Tim Jokowi-JK nilai Polisi tak serius usut "Obor Rakyat"
Merdeka.com - Ketua tim hukum pasangan Jokowi-Jusuf Kalla, Trimedya Panjaitan menilai Kapolri Jenderal Sutarman terkesan mengulur-ulur proses pengusutan kasus Tabloid Obor Rakyat. Padahal kasus fitnah terhadap calon presiden Joko Widodo itu seharusnya jadi perhatian utama.
"Banyak alasan dari Kapolri yang terkesan normatif, seharusnya Polri memberikan kesan kecepatan dalam menyelesaikan kasus ini," kata Trimedya saat dihubungi wartawan Senin Malam seperti ditulis harian Media Indonesia, Selasa 1 Juli 2014.
Seperti telah banyak diberitakan sebelumnya bahwa tim kuasa hukum Jokowi - JK telah melaporkan tabloid Obor Rakyat ke Bareskrim Polri pada 16 Juni 2014 lalu. Tabloid yang diedarkan di daerah-daerah pesantren di pulau Jawa berisi artikel-artikel fitnah dan kebencian.
-
Kenapa Jokowi teken Publisher Right? Pemerintah mengatur hubungan bisnis antara perusahaan pers dan platform digital dengan semangat untuk meningkatkan jurnalisme yang berkualitas,' pungkasnya.
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Apa yang dilakukan Jokowi di Sumbar? Jokowi bersama Ibu Negara Iriana terlebih dahulu menyapa anak-anak di tenda pengungsian. Jokowi dan Iriana membagikan makan siang, susu, makanan ringan, hingga buku kepada anak-anak yang ada di posko tersebut.
-
Siapa yang mendesak Jokowi tentang Publisher Right? 'Setelah semua ada kesepahaman, mulai ada titik temu ditambah lagi dewan pers yang mendesak terus, perwakilan perusahaan dan perusahaan asosiasi media juga mendorong terus. Akhirnya kemarin saya meneken perpres tersebut,' ungkapnya.
-
Kenapa OKU Timur jadi sorotan media internasional? Bupati OKU Timur Lanosin berharap dengan kedatangan Kantor Berita Amerika ini di harapkan mampu mengharumkan nama Kabupaten OKU Timur di mata dunia.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Polisi Boy Rafli Amar membantah bahwa Polri memperlambat penanganan kasus ini. Menurut Boy, Polri telah bekerja sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku. Polri, kata Boy, terus memanggil sejumlah pihak untuk mendalami kasus tabloid Obor, seperti memanggil PT Mulia Kencana Semesta yang mencetak tabloid Obor, PT Pos Indonesia yang mendistribusikan, dan lusa akan memanggil kembali jurnalis Darmawan Sepriyossa.
"Pada tanggal 2 (Juli) akan memanggil saudara DS yang infonya sedang tidak di Indonesia. Mudah-mudahan segera kembali," kata Boy.
Tabloid Obor diduga terkait dengan kubu Prabowo Subianto - Hatta Rajasa karena peran seorang pengusaha minyak Muhammad Riza Chalid. Riza adalah orang yang membeli Rumah Polonia di Jakarta Timur yang menjadi markas capres-cawapres nomor urut 1. (Media Indonesia, 30 Juni 2014).
Karena penanganan tabloid Obor berjalan lambat, di Kalimantan Timur muncul tabloid Martabat yang isinya memojokkan Jokowi - JK . "Tabloid itu dibagikan di masjid saat tarawih," kata ketua tim pemenangan Jokowi - JK Kaltim, Dody Rondonuwu, kemarin.
Selain di Kabupaten Kutai Kartanegara, tabloid itu beredar pula di Kota Samarinda, Kabupaten Kutai Timur, Kota Balikpapan, dan wilayah provinsi Kalimantan Utara.
Koran Tempo Selasa 1 Juli 2014 memberitakan bahwa sedikitnya dua permukiman di Samarinda telah menerima tabloid Martabat setebal 16 halaman. Seorang warga Samarinda, Muhammad Yamin mengaku menerima tabloid yang bersampul gambar Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak berdampingan dengan Prabowo Subianto .
Tabloid Martabat dibagikan oleh dua orang bersepeda motor. "Bukan orang sekitar rumah," kata Yamin.
Agak berbeda dengan Obor Rakyat, Tabloid Martabat berisi dua figur yang berebut memimpin negeri. Tapi porsi beritanya memojokkan Jokowi . Martabat edisi perdana memuat kebocoran anggaran DKI Jakarta masa Gubernur Joko Widodo versi Badan Pemeriksa Keuangan. Di halaman lain, tabloid tanpa alamat redaksi itu menghujat program Revolusi Mental Jokowi . Porsi tulisan tentang Prabowo seluruhnya positif, dari masa kemiliteran, kedisiplinan, hingga program kerja buat wilayah Kalimantan Timur.
Selain tak mencantumkan alamat redaksi, Martabat tak memasang alamat percetakan. Tabloid ini juga tak menyebutkan penanggung jawab redaksi. (skj)
(mdk/cza)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi justru menilai KPK saat ini sudah bagus dan memiliki sistem baik.
Baca SelengkapnyaSehingga, dalam menghentikan proses penyidikan tidak semata-mata pelapor mencabutnya.
Baca SelengkapnyaAliansi Mahasiswa Bekasi-Karawang menggelar demonstrasi di Jalan Cut Meutia, Kota Bekasi, Selasa (6/2). Mereka membakar foto Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut hingga saat ini masih marak kasus korupsi ditemukan di Indonesia.
Baca Selengkapnya"Saya putuskan untuk mencabut laporan, apa yang disampaikan dr Rocky Gerung saya pikir lama-lama jadi benar juga."
Baca SelengkapnyaHabiburokhman membandingkan pemerintahan saat orde baru dengan Jokowi.
Baca SelengkapnyaMantan Penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap berharap operasi tangkap tangan tidak dihapus.
Baca SelengkapnyaRelawan Jokowi melaporkan pengamat politik Rocky Gerung, imbas video dugaan menghina Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR RI dari Fraksi PDIP Hendrawan Supratikno menyoroti penanganan perkara tersebut.
Baca Selengkapnyae-book sebanyak 22 halaman itu menjabarkan deretan fakta dan informasi yang diduga menjadi langkah Jokowi melanggengkan Gibran jadi Cawapres.
Baca SelengkapnyaPDIP membocorkan sejumlah menteri telah melapor ke Megawati untuk mundur dari kabinet.
Baca SelengkapnyaRocky heran kasusnya masih dilanjutkan, padahal Jokowi menanggapi santai kritriknya.
Baca Selengkapnya