Bisa Dialami Juga oleh Anak Muda, Kenali Keluhan Lutut yang Kerap Menyerang
Masalah lutut yang menyerang bukan kondisi eksklusif bagi lansia saja namun juga bisa dialami anak muda.
Masalah lutut yang menyerang bukan kondisi eksklusif bagi lansia saja namun juga bisa dialami anak muda.
-
Siapa yang sering alami masalah lutut? Di Inggris, lebih dari sepertiga orang di atas usia 45 tahun pernah mencari pengobatan untuk osteoartritis, terutama pada lutut.
-
Apa masalah utama lutut di zaman modern? Salah satu masalah utama yang banyak dialami orang di zaman modern adalah osteoartritis pada lutut.
-
Apa saja kebiasaan pemicu nyeri lutut? Nyeri lutut dapat dipicu oleh berbagai faktor, termasuk kebiasaan tertentu yang dapat meningkatkan tekanan atau merusak sendi lutut.
-
Apa saja penyebab lutut kopong? Lutut kopong adalah kondisi di mana sendi lutut kehilangan kepadatan dan daya dukungnya, mengakibatkan rasa tidak stabil dan nyeri. Berikut adalah beberapa penyebab umum lutut kopong dan cara mencegahnya:
-
Bagaimana postur tubuh yang buruk memicu nyeri lutut? Postur tubuh yang buruk dapat meningkatkan tekanan pada lutut dan menyebabkan ketidaknyamanan.
-
Kenapa obesitas memicu nyeri lutut? Menurunkan berat badan dapat mengurangi beban pada lutut dan meredakan nyeri.
Bisa Dialami Juga oleh Anak Muda, Kenali Keluhan Lutut yang Kerap Menyerang
Masalah sendi seringkali dikaitkan dengan usia lanjut, namun faktanya, keluhan lutut juga bisa dialami oleh anak muda. Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi dari Rumah Sakit Medistra, dr. Kiki Novito, Sp.OT(K), mengungkapkan bahwa kerusakan pada sendi dan lutut tidak hanya menyerang orang tua, tetapi juga bisa dialami oleh mereka yang masih muda.
Menurut dr. Kiki, salah satu penyebab utama kerusakan sendi pada orang muda adalah kecelakaan yang merusak sendi.
“Kejadian kerusakan permukaan sendi yang paling sering salah satunya memang usia. Namun, pada orang-orang muda juga sering terjadi kecelakaan, sendinya rusak, pecah, sehingga apapun yang dilakukan tetap sendinya jadi pengapuran, kalau jalan sakit, tulang rawannya habis,” jelas Kiki beberapa waktu lalu.
Selain kecelakaan, infeksi lutut yang tidak tertangani dengan baik juga dapat menyebabkan kerusakan sendi pada anak muda. Infeksi yang tidak diobati bisa membuat permukaan lutut menjadi kasar dan rentan terhadap kerusakan. Dr. Kiki juga menambahkan bahwa penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis, bisa menyerang sendi pada usia muda.
“Orang-orang dengan penyakit autoimun kerap juga mengalami rheumatoid arthritis sehingga antibodi atau daya tahan tubuhnya menyerang sendinya sendiri hingga rusak,” ujarnya.
Dalam beberapa kasus yang parah, operasi penggantian sendi menjadi solusi yang tak terelakkan. “Indikasi operasi penggantian sendi ini tidak tergantung usia tapi tergantung derajat kerusakan sendinya,” terang Kiki. Bahkan, dr. Kiki pernah menangani pasien berusia 14 tahun yang harus menjalani operasi penggantian sendi karena kerusakan yang parah.
Pentingnya Aktivitas Fisik dan Olahraga
Aktivitas fisik dan olahraga merupakan faktor penting dalam menjaga kesehatan sendi, terutama bagi mereka yang masih muda. Dr. Kiki menjelaskan bahwa sendi atau tulang rawan tidak memiliki darah, sehingga nutrisi dan pemeliharaannya bergantung pada cairan sendi dan kapsul sendi.
“Dengan aktivitas sendi, dia akan merawat sendi itu. Otot-otot sendi yang terjaga akan menjaga kestabilan sendi. Sehingga, dengan aktivitas yang lebih baik, gaya hidup yang aktif, itu akan merawat persendiannya,” jelasnya.
Empat Derajat Pengapuran Lutut
Dr. Kiki menjelaskan bahwa pengapuran lutut dibagi menjadi empat derajat:
Derajat 0: Sendi dalam keadaan sehat.
Derajat 1: Terdapat sedikit penipisan sendi.
Derajat 2: Muncul gejala kaku pada lutut.
Derajat 3: Gejala kaku hilang, tetapi rasa sakit muncul saat berjalan jauh.
Derajat 4: Pengapuran paling parah, di mana tulang paha dan tulang kering bertemu tanpa tulang rawan.
“Derajat empat itu kalau dirontgen sudah ketemu tulang paha sama tulang kering. Kebayang kan ngilunya, tulang sama tulang ketemu tidak ada tulang rawannya. Nah itu derajat empat, harus operasi,” jelas Kiki. Sedangkan pada derajat 1 dan 2, biasanya ditandai dengan kesulitan berdiri setelah bangun tidur.
Kerusakan sendi dan lutut bukan hanya masalah yang dialami oleh orang tua. Anak muda pun rentan terhadap kondisi ini akibat kecelakaan, infeksi, dan penyakit autoimun. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan sendi sejak dini melalui aktivitas fisik dan olahraga yang teratur.