Rizal Ramli deklarasi maju capres 2019
Merdeka.com - Bursa calon presiden dan wakil presiden terus menghangat. Kini mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi pada masa Pemerintahan Abdurrahman Wahid, mendeklarasikan diri maju menjadi calon presiden pada Pemilu 2019.
Deklarasi sebagai Capres itu disampaikan Rizal Ramli, di kediamannya, Jl Bangka Raya IX, Jakarta Selatan, Senin (5/3).
Rizal mengaku mencalonkan diri karena ingin membangun perekonomian Indonesia. Angka pertumbuhan ekonomi menurutnya stagnan di kisaran lima persen.
-
Bagaimana Rizal Ramli bisa jadi Menteri? Prestasinya yang bagus di Bulog, membuat presiden Gusdur ketika itu mengangkatnya sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pada bulan Agustus 2000 dan segera mencanangkan kebijakan 10 Program Percepatan Pemulihan Ekonomi.
-
Apa cita-cita Rizal Ramli? Meskipun buku tersebut dilarang beredar, namun ternyata Buku Putih Perjuangan Mahasiswa ITB yang disusun oleh Rizal Ramli dan kawan-kawannya bahkan telah beredar di kampus-kampus lain bahkan sempat dimuat di koran dan majalah yang pada akhirnya koran dan majalah tersebut diberedel oleh pemerintahan Soeharto.
-
Apa posisi Ronal Surapradja dalam Pilkada Jabar? Ronal Surapradja menceritakan dirinya ditunjuk menjadi bakal calon wakil gubernur Jawa Barat di momen krusial sebelum pendaftaran ditutup.
-
Kenapa Rizal Ramli suka mengkritik pemerintah? Masyarakat Indonesia pasti mengenal Rizal Ramli sebagai Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya. Namun, banyak juga yang mengenal Rizal Ramli sebagai sosok yang kritis terhadap sesuatu yang dianggapnya tidak berpihak pada kepentingan bangsa dan negara, sehingga dia mendapat julukan baru 'Rajawali Ngepret'.
-
Mengapa Ronal Surapradja optimistis di Pilkada Jabar? Meski serba dadakan, ia optimistis bisa meraih hasil maksimal di Pilkada.
-
Kapan Ramzi mendaftar Pilkada? Ia mengungkapkan bahwa dirinya memang telah dipersiapkan untuk terjun ke Pilkada 2024 setelah sebelumnya ikut dalam Pemilihan Legislatif (Pileg).
Angka itu, kata Rizal Ramli, tidak cukup untuk menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Selain itu menyebabkan melemahnya daya beli, dan kemiskinan makin terpuruk.
Rizal Ramli yang juga pernah menjadi Menteri BUMN pada era pemerintahan Gus Dur dan Menteri Koordinator Maritim pada pada pemerintahan Joko Widodo, menegaskan bahwa masalah pengangguran dan kemiskinan ini akan teratasi kalau pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kenaikan eksponensial yaitu menjadi sekitar 10 persen.
"Dengan potensi sumber daya alam yang besar, dengan potensi sumber daya manusia yang rajin bekerja, maka pertumbuhan ekonomi tahun 2019-2024 bisa mencapai 10 persen," katanya.
Dengan jumlah pertumbuhan sebesar itu, maka pengangguran dan kemiskinan bisa diatasi, sebab akan terbuka banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
Dijebloskan ke penjara
Perjalanan karier Rizal Ramli dalam pentas politik nasional terbilang sudah sangat panjang. Sejak menjadi mahasiswa 40 tahun lalu, bersama sejumlah mahasiswa lain, sudah memprotes kebijakan pemerintah yang dianggap tidak pro kepada rakyat. Pemerintah kemudian menangkap dan menjebloskannya ke dalam penjara di Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat.
Lepas dari penjara dia menyelesaikan kuliahnya di ITB, dan kemudian sukses meraih gelar Doktor Ekonomi dari Amerika Serikat. Pulang dari Amerika Serikat, bersama sejumlah rekannya, dia mendirikan lembaga kajian ekonomi, Econit. Lembaga itu menerbitkan kajian-kajian kritis atas ekonomi Indonesia.
Pada masa reformasi, kolega yang disebutnya sebagai guru, Abdurrahman Wahid yang terpilih menjadi Presiden, mengangkatnya sebagai Kepala Badan Urusan Logistik/ Bulog (2000-2001), Menko Bidang Ekonomi, Keuangan, Industri Indonesia (23/8/2000- 12/6/2001), dan Menteri Keuangan (12/6/2001- 9/8/2001).
Pengalaman panjang di birokrasi dan jabatan penting itu dan pengetahuan yang dimilikinya membuat Rizal Ramli memahami masalah yang paling penting bagi bangsa ini yaitu keadilan ekonomi. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk mencapai Indonesia emas tahun 2045, mulai tahun 2025 dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di angka 6 persen hingga 7 persen.
Baca SelengkapnyaIndonesia saat ini sedang menuju negara maju atas program Jokowi.
Baca SelengkapnyaKetua Badan Anggaran DPR RI, Said Abdullah, mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam 10 tahun terakhir tidak beranjak dari angka 5 persenan.
Baca SelengkapnyaKalau target pertumbuhan ekonomi dipaksakan sampai 7 persen yang terjadi bukan pertumbuhan yang sehat.
Baca SelengkapnyaDia berharap agar penerus kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu mempertahankan stabilitas ekonomi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli Hasan menjelaskan, ekonomi Indonesia tetap melanjutkan tren pemulihan.
Baca SelengkapnyaBahlil berharap pemilihan presiden (pilpres) kali ini hanya berlangsung satu putaran saja.
Baca SelengkapnyaRespons ekonom terkait ambisi Prabowo Subianto yang ingin pertumbuhan ekonomi Indonesia tembus 8 persen per tahun.
Baca SelengkapnyaIde yang dikemukakan oleh para pasangan capres-cawapres dalam debat KPU belum membumi bagi masyarakat luas.
Baca SelengkapnyaMacetnya pertumbuhan ekonomi karena selalu bergantung pada konsumsi domestik.
Baca SelengkapnyaSebagai contoh, Mendag menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini berada di atas rata-rata negara dunia, dengan terjaga di kisaran 5 persen.
Baca SelengkapnyaPasangan Ganjar-Mahfud dan Anies-Cak Imin dalam visi misinya melibatkan aspek ekonomi baru seperti transisi energi atau ekonomi hijau dan ekonomi digital.
Baca Selengkapnya