Sandiaga Uno: Format Debat 2019 Sudah Bagus, Kalau yang Sekarang Banyak Pertimbangan
Sandiaga berharap debat kandidat bisa memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengetahui kualitas capres-cawapres.
Format debat 2024 berbeda dari 2019 dan 2014.
Sandiaga Uno: Format Debat 2019 Sudah Bagus, Kalau yang Sekarang Banyak Pertimbangan
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan, Sandiaga Salahuddin Uno mengomentari terkait perubahan format debat kandidat calon presiden dan wakil presiden oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Sandiaga berharap debat kandidat bisa memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengetahui kualitas capres-cawapres.
Di depan kader PPP Makassar, Sandiaga menceritakan pengalamannya saat menjadi calon wakil presiden pada tahun 2019 mendapingi Prabowo Subianto. Saat itu, Sandiaga mengaku mengikuti debat kandidat berkali-kali sebagai cawapres.
"Saya pengalaman pernah mengikuti debat berkali-kali dan 2019 saya mengikuti format debat yaitu format antara pasangan capres dan cawapres, ada hanya antara capres dan ada hanya antara cawapres," kenangnya usai senam sehat dan pasar murah di Jalan Barukang, Kelurahan Pattingalloang, Kecamatan Ujung Tanah, Makassar, Sabtu (2/12)
Sandiaga mengaku format debat kandidat pada Pilpres 2019 sudah bagus. Sementara untuk Pilpres 2024, debat kandidat berubah dari masing-masing capres dan cawapres menjadi pasangan.
"Format yang sekarang telah melalui beberapa pertimbangan, karena yang akan dipilih itu sebuah pasangan, bukan sendiri-sendiri," kata dia.
Ia menyebut format debat kandidat pada Pilpres 2019 memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk melihat dan menentukan pilihannya. Sementara dengan perubahan format debat kandidat Pilpres kali ini, seharusnya bisa memberikan ruang kepada masyarakat untuk mendengarkan isu-isu yang terjadi.
"Saya meyakini debat ini, kita harus berikan ruang untuk pendalaman isu-isu yang dirasakan oleh masyarakat," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) ini.
Sejumlah isu yang menarik di tengah masyarakat, kata Sandiaga, seperti harga pangan. Selain itu, lapangan pekerjaan dan pemerintahan bersih bebas korupsi.
"Apa isu yang ada di tengah masyarakat? yang pertama yaitu harga-harga yang dirasakan membebani, kedua lapangan kerja khususnya untuk anak muda dan ketiga pemerintahan bersih bebas korupsi," tuturnya.
Ia berharap format debat kandidat capres dan cawapres bisa memberikan ruang bagi masyarakat untuk bisa mengenal gagasan oleh masing-masing pasangan capres-cawapres.
"Debat ini adalah sebuah etalase yang terbaik untuk bisa menilai baik seorang presiden dan wakil presiden," pungkasnya.
Sebelumnya, Sandiaga menyampaikan agar Pemilu 2024 berjalan secara langsung, umum, rahasia, jujur dan adil.
"PPP tentunya menginginkan Pemilu yang Luber dan jurdil. Kebocoran data ini tentunya sangat merisaukan kita," ujarnya.
Sandiaga menyebut perlu peningkatan kewaspadaan pasca beredarnya informasi pembobolan data pemilih Pemilu. Meski meningkatkan kewaspadaan, Sandiaga meminta agar tidak ada pihak yang saling menyerahkan.
"Mari kita sikapi dengan kewaspadaan. Jangan saling menyalahkan tetapi kita perkuat," kata dia.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) ini mengaku seharusnya pihak terkait memperkuat sistem keamanan penyimpanan data. Hal itu, agar data-data Pemilu tidak disalahgunakan.
"Kita harus perkuat sehingga data-data itu tidak disalahgunakan yang akhirnya merugikan proses Pemilu itu sendiri. Siapa yang dirugikan yaitu rakyat," tegasnya.
Untuk itu, Sandiaga meminta seluruh pengurus, kader, dan simpatisan PPP untuk meningkatkan kewaspadaan. Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini mengaku tak ingin kebocoran data pemilih Pemilu berdampak negatif.
"Kita semua untuk meningkatkan kewaspadaan agar kebocoran data ini tidak berakibat negatif terhadap Pemilu yang luber dan jurdil," pungkasnya.