12 Penyebab Hidung Meler Tak Usai dan Cara Mengatasinya yang Perlu Diketahui
Kondisi pilek dan hidung berair yang tak kunjung berhenti bisa menyebalkan dan disebabkan sejumlah hal ini.
Ingus tak kunjung berhenti mengalir merupakan permasalahan yang bisa kita alami. Sejumlah cara bisa dilakukan untuk mengatasinya.
12 Penyebab Hidung Meler Tak Usai dan Cara Mengatasinya yang Perlu Diketahui
Hidung meler adalah masalah umum yang sering kali dapat menjadi sangat mengganggu. Masalah ini bisa sangat mengganggu kita dalam beraktivitas sehari-hari.
Sejumlah hal bisa menjadi penyebab dari munculnya masalah hidung meler tak kunjung usai ini. Dilansir dari Livestrong, berikut sejumlah hal yang bisa jadi penyebab hidung meler ini.
-
Apa penyebab hidung meler? Sejumlah penyebab hidung meler ini bisa berupa infeksi pada sinus atau pilek, cuaca dingin, alergi, sinusitis, atau penyebab lainnya.
-
Kenapa hidung berair terjadi? Hidung berair disebabkan oleh produksi lendir berlebih di saluran hidung Anda. Hal ini mengakibatkan sekresi air yang menetes dari hidung Anda dan kadang juga menetes ke belakang tenggorokan Anda.
-
Kenapa hidung bengkak saat pilek? Infeksi virus seperti flu atau pilek seringkali menjadi penyebab hidung bengkak. Virus merusak sel-sel hidung, menyebabkan peradangan dan respons tubuh yang dapat menyebabkan pembengkakan.
-
Bagaimana air panas bisa mengatasi hidung meler? Seperti halnya humidifier dan uap wajah, uap panas mandi dapat membantu meredakan hidung berair dan tersumbat. Tempatkan wajah dan sinus langsung di dalam uap dan semprotan air mandi untuk hasil terbaik.
-
Apa saja gejala hidung tersumbat? Kesulitan Bernapas melalui Hidung: Gejala ini menjadi yang paling utama saat hidung tersumbat. Penderita akan merasakan kesulitan dalam menghirup udara melalui hidung dan cenderung bernafas melalui mulut.
-
Apa saja yang menyebabkan hidung tersumbat? Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan hidung tersumbat. Mulai dari terkena iritasi akibat paparan debu dan kotoran, alergi, penyakit sinusitis, atau bahkan influenza.
Infeksi Hidung dan Sinus
Mungkin penyebab paling umum dari hidung meler adalah infeksi hidung dan sinus. Ketika Anda mengalami infeksi virus, seperti flu atau pilek, sinus (ruang di dalam hidung) Anda bisa menjadi meradang dan bengkak, menghalangi aliran normal lendir dan menyebabkan penumpukan lendir.
Cara Mengatasi Infeksi Hidung dan Sinus
Biasanya, infeksi sinus virus akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu seminggu hingga 10 hari. Anda dapat meredakan gejala dengan menggunakan semprotan hidung saline, dekongestan, atau obat pereda nyeri yang dapat diperoleh secara bebas. Jika gejala berlanjut selama lebih dari 10 hari, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter, karena ini bisa menjadi tanda infeksi bakteri yang memerlukan antibiotik.
Alergi
Alergi adalah salah satu penyebab umum hidung meler yang berulang. Ketika Anda alergi terhadap sesuatu seperti serbuk sari atau bulu binatang, sistem kekebalan tubuh Anda bereaksi terhadap alergen ini dan melepaskan histamin, yang dapat menyebabkan hidung meler. Gejala alergi lainnya yang seringkali Anda alami termasuk bersin-bersin dan mata gatal.
Cara Mengatasi Alergi
Jika Anda memiliki alergi yang memicu hidung meler, konsultasikan dengan dokter atau alergologis. Mereka dapat melakukan tes alergi untuk mengidentifikasi alergen penyebabnya. Setelah alergen teridentifikasi, Anda dapat mengambil langkah-langkah seperti menghindari alergen, menggunakan obat-obatan alergi seperti antihistamin, atau bahkan menjalani terapi imunologi alergi.
Pilek
Pilek adalah infeksi virus yang sangat umum dan bisa menjadi penyebab hidung meler. Virus pilek dapat menyebabkan peradangan di saluran hidung, yang menghasilkan lendir ekstra sebagai respons untuk melawan virus tersebut.
Cara Mengatasi Pilek
Untuk mengatasi pilek, istirahat yang cukup, minum banyak air, dan gunakan semprotan hidung saline untuk membantu membersihkan lendir. Obat pereda nyeri dan demam dapat membantu meredakan gejala. Biasanya, pilek akan sembuh dalam beberapa hari hingga beberapa minggu.
Deviasi Septum
Jika Anda memiliki deviasi septum, yaitu kondisi di mana dinding tipis yang memisahkan lubang hidung bergerak keluar dari tengah, ini dapat menghalangi aliran udara dan menyebabkan hidung meler.
Cara Mengatasinya
Pengobatan untuk deviasi septum tergantung pada seberapa parahnya. Pilihan pengobatan bisa mencakup penggunaan semprotan hidung, obat pereda gejala, atau dalam beberapa kasus, pembedahan untuk memperbaiki deviasi.
Konsumsi Obat-obatan
Beberapa obat, seperti obat tekanan darah tinggi, obat disfungsi ereksi, obat depresi, obat epilepsi, dan obat-obatan lainnya, dapat memiliki efek samping berupa hidung meler.
Cara Mengatasinya
Jika Anda menduga bahwa obat yang Anda konsumsi adalah penyebab hidung meler, bicarakan dengan dokter Anda. Mereka mungkin dapat mengganti obat tersebut dengan yang memiliki efek samping yang lebih sedikit.
Rinitis di Tempat Kerja
Jika hidung meler terjadi terutama saat Anda berada di tempat kerja, Anda mungkin mengalami rinitis akibat pekerjaan. Hal ini disebabkan oleh paparan alergen atau iritan di lingkungan kerja Anda.
Cara Mengatasi Rinitis di Tempat Kerja
Upaya terbaik adalah menghindari atau meminimalkan paparan alergen atau iritan ini. Menggunakan masker wajah atau alat pelindung lainnya di tempat kerja dapat membantu. Jika gejala berlanjut, berkonsultasilah dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Polip Hidung
Polip hidung adalah pertumbuhan nonkanker di dalam saluran hidung atau sinus dan dapat menyebabkan hidung meler yang kronis.
Cara Mengatasinya
Terapi tergantung pada seberapa parah polip tersebut. Pengobatan dapat mencakup semprotan hidung atau steroid oral, irigasi hidung dengan larutan saline, atau penggunaan antibodi monoklonal yang menargetkan peradangan. Dalam beberapa kasus, pasien mungkin perlu menjalani operasi untuk mengangkat jaringan yang meradang.
Rinitis Gustatori
Rinitis gustatori adalah kondisi di mana hidung Anda kering biasanya, tetapi mulai meler setelah makan. Ini bisa menjadi respons hidung terhadap makanan tertentu, terutama makanan pedas atau minuman seperti alkohol.
Cara Mengatasinya
Cara sederhana untuk mengatasi rinitis gustatori adalah menghindari makanan atau minuman yang memperburuk hidung meler Anda.
Rinitis Senil
Hidung meler yang terus-menerus bisa menjadi efek penuaan. Rinitis senil adalah kondisi yang dapat memburuk seiring bertambahnya usia. Kondisi ini bisa dipicu oleh makanan tertentu, bau, atau iritan lingkungan.
Cara Mengatasinya
Menghindari pemicu dapat membantu mengurangi hidung meler. Jika Anda mengonsumsi obat-obatan tertentu, diskusikan efek sampingnya dengan dokter Anda.
Rinitis Hormonal
Produksi lendir berlebih di hidung Anda juga dapat menjadi hasil dari perubahan hormon, seperti selama kehamilan. Selain itu, perubahan hormon terkait menstruasi, penggunaan kontrasepsi oral, atau kondisi seperti hipotiroidisme juga dapat menyebabkan rinitis hormonal.
Cara Mengatasinya
Untungnya, banyak perubahan hormon bersifat sementara, sehingga hidung meler akan sembuh dengan sendirinya. Jika Anda mengalami rinitis hormonal yang berhubungan dengan kondisi medis tertentu, konsultasikan dengan dokter Anda.
Rinitis yang Dipicu Udara Dingin
Beberapa orang mengalami hidung meler saat terpapar udara dingin. Rinitis nonalergi jenis ini dipicu oleh perubahan suhu, kelembapan, atau perubahan barometrik yang dapat menyebabkan pembengkakan pada selaput lendir dalam hidung.
Cara Mengatasinya
Saat berada di luar ruangan saat cuaca dingin, Anda dapat mencoba mengenakan masker atau buff untuk melindungi hidung dari udara dingin. Gejala ini biasanya bersifat sementara dan akan mereda setelah Anda mendapatkan perlindungan dari udara dingin.
Rinitis yang Dipicu Olahraga
Jika hidung Anda meler saat berolahraga, ini bisa menjadi rinitis yang dipicu oleh olahraga. Meskipun penyebab pasti kondisi ini belum sepenuhnya jelas, atlet yang sering berlatih di luar sering terpapar alergen, udara dingin, dan polusi, yang semuanya dapat memengaruhi fungsi hidung.
Cara Mengatasinya
Identifikasi penyebab meler saat berolahraga adalah langkah pertama. Buat catatan harian untuk mencatat kapan Anda mengalami gejala. Catatan ini dapat memberikan informasi berharga kepada alergologis Anda, yang mungkin akan merekomendasikan tes lebih lanjut. Setelah Anda mengidentifikasi penyebabnya, mengurangi paparan alergen dan iritan adalah hal yang ideal.
Misalnya, berolahraga di dalam ruangan saat cuaca dingin atau kadar serbuk sari tinggi. Anda juga dapat menggunakan obat-obatan seperti semprotan hidung dan antihistamin untuk mengelola gejala.