Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rizal Ramli deklarasi maju capres 2019

Rizal Ramli deklarasi maju capres 2019 Rizal Ramli ©2017 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Bursa calon presiden dan wakil presiden terus menghangat. Kini mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi pada masa Pemerintahan Abdurrahman Wahid, mendeklarasikan diri maju menjadi calon presiden pada Pemilu 2019.

Deklarasi sebagai Capres itu disampaikan Rizal Ramli, di kediamannya, Jl Bangka Raya IX, Jakarta Selatan, Senin (5/3).

Rizal mengaku mencalonkan diri karena ingin membangun perekonomian Indonesia. Angka pertumbuhan ekonomi menurutnya stagnan di kisaran lima persen.

Orang lain juga bertanya?

Angka itu, kata Rizal Ramli, tidak cukup untuk menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Selain itu menyebabkan melemahnya daya beli, dan kemiskinan makin terpuruk.

Rizal Ramli yang juga pernah menjadi Menteri BUMN pada era pemerintahan Gus Dur dan Menteri Koordinator Maritim pada pada pemerintahan Joko Widodo, menegaskan bahwa masalah pengangguran dan kemiskinan ini akan teratasi kalau pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kenaikan eksponensial yaitu menjadi sekitar 10 persen.

"Dengan potensi sumber daya alam yang besar, dengan potensi sumber daya manusia yang rajin bekerja, maka pertumbuhan ekonomi tahun 2019-2024 bisa mencapai 10 persen," katanya.

Dengan jumlah pertumbuhan sebesar itu, maka pengangguran dan kemiskinan bisa diatasi, sebab akan terbuka banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

Dijebloskan ke penjara

Perjalanan karier Rizal Ramli dalam pentas politik nasional terbilang sudah sangat panjang. Sejak menjadi mahasiswa 40 tahun lalu, bersama sejumlah mahasiswa lain, sudah memprotes kebijakan pemerintah yang dianggap tidak pro kepada rakyat. Pemerintah kemudian menangkap dan menjebloskannya ke dalam penjara di Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat.

Lepas dari penjara dia menyelesaikan kuliahnya di ITB, dan kemudian sukses meraih gelar Doktor Ekonomi dari Amerika Serikat. Pulang dari Amerika Serikat, bersama sejumlah rekannya, dia mendirikan lembaga kajian ekonomi, Econit. Lembaga itu menerbitkan kajian-kajian kritis atas ekonomi Indonesia.

Pada masa reformasi, kolega yang disebutnya sebagai guru, Abdurrahman Wahid yang terpilih menjadi Presiden, mengangkatnya sebagai Kepala Badan Urusan Logistik/ Bulog (2000-2001), Menko Bidang Ekonomi, Keuangan, Industri Indonesia (23/8/2000- 12/6/2001), dan Menteri Keuangan (12/6/2001- 9/8/2001).

Pengalaman panjang di birokrasi dan jabatan penting itu dan pengetahuan yang dimilikinya membuat Rizal Ramli memahami masalah yang paling penting bagi bangsa ini yaitu keadilan ekonomi. (mdk/ian)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Prabowo Janjikan Pertumbuhkan Ekonomi 8 Persen Jika Jadi Presiden Selanjutnya
Prabowo Janjikan Pertumbuhkan Ekonomi 8 Persen Jika Jadi Presiden Selanjutnya

Untuk mencapai Indonesia emas tahun 2045, mulai tahun 2025 dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di angka 6 persen hingga 7 persen.

Baca Selengkapnya
RK Pamerkan Sederet Prestasi Jokowi: Ekonomi Konsisten 5 Persen
RK Pamerkan Sederet Prestasi Jokowi: Ekonomi Konsisten 5 Persen

Indonesia saat ini sedang menuju negara maju atas program Jokowi.

Baca Selengkapnya
Ketua Banggar Minta Pemerintah Tak Terlena Pertumbuhan Ekonomi Terus di 5 Persen
Ketua Banggar Minta Pemerintah Tak Terlena Pertumbuhan Ekonomi Terus di 5 Persen

Ketua Badan Anggaran DPR RI, Said Abdullah, mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam 10 tahun terakhir tidak beranjak dari angka 5 persenan.

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen Bisa Jadi Omong Kosong
Cak Imin: Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen Bisa Jadi Omong Kosong

Kalau target pertumbuhan ekonomi dipaksakan sampai 7 persen yang terjadi bukan pertumbuhan yang sehat.

Baca Selengkapnya
Paparkan Realisasi Investasi, Menteri Bahlil: Mudah-mudahan Saya Enggak Dikasih Nilai 11/100
Paparkan Realisasi Investasi, Menteri Bahlil: Mudah-mudahan Saya Enggak Dikasih Nilai 11/100

Dia berharap agar penerus kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu mempertahankan stabilitas ekonomi di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Hadapi Tantangan Global, Mendag Zulkifli Hasan: Kuncinya adalah Kerja Sama
Hadapi Tantangan Global, Mendag Zulkifli Hasan: Kuncinya adalah Kerja Sama

Mendag Zulkifli Hasan menjelaskan, ekonomi Indonesia tetap melanjutkan tren pemulihan.

Baca Selengkapnya
Ini Alasan Menteri Bahlil 'Ngotot' Ingin Pilpres Satu Putaran
Ini Alasan Menteri Bahlil 'Ngotot' Ingin Pilpres Satu Putaran

Bahlil berharap pemilihan presiden (pilpres) kali ini hanya berlangsung satu putaran saja.

Baca Selengkapnya
Prabowo Pede Ekonomi RI Bisa Tumbuh 8 Persen, Analis Bilang Begini
Prabowo Pede Ekonomi RI Bisa Tumbuh 8 Persen, Analis Bilang Begini

Respons ekonom terkait ambisi Prabowo Subianto yang ingin pertumbuhan ekonomi Indonesia tembus 8 persen per tahun.

Baca Selengkapnya
Indef: Capres dan Cawapres Tak Beri Solusi Jitu, Masa Depan Ekonomi Indonesia Terancam?
Indef: Capres dan Cawapres Tak Beri Solusi Jitu, Masa Depan Ekonomi Indonesia Terancam?

Ide yang dikemukakan oleh para pasangan capres-cawapres dalam debat KPU belum membumi bagi masyarakat luas.

Baca Selengkapnya
Ketua Banggar Sebut Sejak 2015 Sampai 2023, Pertumbuhan Ekonomi Sulit Capai Target
Ketua Banggar Sebut Sejak 2015 Sampai 2023, Pertumbuhan Ekonomi Sulit Capai Target

Macetnya pertumbuhan ekonomi karena selalu bergantung pada konsumsi domestik.

Baca Selengkapnya
Mendag Beberkan Bukti Ekonomi Indonesia Baik-Baik Saja: Harga Kebutuhan Pokok Terkendali
Mendag Beberkan Bukti Ekonomi Indonesia Baik-Baik Saja: Harga Kebutuhan Pokok Terkendali

Sebagai contoh, Mendag menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini berada di atas rata-rata negara dunia, dengan terjaga di kisaran 5 persen.

Baca Selengkapnya
Bedah Visi Misi Capres: Target Ekonomi 7 Persen Terlalu Ambisius
Bedah Visi Misi Capres: Target Ekonomi 7 Persen Terlalu Ambisius

Pasangan Ganjar-Mahfud dan Anies-Cak Imin dalam visi misinya melibatkan aspek ekonomi baru seperti transisi energi atau ekonomi hijau dan ekonomi digital.

Baca Selengkapnya