5 Kebiasaan remeh yang jadi sumber penyebaran kuman penyakit
Merdeka.com - Manusia adalah makhluk yang memiliki beragam jenis kebiasaan yang mereka lakukan mulai dari bangun tidur hingga akan pergi tidur. Tanpa disadari beberapa kebiasaan ini berefek buruk untuk kesehatan tubuh seperti kebiasaan yang ternyata mempercepat penyebaran kuman. Apa saja kebiasaan tersebut?
Dilansir dari medicaldaily.com, berikut adalah daftarnya.
Menggigiti kuku
-
Apa saja masalah yang bisa ditimbulkan dari kebiasaan menggigit kuku? Onychophagia tidak baik untuk dilakukan karena dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan berdampak negatif pada fisik serta psikologis. Berikut beberapa alasan mengapa kebiasaan ini perlu dihindari: Risiko InfeksiSaat menggigit kuku, lapisan kulit di sekitar kuku dapat terluka, menyebabkan terbukanya jalur bagi bakteri dan kuman untuk masuk. Akibatnya, jari atau kuku bisa terinfeksi, yang disebut dengan paronikia. Infeksi ini bisa menyebabkan bengkak, kemerahan, nyeri, dan nanah di sekitar kuku. Luka terbuka juga lebih mudah terkena kuman dari lingkungan, sehingga meningkatkan risiko infeksi yang lebih serius.Kerusakan Kuku Jangka PanjangMenggigit kuku secara terus-menerus dapat merusak bentuk dan pertumbuhan kuku secara permanen. Kuku bisa menjadi rapuh, retak, atau bahkan berhenti tumbuh secara normal. Selain itu, kerusakan pada kutikula yang melindungi kuku bisa membuat kuku lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. Kuku yang rusak juga mempengaruhi penampilan dan sering kali membuat seseorang merasa tidak percaya diri.Gangguan PencernaanTangan sering kali bersentuhan dengan berbagai benda dan kuman. Ketika Anda menggigit kuku, kuman dari tangan bisa masuk ke mulut dan saluran pencernaan, meningkatkan risiko terkena infeksi bakteri seperti Salmonella dan E. coli. Ini bisa menyebabkan masalah pencernaan seperti diare atau muntah. Kebiasaan ini juga memperburuk kebersihan pribadi karena tangan dan kuku tidak selalu dalam keadaan bersih saat digigit.Dampak Negatif pada GigiKebiasaan menggigit kuku dapat menyebabkan kerusakan pada gigi. Tekanan konstan saat menggigit kuku dapat menyebabkan gigi retak, aus, atau bahkan bergeser dari posisi aslinya. Selain itu, aktivitas ini juga bisa menyebabkan masalah dengan rahang, seperti nyeri atau gangguan temporomandibular joint (TMJ), yang disebabkan oleh ketegangan berlebih di rahang saat menggigit.Dampak Psikologis dan SosialOnychophagia sering kali menjadi sumber stres emosional dan rasa malu bagi individu yang melakukannya. Mereka mungkin merasa kurang percaya diri dalam situasi sosial, terutama karena penampilan kuku yang rusak atau tidak rapi. Selain itu, kebiasaan ini sering kali dianggap tidak higienis, yang dapat mempengaruhi interaksi sosial dan citra diri seseorang. Orang yang merasa malu karena kebiasaan ini mungkin juga mengalami peningkatan kecemasan dan stres, yang memperburuk perilaku tersebut.Keterkaitan dengan Gangguan PsikologisOnychophagia sering dikaitkan dengan gangguan psikologis seperti kecemasan, stres, atau gangguan obsesif-kompulsif (OCD). Kebiasaan menggigit kuku bisa menjadi tanda bahwa seseorang sedang berjuang dengan masalah emosional yang lebih dalam. Dalam kasus seperti ini, kebiasaan ini tidak hanya mengganggu fisik, tetapi juga menunjukkan adanya masalah kesehatan mental yang perlu ditangani.Mengurangi Kualitas HidupKebiasaan menggigit kuku yang kronis dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Selain menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan fisik, kebiasaan ini juga bisa memengaruhi aktivitas sehari-hari seperti menulis, bekerja, atau bersosialisasi. Rasa malu terhadap kondisi kuku bisa membuat seseorang merasa canggung di hadapan orang lain dan menghindari situasi tertentu.
-
Apa saja kebiasaan buruk setelah makan? Berikut adalah 4 kebiasaan buruk yang sebaiknya dihindari setelah makan. Apa saja?
-
Apa saja dampak malas mencuci handuk? Dampak jika kita malas mencuci handuk adalah: • Infeksi jamur dan bakteri. Jika handuk sudah lama dibiarkan tanpa dicuci, bisa menjadi tempat bersarangnya bakteri, jamur, dan virus. Menggosok kulit dengan handuk kotor berpotensi menimbulkan luka dan berujung pada infeksi.
-
Dimana kebiasaan ini sering terlihat? Budaya ini juga sangat umum terlihat dari berbagai konteks, seperti saat bertemu dengan guru, anggota keluarga, atau saat berkunjung ke rumah teman dan berpapasan dengan orang tuanya.
-
Mengapa penting menjaga kebersihan tangan untuk kuku? Itu tadi sejumlah tips untuk menjaga dan merawat kuku agar tetap sehat, kuat, dan nggak mudah patah. Dengan menerapkan empat cara di atas, mendapatkan kuku yang ideal bukan lagi hal yang mustahil. Selain itu, jangan lupa juga ya untuk selalu konsisten dalam merawat kuku dan memperhatikan kebersihan tangan agar hasilnya maksimal. Selamat mencoba dan dapatkan kuku impianmu!
-
Bagaimana menjaga kebersihan mulut? Pastikan anak Anda menjalani kebiasaan sikat gigi yang baik setidaknya dua kali sehari dan rutin menggunakan benang gigi.
Beberapa orang memiliki kebiasaan buruk yaitu menggigiti kuku ketika mereka sedang stres, bosan, atau merasa khawatir. Kebiasaan ini sendiri mampu memindahkan kuman ke mulut dan membuatmu tak sengaja menelannya. Apalagi jika kamu menggigiti kuku hingga menimbulkan lecet dan luka.
Tidak mencuci tangan setelah buang air
Terkadang setelah buang air baik buang air besar atau buang air kecil, manusia lupa untuk mencuci tangan. Padahal ada beragam bakteri seperti salmonella, E.coli, atau norovirus yang tersembunyi di balik kuku setelah kamu buang air.
Menggunakan sebagai tisu
Entah itu untuk mengelap atau menutup mulut ketika bersin, banyak orang yang menggunakan tangannya sebagai tisu. Kebiasaan inilah yang kemudian mempercepat penyebaran kuman apalagi jika kamu tidak segera mencuci tanganmu setelah bersin.
Membuka bungkus sesuatu dengan gigi
Saat tidak sabaran, biasanya kamu sering menggunakan gigimu untuk membuka bungkus makanan atau hal yang lain. Dan kamu pun tidak menyadari bahwa kebiasaan ini bisa menyebarkan kuman baik dari bungkus makanan atau dari dalam mulutmu sendiri.
Mengunyah bolpen
Selain menggigiti kuku, orang juga sering mengunyah bolpen. Padahal di dalam bolpen terdapat beragam kuman yang bisa menyebabkan beragam penyakit tubuh.
Well, kamu sendiri masih sering melakukan kebiasaan di atas? Jika ya, sebaiknya hentikan demi kesehatan tubuhmu sendiri.
(mdk/feb)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah bagian tubuh ternyata tidak boleh kita sentuh sembarangan, terutama dengan kondisi tangan yang belum steril.
Baca SelengkapnyaIni beragam alasan mengapa mencuci tangan menggunakan sabun merupakan hal yang penting.
Baca SelengkapnyaPenyakit yang tampaknya tidak berbahaya sekalipun dapat menimbulkan konsekuensi yang parah jika tidak ditangani atau diabaikan.
Baca SelengkapnyaMengambil moisturizer dari jar tanpa mencuci tangan atau saling pinjam produk skincare dengan orang lain bisa menjadi penyebab produk terkontaminasi.
Baca SelengkapnyaMembuang sampah sembarangan telah menjadi salah satu masalah lingkungan yang juga berdampak buruk pada kesehatan.
Baca SelengkapnyaKebiasaan bertukar pakaian sering dianggap sebagai hal wajar dan tidak berbahaya. Namun, di balik kebiasaan ini terdapat risiko kesehatan yang tidak disadari.
Baca SelengkapnyaMenurut CDC, dampak cacingan termasuk diare, sakit perut, penyumbatan usus, anemia, serta keterbelakangan pertumbuhan & perkembangan kognitif pada anak-anak.
Baca SelengkapnyaMencegah tipes lebih baik daripada mengobati penyakit yang menyerang.
Baca SelengkapnyaKeberadaan lalat di sekitar kita tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga bisa membawa risiko kesehatan yang signifikan.
Baca SelengkapnyaAdenovirus adalah kelompok virus yang dapat menyebabkan berbagai macam infeksi pada manusia. Virus ini dapat menular tapi bisa diatasi dengan kebiasaan bersih.
Baca SelengkapnyaPertukaran barang pribadi hingga kebiasaan bercocok tanam bisa sebabkan infeksi kurap.
Baca SelengkapnyaDroplet adalah tetesan kecil dari batuk atau bersin yang mengandung berbagai mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit.
Baca Selengkapnya