7 Puskesmas Bandung disiapkan khusus layani sakit kronis
Merdeka.com - Penyakit diabetes dan hipertensi menjadi penyakit kronis paling banyak menyerang masyarakat Indonesia. Jika kedua penyakit kronis ini dibiarkan, akan menimbulkan komplikasi lebih parah; mulai jantung, stroke, gagal ginjal hingga kebutaan.
Kepala Dinas Kesehatan Bandung Ahyani Raksanagara mengatakan, hipertensi dan diabetes tingkat kejadiannya cukup tinggi di masyarakat Kota Bandung. Untuk itu perlu penanganan yang benar agar penyakit tersebut tidak menimbulkan dampak buruk pada kesehatan masyarakat.
Saat ini ada 7 puskesmas di Bandung siap memberikan layanan program pengelolaan penyakit kronis (Prolanis). Tujuh puskesmas tersebut adalah Puskesmas Talagabodas, Sukajadi, Sukarasa, Salam, Kopo dan dua lagi dalam tahap persiapan yakni Puskesmas Puter dan Garuda.
-
Siapa yang berisiko Hipertensi? Hal ini sangat relevan bagi anak-anak yang pernah mengalami infeksi saluran kemih yang melibatkan ginjal atau mereka yang memiliki kelainan bawaan pada ginjal, seperti kista ginjal atau penyempitan arteri ginjal,' tambah Dalla-Pozza.
-
Apa itu tekanan darah tinggi? Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi umum yang dapat memengaruhi kesehatan seseorang secara serius.
-
Siapa yang sering alami tekanan darah tinggi? Hal ini biasa terjadi akibat tingginya konsumsi daging kambing selama beberapa hari terakhir.
-
Siapa yang berisiko hipertensi? Faktor keturunan. Anak yang memiliki riwayat keluarga dengan hipertensi, diabetes tipe 2, atau kolesterol tinggi lebih berisiko mengalami hipertensi.
Puskesmas-puskesmas tersebut sudah diperkuat dokter yang bisa memberikan layanan untuk penyakit kronis.
"Di era Jaminan Kesehatan Nasional ini masyarakat didorong lebih sehat dan mandiri. Fasilitas kesehatan memberi pelayanan komprehensif untuk preventif dan promotif. Prolanis bukan hanya mengobati tetapi menjaga kualitas hidup manusia," kata Ahyani, kepada Merdeka Bandung, Jumat (02/10).
Tujuan Puskesmas Prolanis adalah untuk meningkatkan gaya hidup sehat masyarakat. Jika puskesmas tak melaksanakan Prolanis, kata dia, maka masyarakat atau pasien dengan penyakit tersebut akan pergi ke rumah sakit dengan waktu berobat lebih lama, antre dengan pasien lain dari berbagai tempat. Selain itu, pasien akan terkendala jarak yang jauh.
"Dengan Prolanis pelayanan itu didekatkan ke puskesmas dengan standar pengobatan yang sama dengan rumah sakit. Kelebihannya bukan hanya pengobatan saja, tapi juga secara holistik dan konfresif, sampai diajarkan menu makanan, senamnya, cara minum obat," tuturnya.
Menurut dia, tenaga kesehatan di puskesmas Prolanis sudah terlatih dan terstandarisasi. Begitu juga obat diberikan sama dengan obat di rumah sakit. Di sisi pelayanan, sambung dia, program ini memberikan manfaat bagi kedua belah pihak.
Bagi pasien akan menjadi lebih mudah secara akses dengan standar terjaga. Bagi fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dapat mengurangi kasus-kasus yang sebetulnya bisa ditangani di level puskesmas.
Penyakit kronis sendiri jumlahnya sangat banyak, ada sekitar 144 jenis penyakit di antaranya yang paling banyak di derita diabetes dan hipertensi. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berbeda dengan tahun 2019 yang didominasi penyakit kronis, seperti hipertensi atau diabetes.
Baca SelengkapnyaDiperkirakan jumlah penderita diabetes akan meningkat menjadi 28,5 juta pada tahun 2045. Berikut adalah langkah-langkah yang diambil oleh Kemenkes RI.
Baca SelengkapnyaDalam sehari ada sekira 60 jemaah haji yang mendapatkan pelayanan rawat jalan.
Baca SelengkapnyaHingga bulan Juli 2024 sudah ada sekitar 60 juta penduduk Indonesia yang melakukan skrining kesehatan berdasarkan by name by address.
Baca SelengkapnyaGula darah tinggi pemicu penyakit diabetes di Indonesia semakin hari semakin meningkat.
Baca Selengkapnya6.333 Puskesmas yang belum memiliki jumlah tenaga kesehatan yang sesuai standar.
Baca SelengkapnyaPemerintah Provins Jawa Barat mencatat pasien anak yang menjalani cuci darah mencapai ratusan orang.
Baca SelengkapnyaTerdiri dari 101 puskesmas plus 31 rumah sakit milik pemerintah dan swasta.
Baca SelengkapnyaBudi Gunadi mengimbau semua masyarakat bisa menerapkan gaya hidup sehat.
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, masyarakat perlu menjaga kesehatan dengan rutin
Baca SelengkapnyaSelama ini layanan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) terbatas pada ibu, anak dan lnjut usia (lansia).
Baca Selengkapnya