14,4 Persen Orang Dewasa di Indonesia Alami Kecanduan Internet Selama Pandemi
Merdeka.com - Salah satu masalah yang jumlahnya meningkat selama pandemi ini adalah kecanduan internet. Hal ini dibuktikan berdasar sebuah studi yang dilakukan di Indonesia dan mengetahui adanya peningkatan prevalensi orang dewasa dengan kondisi tersebut.
Studi tersebut dilakukan oleh para staf dari Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dan Fakultas Psikologi Universitas Katolik Atma Jaya.
Dalam penelitian yang dimuat di jurnal Frontiers in Psychiatry, para dokter menemukan bahwa prevalensi populasi dewasa Indonesia yang mengalami kecanduan internet selama pandemi COVID-19 mencapai 14,4 persen.
-
Siapa yang terdampak kecanduan internet? 'Temuan dari penelitian kami menunjukkan bahwa ini dapat menyebabkan perubahan perilaku dan perkembangan yang berpotensi negatif yang dapat memengaruhi kehidupan remaja. Misalnya, mereka mungkin kesulitan mempertahankan hubungan dan aktivitas sosial, berbohong tentang aktivitas online, serta mengalami pola makan yang tidak teratur dan gangguan tidur,' tambah Chang.
-
Apa laporan yang dirilis tentang internet? We Are Social pada Januari 2024 lalu telah merilis laporan terbarunya tentang adopsi internet di dunia. Laporan yang bertajuk Digital 2024 Global Overview Report itu salah satunya memotret kondisi negara-negara yang masih warganya belum terkoneksi internet.
-
Dimana negara dengan pengguna internet terbanyak? Berikut daftar negara dengan pengguna internet terbanyak di dunia.
-
Apa dampak internet pada otak remaja? Kecanduan internet di kalangan remaja dapat menyebabkan perubahan signifikan pada otak mereka, demikian temuan terbaru dari sebuah studi yang dipublikasikan di Plus Mental Health. Dilansir dari Medical Daily, penelitian ini menunjukkan bahwa remaja yang mengalami kecanduan internet memiliki gangguan signifikan dalam jaringan otak yang kritis, memengaruhi kemampuan pengambilan keputusan, perhatian, ingatan, koordinasi, dan kesehatan mental.
-
Siapa saja yang rentan kecanduan judi online? Kecanduan judi online mempengaruhi 1 sampai 3 persen orang dewasa dari segala usia, lebih sering dialami oleh pria daripada wanita. Kecanduan ini biasanya dimulai sejak remaja pada pria dan lebih lambat pada wanita.
-
Siapa yang rentan kecanduan judi online? Dilansir dari Health Direct, seseorang yang kecanduan judi tidak bisa mengontol keinginannya untuk bertaruh bahkan ketika mereka selalu kalah. Mereka bahkan tidak segan untuk mempertaruhkan hal berharga yang dimiliki.
Dalam siaran pers yang dikutip dari laman resmi FKUIs, para peneliti juga menyatakan bahwa durasi online meningkat sebesar 52 persen dibandingkan sebelum pandemi.
Sebanyak 4.734 responden yang tersebar dari seluruh provinsi di Indonesia terlibat dalam penelitian yang diterbitkan dengan judul "The Impact of Physical Distancing and Associated Factors Towards Internet Addiction Among Adults in Indonesia During COVID-19 Pandemic: A Nationwide Web-Based Study" ini.
Timbulnya Stres Psikologi
Para peneliti mengatakan bahwa sejak pemerintah Indonesia membuat kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar akibat COVID-19, berbagai kegiatan seperti sekolah, kerja, ibadah, hingga bersosialisasi harus dilakukan dari rumah.
"Situasi ini menjadikan internet sebagai bagian penting dalam aktivitas masyarakat, bahkan cenderung menimbulkan perilaku adiksi," tulis mereka dalam keterangan resminya.
Mereka mengatakan, salah satu faktor prediktif yang menyebabkan perilaku adiksi internet di masa pandemi adalah dorongan untuk mencari informasi terkait COVID-19.
"Stres psikologi yang timbul akibat rasa takut terhadap infeksi virus COVID-19 juga dapat mendasari seseorang untuk mencari rekreasi melalui aktivitas online atau internet sebagai salah satu bentuk adaptasi," mereka menambahkan.
Tingkatkan Kesadaran Kesehatan Mental
Selain itu, pada individu dengan kasus suspek atau terkonfirmasi COVID-19 dalam rumah tangga, skor psikopatologi (studi mengenai gangguan mental) mereka ditemukan dua kali lebih tinggi.
Para penulis mengatakan situasi ini patut diwaspadai karena penggunaan internet secara berlebihan dapat memperberat rasa cemas, depresi, mendoorng perilaku kompulsif dan memperparah adiksi. Selain itu, masalah ini juga dapat menimbulkan gangguan tidur .
Para peneliti berharap, temuan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan psikologisnya di masa pandemi, serta bisa menjadi dasar bagi pemerintah untuk menyusun penggunaan internet dan kebijakan publik lainnya.
"Namun, jaga jarak fisik tidak meningkatkan kemungkinan IA (internet addiction). Badan Kesehatan Masyarakat harus memelihara sosialisasi jaga jarak fisik sambil memberikan pendidikan dan layanan psikiatri adaptif," tulis hasil penelitian ini.
Reporter: Giovani Dio PrasastiSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat yang melakukan judi daring tidak hanya dari kalangan orang dewasa, ada juga yang masih pelajar sekolah dasar (SD).
Baca SelengkapnyaSiapa mereka? Berikut orang-orang yang menguasai internet Indonesia.
Baca SelengkapnyaJepang menghadapi masalah serius terkait tingginya tingkat kecanduan pornografi internet, khususnya di kalangan pemuda.
Baca SelengkapnyaIDI mengatakan, judi online bisa mempengaruhi orang lain bak penyakit menular.
Baca SelengkapnyaWHO memperingatkan adanya efek buruk dari penggunaan media sosial.
Baca SelengkapnyaSiste menjelaskan bahwa kecanduan terjadi karena interaksi kompleks yang melibatkan faktor perilaku, genetik, dan sirkuit otak.
Baca SelengkapnyaIvan menjelaskan, kelompok tersebut adalah masyarakat dengan penghasilan maksimal Rp1 juta rupiah.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis hasil survey internet Indonesia 2024.
Baca Selengkapnyadua persen dari total pemain judi online di Indonesia ternyata anak-anak di bawah 10 tahun.
Baca SelengkapnyaJudi diklasifikasikan sebagai gangguan kesehatan mental yang memerlukan bantuan dan bimbingan profesional untuk diatasi.
Baca SelengkapnyaRibuan generasi Z dan milenial terlibat dalam aktivitas perjudian online yang tersebar di sejumlah negara di luar negeri.
Baca Selengkapnya