Sekjen PSI: Hoaks menjamur karena Indonesia tak punya partai oposisi yang kredibel
Merdeka.com - Penyebaran kabar bohong atau hoaks belakangan ramai terjadi di media sosial. Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipid Siber) Bareskrim Polri pun telah berhasil mengungkap sejumlah jaringan penebar hoaks seperti Saracen dan MCA.
Sekjen PSI Raja Juli Antoni pun menuding hoaks menjamur karena Indonesia tak punya partai oposisi yang kredibel. Dia menilai partai oposisi gagal menawarkan kebijakan alternatif.
"Hoaks ada karena kita tidak punya oposisi kridibel. Tidak ada policy altenatif. Mainkan isu primordial saja. Yang setuju RT," katanya dikutip merdeka.com dari akun twitter miliknya, Kamis (8/3).
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Dimana hoaks tentang Kominfo beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Siapa yang membuat berita hoaks? Menurut NewsGuard, situs-situs ini mengklaim diri mereka sebagai sumber berita lokal yang independen, namun tidak mengungkapkan afiliasi partisan atau asing mereka.
-
Siapa yang menyebarkan video hoaks? Video diunggah oleh akun @margiyo giyo
-
Bagaimana Kominfo tangani isu hoaks? Kementerian Kominfo telah melakukan pemutusan akses atas konten yang teridentifikasi sebagai isu hoaks. Pemutusan akses ditujukan agar konten hoaks tidak tersebar luas dan merugikan masyarakat.
"Tesis utama kami, hoaks menjamur karena Indonesia tak punya partai oposisi yang kredibel, oposisi gagal menawarkan policy alternatif".
Sebelumnya, Raja Juli sempat berpolemik dengan Wakil Ketua DPR yang juga Waketum Gerindra Fadli Zon terkait cuitan hoaks.
Saat itu, dia menuliskan cuitan berisi pembelaan terhadap kader PSI Ananda Sukarlan yang akan dilaporkan oleh tukang pembuat hoaks. Namun, Antoni tidak menyebut 'tukang pembuat hoaks' yang dimaksud.
"Bro @anandasukarlan akan dilaporkan ke polisi oleh tukang buat hoax tiap hari. Kita support bro@anandasukarlan. Yang setuju RT pls!" tulis Antoni.
Fadli Zon yang telah melaporkan Ananda Sukarlan ke polisi, lantas membalas kicauan Raja Juli Antoni dengan menanyakan maksud kicauan tersebut.
Ananda Sukarlan dilaporkan Fadli Zon ke Bareskrim Polri setelah akun @anandasukarlan mengkicaukan ulang dua foto yang salah satunya memuat foto seorang pria tengah makan bersama Fadli dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Di foto tersebut, pria itu ditandai dengan tulisan admin MCA (Muslim Cyber Army).
Raja Juli membalas dengan menyebut bahwa dirinya menikmati pertanyaan Fadli Zon. Namun Fadli kembali membalas dengan menyatakan bakal melaporkan Raja Juli ke Bareskrim Polri pekan depan.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berita hoaks didominasi oleh isu kesehatan, pemerintahan, penipuan dan politik di luar pada isu-isu lain
Baca SelengkapnyaPenyebaran hoaks Pemilu ditemukan paling tinggi di Facebook.
Baca SelengkapnyaPolisi memantau dan mendeteksi konten-konten hoaks yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyebut masih banyak media online yang tidak memiliki dewan redaksi.
Baca SelengkapnyaSeptiaji mengatakan acara ini mengumpulkan lembaga penyelenggara pemilu, pemerintah, pakar, rekan media, hingga masyarakat sipil guna mencari solusi
Baca SelengkapnyaAiman mengaku bukan polisi tidak netral dalam Pemilu, melainkan oknum
Baca SelengkapnyaDaftar platform ini paling banyak sebar hoaks terlebih jelang pemilu.
Baca SelengkapnyaCekFakta merupakan kolaborasi antara Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), dan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO).
Baca SelengkapnyaCEO KBA News, Ramadhan Pohan menyatakan nama medianya telah dicatut untuk menyebarkan informasi tersebut
Baca SelengkapnyaTim cek fakta independen antara lain Mafindo, Perludem hingga AFP Indonesia.
Baca SelengkapnyaGenerasi muda Indonesia seringkali dihadapkan pada perdebatan yang tidak produktif di dunia maya.
Baca SelengkapnyaYouTube menjadi tempat penyebaran hoaks terbanyak dengan presentase 44,6 persen.
Baca Selengkapnya