Romi sebut Djan tak berhak miliki kantor DPP PPP
Merdeka.com - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (DPP PPP) Romahurmuziy meminta Djan Farid menaati putusan MA yang memenangkan dirinya sebagai pihak yang sah terkait kepengurusan partai berlambang Kabah. Sehingga Djan harus menyerahkan aset pemerintah berupa Kantor DPP PPP yang beralamat di Jalan Diponegoro, Menteng Jakarta Pusat.
"Dia (Djan Farid) secara hukum harus hengkang. Jadi tidak ada istilah enggan hengkang. (Itu) keputusan hukum, kan dia bilang selalu ada proses hukum," katanya di Mukernas II, di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Kamis (20/7).
"Nah sekarang proses hukum sudah ingkrah harus ditaati harus dia ikut. Jangan menjilat ludah sendiri," imbuhnya.
-
Siapa yang memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP? Effendi Simbolon memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait ucapannya mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Siapa yang diadukan ke DKPP? Dalam sidang pemeriksaan dugaan pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu (KEPP) perkara nomor 19-PKE-DKPP/I/2024, Nus Wakerkwa mengadukan Ketua KPU Hasyim Asy’ari berserta anggota KPU Mochammad Afifuddin dan Parsadaan Harahap.
-
Kenapa berita hoaks tentang Kominfo diklaim tidak benar? Hasilnya tidak ditemukan artikel dengan judul yang sama.
-
Siapa yang cabut laporan? Meskipun Rinoa Aurora Senduk mencabut laporan dugaan penganiayaan yang menimpa dirinya.
-
Kenapa TNI AD membantah klaim pelaku? Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Kenapa BP2MI membantah informasi itu? 'Itu hoaks dan tidak benar, kami di lembaga BP2MI tidak pernah mengeluarkan program bantuan sosial kepada Pekerja Migran Indonesia seperti informasi yang beredar,' kata Wahyuningrum atau yang akrab disapa Yayuk, dikutip dari situs bp2mi.go.id, Senin (4/12).
Romi menuturkan kantor DPP PPP merupakan aset hibah negara dari Menteri Sekretariat Negara Moerdiono di bawah pimpinan Presiden Soeharto. Dia mengaku surat resmi kepemilikan gedung DPP tersebut ada di tangannya.
"Kami yang memiliki surat hibahnya dan barang milik negara yang tidak bisa diklaim di atasnya kecuali berniat mengangkangi milik negara. Kalau itu ada akan dieksekusi negara," ungkapnya.
Tak hanya itu, Romi mengklaim tak ada lagi kader PPP yang berdiri di pihak Djan Farid. Semua kader PPP di 34 provinsi hadir dalam Mukernas yang diselenggarakan sejak kemarin, Rabu (19/7).
"Enggak ada, kita sudah cari kadernya enggak ada. Sudah kita coba cari kader aja. Saudara bisa lihat sendiri kader mana yang tidak hadir," tegasnya.
Terkait kabar pengambilalihan kantor DPP secara paksa oleh pihaknya, Romi justru membantah. Dia menyebut kabar tersebut hanyalah isu yang dibuat-buat sendiri oleh Djan.
"Itu hanya rekayasa. Ini lucu-lucu aja. Dia enggak ada isu. Dia kan emang tukang tuduh," tutupnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
DPP PDIP mengapresiasi hasil kerja kerasnya selama di daerah pemilihan (dapil).
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi dituding cawe-cawe dalam kepengurusan PDI Perjuangan (PDIP) periode 2019-2028.
Baca Selengkapnya514 DPC PDIP melayangkan gugatan terhadap penyidik KPK AKBP Rossa Purbo Bekti
Baca SelengkapnyaJokowi dikabarkan memberikan tim khusus untuk mengkaji kepengurusan PDIP.
Baca SelengkapnyaDasco menegaskan, tidak ada pembicaraan terkait susunan kabinet antara Presiden Jokowi dengan Prabowo.
Baca SelengkapnyaRomy menyebut, kemungkinan judicial review di Mahkamah Agung atas kedudukan hukum Nota Dinas tersebut.
Baca SelengkapnyaJokowi membantah ikut cawe-cawe soal isu Munaslub Golkar itu.
Baca SelengkapnyaGerindra merespons isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) menolak PDIP masuk kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaPenggugat belum menempuh upaya administratif yang diwajibkan peraturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaHasil Rakernas ke-V PDIP akan memutuskan sikap oposisi atau mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaRomahurmuziy menganggap Koalisi Indonesia Bersatu sudah bubar
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menanggapi santai kabar ingin merebut kursi Ketua Umum PDIP, yang masih diemban Megawati Soekarnoputri
Baca Selengkapnya