara dalam hal Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Jangan jadi kelompok yang baperan. Jangan gunakan cara tidak terhormat. Mereka harus mengiyakan apa yang sudah disampaikan KPU, jangan bikin real count sendiri akhirnya jadi presiden sendiri. Saya yakin Prabowo punya sikap yang kesatria," katanya.
Para pendukung Jokowi-Amin itu pun menggelar syukuran atas klaim kemenangan paslon nomor urut 01 tersebut. Selain menggelar syukuran dengan menyantuni anak yatim, Relawan Joman juga menggelar doa bersama dan menyumbang sejumlah Alquran untuk sejumlah mushola.
"Hari ini kita melakukan kegiatan berkaitan dengan perayaan kemenangan Jokowi melalui quick count dan real count. Kita mengetahui lembaga-lembaga survey yang kredibel mengeluarkan data bahwa Jokowi menang kisaran 54 hingga 56 persen. Artinya ini bisa dipertanggungjawabkan secara politik dan akademik," pungkasnya.
Sebelumnya, Kubu Prabowo-Sandiaga Uno membuka posko khusus untuk pengaduan yang berhubungan dengan dugaan kecurangan maupun pelanggaran dalam pelaksanaan Pemilu 2019. Nantinya, laporan masyarakat yang masuk akan ditindaklanjuti setelah melewati proses verifikasi.
Tim Direktorat Advokasi Badan Pemenangan Nasiona (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno, Dolfie Rompas mengatakan, posko ini dibuka untuk mengakomodir masyarakat yang memiliki informasi kecurangan. Syaratnya, laporan harus disertai oleh bukti-bukti.
Sejauh ini, pihaknya sudah menerima 10 informasi mengenai dugaan surat suara tercoblos hingga kesalahan input data.
"Laporan (yang masuk) ada 10. Masih diverifikasi. Kita tidak langsung diadukan atau dilaporkan (ke Bawaslu). Harus kita verifikasi dulu kebenarannya," ujar Dolfie usai pembukaan posko di kantor DPD Gerindra Jabar, Jalan PHH Mustofa, Kota Bandung, Kamis (25/4).
Dia menjelaskan, proses verifikasi adalah bentuk kehati-hatian agar tidak terjebak berita bohong. Pengujian aduan berlaku bagi semua pelapor, baik itu dari masyarakat maupun tim relawan.
"Kalau buktinya cukup, intinya valid, baru dilaporkan," ujarnya.
Posko serupa juga ada di provinsi lainnya di Indonesia. Khusus untuk Jabar, pengaduan juga bisa dilakukan melalu aplikasi Whatsapp dengan nomor 081223036936.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kubu RIDO mengklaim menemukan banyak kecurangan di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaTim Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono, menyiapkan hadiah Rp10 juta bagi warga yang melaporkan kecurangan Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta pihak yang menemukan kecurangan untuk melaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Baca SelengkapnyaKelompok relawan ini mengaku belum berdiskusi secara langsung soal gerakan dan perlawanan ini dengan pasangan capres-cawapres.
Baca SelengkapnyaBasri Baco mengatakan, Pilkada Jakarta 2024 penuh dengan kekurangan dan kecurangan.
Baca SelengkapnyaTim Kemenangan Nasional (TKN) Prabowo Gibran blak-blakan potensi kecurangan besar pemungutan suara di Malaysia.
Baca SelengkapnyaPDIP berencana membentuk tim khusus yang fokus mengumpulkan berbagai dugaan kecurangan dalam Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaTim Hukun 01, Ari Yusuf Amir mengatakan, pemilu 2024 penuh dengan kecurangan.
Baca SelengkapnyaDia berharap agar pihak lain tidak serta-merta mengklaim menang.
Baca SelengkapnyaTPN Ganjar-Mahfud menemukan indikasi kecurangan pada pelaksanaan Pemilu 2024 berupa penggelembungan suara.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran memaparkan temuan beberapa skenario hitam.
Baca SelengkapnyaHabiburokhman menjelaskan modus kecurangan yang dilakukan dengan cara merusak surat suara menggunakan paku di sisi meja saat perhitungan surat suara.
Baca Selengkapnya