SMRC Duga Jokowi Reshuffle Kabinet Karena Alasan Politik, Sasar NasDem?
Merdeka.com - Peneliti Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad menilai, tidak ada alasan yang benar-benar kuat untuk Presiden Jokowi melakukan reshuffle kabinet. Jika pun itu dilakukan hanya karena pertimbangan politik saja, bukan kinerja menterinya.
"Ada dua alasan reshuffle kinerja dan alasan politik. Dari sisi kinerja, saya kira sekarang tidak ada alasan yang benar-benar kuat untuk melakukan pergantian menteri," kata Saidiman lewat pesan tertulis, Kamis (5/1).
Menurutnya, secara umum kinerja pemerintah cukup baik. Ekonomi juga masih tumbuh positif di tengah ancaman resesi dan inflasi global.
-
Kenapa Jokowi reshuffle kabinetnya? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Kenapa Anies Baswedan jadi menteri? Kesungguhannya dalam memajukan sektor pendidikan terwujud ketika Jokowi memilihnya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam Kabinet Kerja periode 2014-2019.
-
Kenapa NasDem prioritaskan Anies di Pilgub Jakarta? NasDem akan mengusung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024. Bahkan, Anies dianggap menjadi tokoh prioritas untuk diusung pada Pilkada yang digelar November mendatang.
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Bagaimana Jokowi melakukan reshuffle? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Kenapa NasDem tetap mendukung Anies? 'Ya itukan prosesnya kalau gak bisa kita mau apain. Tapi Anies menurut saya tetap ada di hati rakyat, tetap di sayang sama NasDem. 4 hari yang lalu masih makan siang disini, masih oke. Kita sebagai saudara, sebagai kerabat masih baik-baik saja,' pungkas Hermawi.
"IHSG juga tumbuh positif. Tingkat kepuasan publik pada kinerja presiden juga masih sangat tinggi, 74,2 persen di survei SMRC Desember 2022. Karena itu, alasan reshuffle lebih banyak soal politik," kata dia.
Saidiman menilai, keputusan NasDem untuk mendukung Anies Baswedan menjadi alasan untuk Jokowi meninjau kembali menteri-menteri yang berasal dari NasDem. Seperti Menteri Komunikasi dan informatika, Menteri Pertanian, dan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup.
"Ini penting untuk menjaga soliditas kabinet Jokowi," kata dia.
Saidiman berpendapat, reshuffle juga penting untuk kebaikan Nasdem. Sebab, slogan yang dibawa oleh NasDem mendukung Anies adalah tentang perubahan. Artinya jalan politik yang diambil memang sudah berbeda.
"Di tingkat massa, warna pemilih NasDem juga mulai berubah, awalnya dominan pendukung Jokowi, sekarang mulai kental dengan pemilih yang anti atau tidak puas dengan kinerja pemerintah," tuturnya.
Saidiman melihat, pendukung Anies mulai menjadi pemilih NasDem, tapi belum maksimal. Dia berkata, masih lebih banyak pendukung Anies yang memilih PKS dan Demokrat dibanding memilih Nasdem.
"Saya duga ini karena posisi NasDem yang belum begitu jelas antara masih mendukung pemerintah atau sudah di luar koalisi pemerintahan," pungkasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun mengenai kepastian isi pertemuan itu Demokrat menyebut hanya Surya Paloh dan tuhan.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memimpin rapat darurat di Cikeas, Jumat 1 September 2023.
Baca SelengkapnyaNasDem mengklaim Anies Baswedan juga sudah memahami keputusan NasDem meninggalkan dirinya untuk mendukung Ridwan Kamil tersebut.
Baca SelengkapnyaRespons Jokowi pun datar ketika ditanya komunikasinya dengan NasDem soal kursi menteri yang berkurang.
Baca SelengkapnyaNasDem: Kader NU Bisa Tambal Kelemahan Anies Baswedan
Baca SelengkapnyaNasDem menilai perombakan kabinet merupakan hak prerogatif presiden.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) ternyata sempat mengobrol dengan Ketua Umum NasDem Surya Paloh sebelum melakukan reshuffle kabinet.
Baca SelengkapnyaGejolak dalam Koalisi Perubahan membuat Majelis Tinggi Partai harus menggelar rapat.
Baca SelengkapnyaPaloh tak masalah apabila partainya kembali kehilangan jatah menteri di kabinet Jokowi.
Baca SelengkapnyaMenurut Hermawi, banyak yang menginginkan Anies menjadi orang nomor 1 di Jakarta kembali.
Baca SelengkapnyaKabar tersebut dihembuskan politikus Partai Gelora Fahri Hamzah
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memimpin rapat di Cikeas, Jumat 1 September 2023.
Baca Selengkapnya