Tak Dapat Kursi dari Sumbar pada Pemilu 2019, Ini Alasan PDIP
PDIP tidak dapat kursi DPR RI dari daerah pemilihan Sumatera Barat. Pasangan Capres-Cawapres yang mereka usung ketika itu pun hanya mendulang belasan persen sua
PDIP tidak dapat kursi DPR RI dari daerah pemilihan Sumatera Barat. Pasangan Capres-Cawapres yang mereka usung ketika itu pun hanya mendulang belasan persen suara.
Tak Dapat Kursi dari Sumbar pada Pemilu 2019, Ini Alasan PDIP
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyampaikan penyebab minimnya raihan suara. Menurutnya, hal itu tidak terlepas dari politik identitas.
"Begitu selesai pemilu kami melakukan evaluasi. Kami melakukan banyak perbaikan. Hal itu tidak terlepas dari suatu peta pertarungan yang membelah politik identitas."
Hasto seusai memberi kuliah umum di Kampus Universitas Andalas, Rabu (5/7).
Dia mengatakan pihaknya datang ke Padang tanpa berpikir apakah akan mendapat kursi atau tidak dari Sumatera Barat.
"Kami tidak pernah berpikir dapat kursi atau tidak di hati masyarakat Sumbar, yang penting kami banyak mengali pemikiran yang ada dari para tokoh bangsa di Ranah Minang ini," katanya.
Diketahui, Pemilihan Legislatif pada 2014 lalu, PDIP mendapatkan dua kursi DPR RI dari Sumbar. Namun pada tahun 2019 PDIP gagal mengirim kadernya ke Senayan.
Sementara untuk Pilpres 2014, suara dari masyarakat Sumbar untuk pasangan Capres-Cawapres yang diusung PDIP, Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) hanyalah 23,08 persen. Sumbar menjadi provinsi dengan perolehan suara terkecil.
Kemudian, pada Pilpres 2019 kondisinya semakin memburuk. Warga Sumatera Barat yang memilih Jokowi-Ma'ruf Amin turun menjadi 14,08 persen
Kendati demikian, Hasto menyatakan Presiden Jokowi tidak pernah menaganaktirikan Sumatera Barat.
"Meskipun selama 2 periode Jokowi tidak menang di Sumbar beliau tetap memberlakukan semua setara dan Sumbar tidak pernah dibedakan dengan daerah lainnya."
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto