Ridwan Kamil buka kartu Gerindra dan PKS & tepis tudingan haus kuasa
Merdeka.com - Nama Wali Kota Bandung Ridwan Kamil tak lagi masuk daftar bakal calon gubernur Jawa Barat yang akan diusung Partai Gerindra. Partai besutan Prabowo Subianto itu terlanjur menyimpan kekecewaan terhadap pria yang akrab disapa Kang Emil.
Gerindra mengaku sudah menawarkan mengusung Ridwan Kamil, tapi ditolak. Partai Gerindra akhirnya merasa ditinggalkan Kang Emil yang memilih menerima pinangan Partai Nasional Demokrat (NasDem). Gerindra tak mungkin membuka hati untuk Ridwan Kamil karena dia sudah menandatangani kontrak politik dengan NasDem untuk menyukseskan Joko Widodo dalam Pilpres 2019. Ini berseberangan dengan misi Gerindra yang akan kembali mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden.
Seolah tak terima dituding meninggalkan partai yang berhasil mengantarkannya menjadi orang nomor satu di Bandung, Kang Emil buka kartu penyebab pecahnya kongsi dengan Gerindra dan PKS. Emil menceritakan bahwa dia telah berkomunikasi intensif dengan dua partai tersebut terkait pencalonannya menuju kursi Jabar 1. Namun ternyata kedua partai itu memberikan syarat untuk Emil. Dan dia tak bisa menerima syarat yang diajukan Gerindra dan PKS.
-
Bagaimana cara PKB melawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Kenapa PKB ingin melawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? 'Kita kan sudah lama sudah sampaikan begitu, kita akan bikin poros di luar Kang RK,' tegasnya lagi. Kemudian Huda menjelaskan bahwa Pilkada Jabar akan lebih baik bila diisi dengan 3 poros atau 3 pasangan calon dari kubu yang berbeda demi menawarkan pilihan yang variatif bagi masyarakat.
-
Apa target Gerindra untuk Ridwan Kamil? 'Kami ingin sebaiknya di Jawa Barat kita menang, di Jakarta kita menang,' tegas Habiburokhman.
-
Siapa yang akan melawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu,' tutur Huda.
-
Apa harapan Ridwan Kamil untuk suara Prabowo-Gibran? Ketua Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Jabar Ridwan Kamil optimis raihan suara Partai Golkar dan pasangan Calon Presiden (Capres) nomer urut 2, Prabowo-Gibran bisa maksimal.
-
Bagaimana Golkar memutuskan Ridwan Kamil? 'Kesepakatan antara Pak Airlangga dengan pimpinan partai politik lain kita tunggu sampai akhir Juli atau awal Agustus,' kata Doli.
"Ada yang bilang Pak Wali kok meninggalkan partai pendukungnya? Tidak meninggalkan, dulu juga komunikasi. Cuma Partai Gerindra mensyaratkan saya jadi kadernya (untuk maju Pilgub Jabar), PKS mendahulukan kadernya," ujar Emil kepada wartawan di Aula Koperasi Pegawai Kota Bandung (KPKB), Jalan Wastukancana, Selasa (2/5).
Emil menegaskan, pandangan yang menyebut dirinya telah meninggalkan dua partai pendukungnya adalah keliru. Dia tak bisa kembali rujuk dengan Gerindra dan PKS karena mereka mensyaratkan Emil masuk dalam partai dan tercatat sebagai kader.
"Pertama Saya tidak berpartai, dua saya berkomunikasi, tapi partai pendukung terdahulu memberi syarat. Syarat menjadi kader Partai Gerindra Jabar, Saya kan belum memungkinkan situasi itu. Ke PKS, PKS mendahulukan kader. Jadi posisi memang homeless," ucapnya.
Emil mengaku tidak mungkin memenuhi syarat yang diajukan kedua partai itu. Sehingga Emil membuka komunikasi dengan partai lain. Setiap ada kesempatan bertemu dengan partai politik, Ridwan Kamil mengaku selalu mencoba berkomunikasi. Dia mengaku hampir semua partai politik sudah diajak berkomunikasi. Salah satunya Partai Nasdem. Emil akhirnya sepakat dan menerima pinangan partai besutan Surya Paloh itu untuk bertarung di Pilgub Jabar.
Salah satu pertimbangannya karena NasDem melarang Emil masuk dalam partai apapun termasuk NasDem. Sebagai pemimpin daerah Emil harus menjadi milik seluruh masyarakat dan parpol yang ada.
"Dua situasi itu kan situasi yang tidak ideal buat saya. Terus saya diam? Kan engga. Maka Saya ke yang (partai) lain, ternyata Nasdem mau ya (mengusung di Pilgub Jabar)," katanya
Emil sekaligus menampik tudingan dari sejumlah pihak yang menilai dirinya haus kekuasaan terkait pencalonannya dalam Pilgub Jabar. Dia menegaskan bahwa keikusertaannya di Pilgub Jabar bukan semata-mata karena haus kekuasaan. Apalagi dia harus menuntaskan tugasnya lebih dulu sebagai Wali Kota Bandung.
"Saya cuma mengingatkan ya, ada tudingan Pak Wali haus kekuasaan. Saya bilang kalau haus kekuasaan pastilah saya pilih bertarung di Jakarta, meninggalkan Bandung. Kalau tahun depan mah bukan soal haus kekuasaan tapi selesai tugas saya (sebagai wali kota Bandung). Jadi tidak meninggalkan kewajiban terhadap Kota Bandung," ujar Emil.
Agar tak dicap haus kekuasaan, Emil menyatakan siap jika nantinya gagal melaju dalam arena Pilgub Jabar karena kurangnya dukungan dari partai. Saat ini Emil baru didukung Partai Nasdem yang hanya memiliki 5 kursi di DPRD. Padahal untuk bisa maju sebagai cagub, Emil membutuhkan dukungan parpol yang menguasai 20 kursi di DPRD.
"Saya ini sudah siap tidak jadi. Kan untuk maju gubernur itu 20 kursi, Nasdem cuma 5. Kalau di ujung proses tidak ada yang mau, Saya juga tidak akan maksa tapi orang mah harus ikhtiar," katanya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekjen PAN Eddy Soeparno mengaku senang membahas segala kemungkinan.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil alias RK bakal maju di Pilgub Jakarta 2024. Namun belum diketahui nama pendampingnya.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar terbuka bagi partai lain yang mengajukan kadernya untuk menjadi pasangan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaZulhas saat ditemui usai workshop dan Rakornas PAN mengatakan bahwa partainya berencana mengusung RK.
Baca SelengkapnyaPKS mengaku sudah memberikan kesempatan pada Anies, bahkan Presiden PKS sampai turun gunung, namun hal itu tak dimanfaatkan.
Baca SelengkapnyaPolitikus Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Deddy Yevry Sitorus mengungkapkan Ridwan Kamil digoda Capres lain agar tidak berpasangan dengan Ganjar.
Baca SelengkapnyaPutusan itu membawa angin segar untuk Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan untuk mengusung calon gubernur sendiri.
Baca SelengkapnyaWaketum Partai Golkar Melchias Markus Mekeng masih meyakini jika Ridwan Kamil bakal terpilih menjadi cawapres Ganjar.
Baca SelengkapnyaKaesang menegaskan, jika partainya hanya fokus bekerja.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil jawab tantangan PDIP soal lawan kotak kosong di Pilkada DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaKang Emil membeberkan alasan tak ingin melawan kotak kosong di Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaMeski menyebut berkoalisi dengan Gerindra dan mendukung pemerintahan Prabowo Subianto, Cak Imin masih enggan menegaskan bergabungnya PKB dengan KIM Plus.
Baca Selengkapnya