Apa itu CT Value Dalam Tes PCR? Berikut Penjelasannya
Merdeka.com - CT Value atau cycle threshold menjadi salah satu faktor yang diukur ketika Anda mengikuti tes PCR swab. CT Value sendiri bukan penentu derajat keparahan dari COVID-19. Sehingga, tak seharusnya Anda memusingkan angka yang tertera di selembar surat hasil swab test PCR ketika terkonfirmasi positif Corona. Lantas, apa itu CT Value dan apa fungsinya?
"Ct value itu dapurnya orang PK (Patologi Klinik). Sebenarnya bukan buat diumbar-umbar. Di luar negeri juga enggak kayak begitu," kata Dokter Spesialis Paru Rumah Sakit Mayapada Kuningan, Jaka Pradipta saat melakukan siaran langsung di Instagram dengan topik Kapan Saya Dinyatakan Sembuh dari COVID-19? pada Februari 2021.
Ada pun tujuan dari Ct value, lanjut Jaka, sebatas mengetahui jumlah virus Corona penyebab COVID-19 yang ditangkap dengan metode PCR.
-
Apa yang menyebabkan beberapa orang tidak terinfeksi Covid-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Kenapa TPU Cikadut jadi penting saat pandemi Covid-19? Hal itu menjadikan area pemakaman tersebut sebagai lokasi penunjang dari ratusan pasien yang meninggal dunia.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Bagaimana tubuh orang tertentu dapat terhindar dari Covid-19? 'Ini adalah kesempatan yang sangat unik untuk melihat bagaimana respons kekebalan pada orang dewasa tanpa riwayat COVID-19 sebelumnya, dalam pengaturan di mana faktor-faktor seperti waktu infeksi dan komorbiditas dapat dikendalikan,' kata ahli biologi sistem kuantitatif Rik Lindeboom, yang kini berada di Netherlands Cancer Institute.
-
Kapan viral load menjadi tidak terdeteksi? Meskipun tidak ada pengobatan yang bisa menyembuhkan secara total, setidaknya viral load dalam tubuh penderita HIV dapat mencapai tingkat tidak terdeteksi selama 3 hingga 6 bulan setelah menjalani pengobatan.
-
Bagaimana cara agar terhindar dari Covid-19? 'Pemerintah mengimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok,' ujar Ngabila.
"Diputar mesinnya, di putaran ke berapa dapat virusnya. Semakin kecil putarannya, misal Ct value 5, lima kali putaran sudah dapat. Artinya, virusnya banyak," kata Jaka.
"Kalau misalnya Ct value-nya tinggi 30, diputar 30 kali atau kita cari jarum di jerami gitu, 30 kali putar baru dapat virusnya. Artinya virusnya sedikit," Jaka menambahkan.
Jaka pun menekankan bahwa Ct value bukan untuk menandakan aktivitas virusnya, bukan pula penentu derajat keparahan dari COVID-19.
Benar-benar murni terkait partikel dari virus Corona yang berhasil ditangkap mesin.
"Artinya, kalau saya swab-nya agak dalam nih, kemungkinan nilai Ct value-nya bisa lebih turun karena dia dapatnya semakin banyak. Jadi, faktornya banyak. Tekniknya dan mesinnya pun berbeda-beda," kata Jaka.
Tentang CT Value Pasien COVID-19
Begitu juga ketika mungkin nilai awal Ct value-nya 32 lalu berubah menjadi 20, bisa jadi faktor alat ikut berpengaruh. Sebab, kata Jaka, alat berbeda, standar yang digunakan juga berbeda.
"Sehingga memang sebenarnya Ct value dapurnya orang PK atau dapurnya dokter saja. Jangan dilihat itu," ujarnya.
Karena Ct value bukan sebuah parameter derajat keparahan, orang yang terdiagnosis COVID-19 dengan Ct value misalnya 4, tidak perlu sampai harus mencari ICU segala.
Apalagi jika termasuk orang tanpa gejala (OTG) atau bergejala ringan, Jaka, mengimbau, untuk tidak panik.
Meski begitu, tidak lantas pasien dengan Ct value yang tinggi, misal 38, menjadi jumawa. Bisa jadi nilai Ct tinggi tapi batuk-batuk atau saturasi oksigennya terjun bebas.
"Jadi sebenarnya Ct value itu tuh cuma untuk melihat partikel virus yang tertangkap saja pada saat swab," ujarnya.
Kapan Ct Value digunakan?
Saat menentukan apakah seorang pasien bisa dikatakan sembuh dari COVID-19 atau tidak, Jaka akan melihat dari gejala yang dialami pasien tersebut, dan juga melihat hasil laboratorium darah, ronsen, dan saturasinya.
"Ct value yang bisa kita lihat apanya? Tadinya virusnya yang ketangkep misalnya 5 terus akhirnya menjadi 20, artinya jadi sedikit yang ditangkap. Artinya imunitasnya bagus nih pasien. Sehingga yang tadinya virusnya banyak bisa menjadi sedikit," kata Jaka.
"Sudah, itu saja. Informasinya sudah itu saja. Bukan 'Wah ini masih 32, sedikit lagi 33, 35, enggak kayak gitu," Jaka menekankan.
Lagi pula, jelas Jaka, biasanya kalau Ct value sudah di atas 30 sudah sangat sedikit jumlah virus Corona yang bersemayam di dalam tubuh.
"Enggak usah dinilai lagi," katanya.
Sumber: Liputan6.comPenulis: Aditya Eka Prawira (mdk/dzm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bawaslu buka suara terkait dugaan penggelembungan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Baca SelengkapnyaKPU Jakarta tidak akan mengumumkan hasil quick count Pilkada 2024 dan hanya akan menyediakan dokumen C-Hasil sebagai bentuk transparansi kepada publik.
Baca SelengkapnyaHadi Thahjanto menilai, anggapan lonjakan suara PSI yang tak lazim hanya spekulasi.
Baca SelengkapnyaBeredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun
Baca SelengkapnyaTujuan penghentian rekaputilasi itu agar tidak menimbulkan kebingungan di masyarakat sehingga publik dapat hasil aktual.
Baca SelengkapnyaHamdan Zoelva meminta semua pihak menghormati rekapitulasi hasil penghitungan suara KPU.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaKetua KPU sempat mempertanyakan mengapa terjadi perbedaan tersebut kepada PPLN Taipei.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca Selengkapnya