7 Penyebab Seseorang Sering Mengiler saat Tidur
Meneteskan air liur atau biasa disebut mengiler saat tidur bisa disebabkan oleh berbagai hal.
Meneteskan air liur atau biasa disebut mengiler saat tidur bisa disebabkan oleh berbagai hal.
-
Apa yang menyebabkan ngiler saat tidur? Gangguan tidur seperti sleep apnea atau tidur gelisah juga dapat memicu kebiasaan tidur ngiler.
-
Apa yang terjadi saat tidur yang bikin ngiler? Gangguan tidur ini bisa menyebabkan pernapasan terhenti sementara selama beberapa kali saat tidur.
-
Kenapa tidur ngiler? Kebiasaan tidur ngiler yang seringkali terbentuk akibat stres, kecemasan, atau tekanan mental.
-
Gimana cara pilek bikin orang ngiler pas tidur? Pilek, radang tenggorokan, sinusitis, atau alergi akibat peradangan pada sinus dan tersumbatnya jalan napas, bisa memicu ngiler saat tidur.
-
Kenapa ngiler saat tidur bisa bikin bibir pecah? Ngiler saat tidur terjadi bukan tanpa alasan. Ngiler saat tidur dapat menyebabkan bibir pecah-pecah, bau mulut, bahkan dehidrasi.
-
Apa yang bisa menyebabkan mendengkur? Mendengkur umumnya dianggap sebagai masalah tidur yang biasa terjadi dan tidak berbahaya. Namun, dalam beberapa kasus, mendengkur dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius, seperti sleep apnea.
7 Penyebab Seseorang Sering Mengiler saat Tidur
Meneteskan air liur mungkin merupakan cara umum untuk menunjukkan bahwa seseorang sedang tidur dengan nyenyak. Namun jika kondisi ini terjadi dengan sangat sering saat tidur, hal ini sebenarnya bisa menandakan masalah kesehatan.
Kondisi ini memang tampak tidak berbahaya. Namun jika disertai dengan gejala lain, Anda mungkin mengalami infeksi, reaksi alergi, atau bahkan masalah pencernaan.
Dilansir dari Livestrong, berikut adalah sejumlah alasan mengapa Anda meneteskan air liur saat tidur:
Hidung Tersumbat
Saat mengalami pilek atau flu dengan hidung tersumbat, bernapas melalui hidung menjadi sulit dan berujung mengiler saat tidur.
Pembengkakan hidung atau penyumbatan seperti septum deviasi bisa menyebabkan napas melalui mulut atau memperparahnya. Solusi yang bisa dilakukan adalah menggunakan semprotan saline untuk membersihkan hidung serta berkonsultasi dengan dokter untuk pengobatan yang sesuai.
Alergi
Reaksi alergi terhadap serbuk sari pohon atau tungau debu bisa menyebabkan saliva berlebihan dan hidung tersumbat. Saat akan tidur, hidung tersumbat dapat terasa lebih parah karena peningkatan aliran darah ke hidung dan kepala. Solusinya, tidur dengan kepala terangkat, gunakan humidifier, dan semprotan saline untuk membersihkan hidung.
Infeksi
Infeksi sinus atau radang tenggorokan bisa menyebabkan pembengkakan pada tenggorokan, mempersulit menelan air liur dan mengakibatkan peningkatan produksi saliva.
GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)
Refluks asam akibat gangguan pada esofagus bisa membuat asam lambung naik ke tenggorokan dan memicu produksi saliva berlebihan. Solusinya termasuk mengubah posisi tidur ke sisi kiri serta perubahan gaya hidup dan diet.
Apnea Tidur
Gangguan tidur ini menyebabkan berhenti bernapas berkali-kali saat tidur. Hal ini dapat menghalangi saluran udara dan menyebabkan produksi saliva berlebihan. Untuk mengatasi sleep apnea, berkonsultasilah dengan dokter untuk perawatan yang tepat.
Efek Samping Obat
Beberapa obat seperti antipsikotik dapat meningkatkan produksi saliva dan membuatnya sulit untuk menelan. Jika Anda mencurigai obat Anda sebagai penyebabnya, diskusikan dengan dokter untuk opsi penggantian obat.
Proses Penuaan
Meneteskan air liur bisa menjadi hal normal saat penuaan. Ketidakmampuan bibir dan otot mulut, serta penurunan volume bibir dan sekitar mulut akibat penuaan atau gigi palsu, bisa menyebabkan masalah ini. Solusi meliputi konsultasi dengan ahli untuk strategi manajemen yang tepat.
Meneteskan air liur saat tidur dapat menjadi tanda masalah kesehatan, penting untuk memahami penyebabnya dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi kondisi ini.