Soal hubungan Jokowi dan JK, PDIP sindir tentang politisi pragmatis
Merdeka.com - Perbedaan pandangan politik di Pilgub DKI Jakarta memunculkan rumor keretakan antara Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Perreira mengatakan, pemerintahan tetap kondusif dan tidak terganggu dengan rumor tersebut.
"Pemerintahan tetap kondusif. Presidennya tetap Pak Jokowi," kata Andreas saat dihubungi, Jumat (26/5).
Dukungan di Pilkada DKI Jakarta, kata Andreas, menunjukkan kualitas politik seseorang. Menurutnya, dalam sistem demokrasi terbuka rakyat yang akan menilai kualitas politik dari keduanya.
-
Apa yang dilakukan Jokowi terkait Pilkada? Jokowi menegaskan, meskipun dituduh-tuduh, urusan Pilkada adalah kembali kepada kebijakan partai politik. Sehingga, ia tidak ada urusan untuk mencampurinya. “Ya tapi kan itu urusan partai politik, mau mencalonkan dan tidak mencalonkan itu urusan koalisi, urusan partai politik,“ ucapnya.
-
Bagaimana PKS usul Jokowi tunjukkan sikap bijak? “Saya sarankan Bapak Presiden yang terhormat, undanglah capres-capres yang Bapak anggap layak jadi presiden untuk makan siang sambil santai, ngobrol-ngobrol, curhat-curhat bersama, keren.“
-
Bagaimana pengaruh Jokowi? Mulanya, Djayadi menjelaskan pilihan kandidat menurut kinerja presiden dalam simulasi tiga nama, responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen.
-
Siapa yang apresiasi Jokowi? Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di bidang pangan dan pertanian mendapatkan apresiasi dari Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Mangku Purnomo.
-
Siapa yang mendukung pemerintahan Jokowi? “Ini lantaran kontribusinya yang mencapai 53 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB),“ urai Puteri.
-
Siapa yang dikritik Golkar soal Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
"Soal dukung mendukung di pilkada itu lebih karena kualitas politik orang per orang," tegasnya.
Kendati demikian, anggota Komisi I DPR ini menilai, Jokowi adalah sosok negarawan yang mampu memisahkan ranah pemerintahan dengan politik praktis di Pilgub DKI Jakarta.
"Dari peristiwa pilkada DKI, Jokowi telah memberikan contoh yang baik kepada rakyat. Dan rakyat pun bisa menilai mana politisi yang berkualifikasi negarawan, mana politisi pragmatis," tutupnya.
Soal kabar keretakan rumah tangga Istana Negara ini tegas dibantah oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Pramono mengatakan, sampai saat ini hubungan Jokowi dan JK baik.
"Pada dasarnya hubungan presiden dengan wakil presiden sangat baik sekali, tidak ada apa-apa. Kalau kemudian katakanlah ada yang mempersepsikan, menurut saya salah sekali," ungkap Pramono di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (22/5).
Presiden dan Wapres, kata Pramono, adalah dwi tunggal atau pasangan yang erat dan kokoh dalam menjalankan roda pemerintahan. Keakraban keduanya tidak bisa dipecahkan oleh siapa pun.
"Tidak ada ruang bagi siapa pun untuk bisa memecah itu dan kami yakin dalam kepemimpinan Pak Jokowi dan Pak JK ini mudah-mudahan legacy ataupun sistem yang ditinggalkan itu menjadi sangat baik," sambungnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Andreas pun menyinggung soal cawe-cawe Jokowi agar tetap berkuasa.
Baca SelengkapnyaPDIP memberikan catatan terhadap proses Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, meskipun dituduh-tuduh, urusan Pilkada adalah kembali kepada kebijakan partai politik
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dia mengkritisi isi pidato Jokowi perihal situasi Indonesia yang akan menghadapi banyak tantangan yang harus diselesaikan.
Baca SelengkapnyaPengamat Politik Adi Prayitno mengunggah komentar, terkait panas-dingin hubungan PKS dan Anies yang tampak pecah kongsi di Pilgub Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP mengakui dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan keluarga mempengaruhi kenaikan elektabilitas bacapres Ganjar Pranowo di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSaid menerangkan PDIP memiliki mekanisme tersendiri dalam menentukan calon kepala daerah.
Baca SelengkapnyaMaruarar memutuskan keluar dari PDIP dan memilih sejalan dengan arah politik Jokowi.
Baca SelengkapnyaPDIP menyindir satu-satunya Presiden dalam sejarah Indonesia yang anak hingga menantunya terlibat politik praktis.
Baca Selengkapnya