Trik Caleg PDIP Rebut Suara Warga Jateng
Merdeka.com - Calon legislator untuk DPR dari daerah pemilihan (Dapil) 11 Jawa Tengah, Tamara Geraldine mengklaim sudah menemui sekitar 25 ribu warga Demak, Kudus dan Jepara, Jawa Tengah. Tamara memang maju sebagai caleg dari PDIP.
Untuk itu, Tamara menegaskan tidak akan melakukan politik uang hanya karena ingin terpilih menjadi anggota dewan. Pasalnya, selain harus mengeluarkan uang miliaran rupiah, menurutnya politik uang bakal melahirkan anggota DPR yang tidak baik.
"Besok kalau ada yang serangan fajar, ambil. Tapi jangan coblos orangnya. Saya enggak bisa nyerang. Rp 6 miliar kalau di yayasan saya sudah banyak. Dengan uang itu saya sudah bisa buat jalan, dan lain-lain," kata Tamara Geraldine saat melakukan kampanye di Jalan Semboja, Bintoro, Demak, Jawa Tengah, Sabtu (6/4/2019).
-
Kenapa politikus maju capres ? Sejumlah kandidat maju sebagai capres dengan tujuan ingin menang. Tapi ada juga yang maju karena alasan ingin membantu memperkuat posisi partainya di parlemen sebagai bagian dari upaya mencetak pemimpin jika terjadi kebuntuan politik.
-
Apa yang dipilih di pemilu 2019? Pemilu 2019 menandai pemilihan presiden keempat dalam era reformasi Indonesia. Dalam pertarungan presiden, terdapat dua pasangan calon utama, yaitu Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin, dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
-
Pilkada memilih apa saja? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.Dalam hal ini, hak suara masyarakat digunakan untuk memilih Gubernur, wakil gubernur, Bupati, wakil bupati, Wali kota, dan wakil wali kota.
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
-
Apa yang dipilih di Pilkada? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah proses demokratis yang dilaksanakan untuk memilih pemimpin di tingkat daerah.
-
Bagaimana cara memilih di Pemilu 2024? Sebagaimana tertuang dalam Pasal 353 ayat 1 Undang Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, 'Pemberian suara untuk Pemilu dilakukan dengan cara mencoblos satu kali.
Selain itu, Tamara meminta warga jangan memilih Calon Legislator yang tidak mau turun ke masyarakat. "Jangan pilih Caleg yang enggak blusukan, sombong. Jangan pilih pemimpin yang sok. Pemimpin sama bos beda ya," ujar Tamara.
Di Jawa Tengah, Tamara mengaku sudah melakukan sosialisasi sejak September 2018. Setiap hari, kata Tamara, ia bersama tim kampanye menyapa minimal 500 warga di Demak, Kudus, atau Jepara.
"Saya agak melow karena hari ini saya terakhir turun. Saya agak sedih, besok saya harus pulang ke Jakarta. Meninggalkan itu (kampanye) buat saya agak mengguncang, tapi saya yakin kita ketemu," tegas Tamara Geraldine.
Sejak 2004, Tamara mengaku sudah meninggalkan dunia entertainment. Dia beralasan menjadi artis hanya sebagai pekerjaan sampingan.
"Karena artis bukan cita-cita saya. Itu sampingan, saya ingin jadi pengusaha," terang Caleg dari PDI Perjuangan ini.
Demi mewujudkan keinginan menjadi pengusaha, Tamara menabung sebagian besar honornya sebagai presenter sejak 1994 hingga 2004. Dengan duit tabungannya itu, ia kemudian membeli sebuah perusahaan asal Inggris.
"Saya beli itu perusahaan dan sekarang saya sudah punya 120 pekerja. Jadi saya ini pemimpin perusahaan tapi sekaligus pelayan," jelas Tamara.
Sukses menjadi pengusaha, Tamara membidik kursi DPR di Senayan, Jakarta. Tamara menggunakan PDI-Perjuangan sebagai kendaraan politiknya untuk maju sebagai Anggota Dewan.
"Saya enggak punya target. Tapi saya percaya semua taburan pasti ada tuaian. Dan hasil tidak akan berkhianat pada proses. Jadi kalau saya sudah melakukan yang terbaik pasti Tuhan akan melakukan yang selebihnya," ujar Tamara.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Megawati mengatakan untuk tidak memilih pemimpin yang melakukan intimidasi dan curang.
Baca SelengkapnyaMega juga menyinggung soal pemimpin bodoh yang ingin dipilih.
Baca SelengkapnyaSaid Abdullah menyarankan supaya masyarakat turut menolak praktik politik transaksional.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan intimidasi terhadap pendukung Ganjar Pranowo-Mahfud Md terjadi sejumlah tempat.
Baca SelengkapnyaJK menilai seorang pemimpin harus tenang, baik, sopan dan tidak emosional
Baca SelengkapnyaGanjar mengingatkan kembali janji di debat 2019, saat Presiden Joko Widodo meminta untuk tidak memilih pemimpin diktator
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Ibas ketika memberikan pembelakan caleg partai Demokrat di Madiun, Senin (20/11).
Baca SelengkapnyaPrabowo sempat menyapa para sejumlah caleg dari Tangerang Raya dan menyebut dirinya sebagai Jawara.
Baca SelengkapnyaMenurut Said, memilih pemimpin karena iming-iming materi hanya akan melahirkan pemimpin-pemimpin yang tidak memiliki kapasitas.
Baca SelengkapnyaPuan meyakini Jateng masih merupakan kandang banteng sehingga optimistis PDIP dapat meraih kemenangan.
Baca SelengkapnyaSuara rakyat dalam menentukan pemimpin juga menjadi pilihan untuk merubah nasib ke depan.
Baca SelengkapnyaPesan tegas itu terkait jangan memilih calon yang memiliki rekam jejak pelanggar HAM dan potongan diktator
Baca Selengkapnya