8 Jenis Penyakit Sendi yang Umum Terjadi, Kenali Gejalanya
Penyakit sendi dapat menyerang siapa saja, baik itu karena faktor usia, cedera.
Penyakit sendi adalah salah satu masalah kesehatan yang sering kali mempengaruhi kualitas hidup seseorang, terutama seiring bertambahnya usia. Sendi yang sehat memungkinkan tubuh untuk bergerak dengan lancar dan tanpa rasa sakit, namun ketika sendi mengalami gangguan, aktivitas sehari-hari bisa terganggu.
Penyakit sendi dapat menyerang siapa saja, baik itu karena faktor usia, cedera, maupun kondisi medis tertentu yang menyebabkan peradangan atau kerusakan pada sendi. Gejalanya pun beragam, mulai dari rasa nyeri, kaku, hingga pembengkakan di area sendi.
-
Kapan nyeri sendi biasanya muncul? Nyeri sendi biasanya ditandai dengan kemunculan rasa sakit pada salah satu persendian tubuh. Nyeri juga bisa muncul pada banyak persendian, baik terpisah dalam waktu yang berbeda (bergantian) atau berbarengan (menyebar).
-
Apa kebiasaan yang menyebabkan nyeri sendi? Nyeri sendi dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan kualitas hidup. Namun, tahukah kamu bahwa nyeri sendi tidak hanya disebabkan oleh faktor usia, tetapi juga oleh beberapa kebiasaan sehari-hari yang mungkin tidak kamu sadari?
-
Apa saja penyebab badan sakit? Salah satu penyebab umum dari sensasi tubuh sakit saat sedang tidak enak badan adalah infeksi virus atau bakteri. Saat tubuh berjuang melawan infeksi, sistem kekebalan tubuh melepaskan zat-zat inflamasi seperti sitokin yang dapat menyebabkan rasa sakit dan nyeri pada otot dan sendi. Sensasi ini dapat menjalar ke seluruh tubuh dan mengakibatkan perasaan pegal-pegal yang umumnya kita alami saat flu atau pilek.
-
Jenis penyakit ginjal apa saja yang umum? Penyakit ginjal terdiri dari berbagai jenis, masing-masing dengan penyebab dan gejala yang berbeda. Berikut adalah beberapa jenis penyakit ginjal yang umum ditemui:Gagal Ginjal Akut (Acute Kidney Injury - AKI)Gagal ginjal akut adalah penurunan fungsi ginjal yang terjadi secara tiba-tiba dan sering kali disebabkan oleh trauma, infeksi berat, atau reaksi obat. Kondisi ini memerlukan penanganan segera untuk mencegah kerusakan permanen pada ginjal. Gejala dapat mencakup penurunan produksi urine, pembengkakan, dan kelelahan.Gagal Ginjal Kronis (Chronic Kidney Disease - CKD)Gagal ginjal kronis adalah penurunan fungsi ginjal yang berlangsung selama periode waktu yang lama, sering kali sebagai akibat dari diabetes atau hipertensi. CKD dapat berkembang perlahan tanpa gejala yang jelas pada awalnya, tetapi seiring waktu dapat menyebabkan gejala seperti pembengkakan, kelelahan, dan gangguan tidur.GlomerulonefritisGlomerulonefritis adalah peradangan pada glomeruli, yaitu bagian dari ginjal yang berfungsi menyaring darah. Penyakit ini dapat disebabkan oleh infeksi, penyakit autoimun, atau kondisi medis lainnya. Gejala umum termasuk urine berdarah, pembengkakan pada wajah atau kaki, dan tekanan darah tinggi.PielonefritisPielonefritis adalah infeksi pada ginjal yang biasanya disebabkan oleh bakteri. Infeksi ini sering kali dimulai dari saluran kemih bawah yang menyebar ke ginjal. Gejala dapat mencakup nyeri pinggang, demam, mual, dan urine yang berbau tidak sedap.Sindrom NefrotikSindrom nefrotik adalah kondisi yang ditandai dengan kehilangan protein yang signifikan dalam urine, pembengkakan, dan kadar kolesterol tinggi dalam darah. Penyebabnya bisa bervariasi, termasuk penyakit ginjal primer seperti glomerulonefritis atau penyakit sistemik.Kista Ginjal (Polycystic Kidney Disease - PKD)PKD adalah gangguan genetik yang menyebabkan terbentuknya banyak kista berisi cairan di dalam ginjal. Kista ini dapat mengganggu fungsi ginjal dan menyebabkan nyeri, hipertensi, dan gangguan pada fungsi ginjal.Nefrolitiasis (Batu Ginjal)Batu ginjal adalah endapan keras yang terbentuk di ginjal dan dapat menyebabkan nyeri hebat, darah dalam urine, dan gangguan pada aliran urine. Penyebab batu ginjal termasuk dehidrasi, diet tinggi kalsium, dan gangguan metabolisme.HidronefrosisHidronefrosis terjadi ketika saluran kemih yang mengalirkan urine dari ginjal ke kandung kemih tersumbat, menyebabkan penumpukan urine dan pembengkakan ginjal. Ini dapat disebabkan oleh batu ginjal, pembesaran prostat, atau kelainan kongenital.Penyakit Ginjal PolikistikIni adalah gangguan genetik yang mengakibatkan pembentukan kista yang berkembang di ginjal dan dapat menyebabkan gagal ginjal. Kista ini mengganggu fungsi normal ginjal dan dapat menimbulkan berbagai komplikasi.Sindrom UremikSindrom ini adalah kondisi parah yang terjadi akibat penumpukan limbah dalam darah karena fungsi ginjal yang tidak memadai. Ini dapat menyebabkan gejala seperti kelelahan, mual, dan gangguan mental.
-
Apa saja makanan yang baik untuk sendi? Kalsium dan vitamin D adalah dua nutrisi yang sangat penting untuk menjaga kekuatan tulang dan sendi. Anda dapat mendapatkan kalsium dari produk susu, sayuran hijau, dan kacang-kacangan, sedangkan vitamin D dapat diperoleh dari paparan sinar matahari pagi dan makanan seperti ikan berlemak dan telur.
-
Siapa yang bisa terkena masalah sendi lutut? Masalah sendi seringkali dikaitkan dengan usia lanjut, namun faktanya, keluhan lutut juga bisa dialami oleh anak muda. Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi dari Rumah Sakit Medistra, dr. Kiki Novito, Sp.OT(K), mengungkapkan bahwa kerusakan pada sendi dan lutut tidak hanya menyerang orang tua, tetapi juga bisa dialami oleh mereka yang masih muda.
Beberapa jenis penyakit sendi dapat berkembang secara perlahan dan menjadi kronis, sementara yang lain mungkin muncul secara tiba-tiba akibat trauma atau infeksi. Sehingga, pemahaman tentang berbagai jenis penyakit sendi sangat penting untuk mencegah dan mengelola gejala yang timbul.
Meski ada penyakit sendi yang lebih umum pada orang lanjut usia, tidak jarang kondisi ini juga menyerang kelompok usia yang lebih muda, terutama mereka yang memiliki gaya hidup kurang aktif atau cedera akibat olahraga. Nah, berikut ini adalah beberapa jenis penyakit sendi yang paling umum terjadi, yang menarik untuk Anda ketahui.
1. Osteoarthritis
Osteoarthritis adalah jenis penyakit sendi yang paling umum, terutama menyerang orang-orang berusia lanjut. Penyakit ini terjadi akibat kerusakan pada tulang rawan yang berfungsi sebagai bantalan antara tulang di sendi.
Seiring waktu, tulang rawan yang aus menyebabkan tulang bergesekan langsung satu sama lain, yang menimbulkan rasa sakit, kekakuan, dan keterbatasan gerak.
Gejalanya sering muncul secara bertahap, dimulai dengan rasa nyeri saat bergerak, terutama di pagi hari atau setelah beraktivitas. Sendi yang paling sering terkena osteoarthritis adalah lutut, pinggul, tangan, dan tulang belakang.
2. Rheumatoid Arthritis
Rheumatoid arthritis (RA) adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan kronis pada sendi. Dalam kondisi ini, sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan di sekitar sendi, menyebabkan rasa sakit, bengkak, dan akhirnya kerusakan permanen pada sendi jika tidak ditangani.
Gejala RA termasuk nyeri sendi yang terjadi pada kedua sisi tubuh secara simetris, kekakuan yang berlangsung lebih dari 30 menit di pagi hari, dan kelelahan umum. Selain mempengaruhi sendi, RA juga bisa berdampak pada organ lain, seperti jantung dan paru-paru.
3. Gout (Asam Urat)
Gout adalah bentuk arthritis yang disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat di dalam sendi. Serangan gout biasanya terjadi secara tiba-tiba dan sering dimulai di malam hari dengan rasa sakit yang luar biasa pada satu sendi, terutama di pangkal jempol kaki.
Selain rasa sakit yang tajam, gejala lain termasuk pembengkakan, kemerahan, dan panas di sekitar sendi yang terkena. Gout umumnya dipicu oleh konsumsi makanan yang kaya purin, seperti daging merah dan alkohol, yang meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh.
4. Ankylosing Spondylitis
Ankylosing spondylitis adalah penyakit sendi yang menyerang tulang belakang dan menyebabkan peradangan pada sendi-sendi di sepanjang tulang belakang.
Seiring waktu, penyakit ini dapat menyebabkan fusi tulang belakang, di mana tulang-tulang di tulang belakang menyatu, sehingga membuat gerakan menjadi sangat terbatas.
Gejala awal sering kali muncul sebagai nyeri punggung bawah dan kekakuan, terutama di pagi hari atau setelah periode istirahat. Penyakit ini lebih sering terjadi pada pria muda, dan nyeri biasanya membaik dengan aktivitas fisik.
5. Psoriatic Arthritis
Psoriatic arthritis adalah bentuk arthritis yang terjadi pada orang dengan kondisi kulit psoriasis, yang menyebabkan kulit menjadi merah, bersisik, dan teriritasi. Gejala psoriatic arthritis meliputi nyeri sendi, bengkak, dan kekakuan, yang sering menyerang jari tangan, jari kaki, lutut, atau pergelangan kaki.
Salah satu ciri khas penyakit ini adalah "jari sosis," di mana jari tangan atau kaki membengkak secara merata. Selain masalah sendi, penderita psoriatic arthritis juga sering mengalami perubahan pada kuku, seperti kuku yang menjadi terlepas atau berlekuk.
6. Lupus
Lupus adalah penyakit autoimun yang dapat mempengaruhi berbagai bagian tubuh, termasuk sendi. Gejala utama lupus adalah peradangan pada sendi, yang ditandai dengan nyeri, bengkak, dan kekakuan, sering kali menyerang beberapa sendi secara bersamaan.
Selain masalah sendi, lupus juga menyebabkan kelelahan ekstrem, ruam kulit, terutama pada wajah, serta masalah dengan organ internal seperti ginjal, jantung, dan paru-paru. Nyeri sendi akibat lupus biasanya datang dan pergi, dengan periode flare-up dan remisi.
7. Bursitis
Bursitis adalah peradangan pada bursa, yaitu kantung kecil berisi cairan yang berfungsi sebagai pelumas dan bantalan di sekitar sendi. Bursitis sering terjadi pada sendi yang mengalami gerakan berulang atau tekanan berkepanjangan, seperti bahu, siku, pinggul, atau lutut.
Gejala bursitis termasuk rasa nyeri dan nyut-nyutan di sekitar sendi yang terkena, bengkak, dan kekakuan. Rasa sakit biasanya bertambah buruk saat bergerak atau menekan sendi yang terkena, namun dapat mereda dengan istirahat dan perawatan sederhana seperti kompres dingin.
8. Infectious Arthritis
Infectious arthritis, juga dikenal sebagai septic arthritis, adalah jenis arthritis yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur yang masuk ke dalam sendi. Gejalanya muncul secara tiba-tiba dan sering melibatkan demam, sendi yang terasa panas, bengkak, dan nyeri yang parah, terutama saat bergerak.
Penyakit ini sering menyerang sendi besar, seperti lutut atau pinggul. Infeksi ini dapat terjadi sebagai komplikasi dari infeksi di bagian tubuh lain yang menyebar melalui darah. Jika tidak segera ditangani, infectious arthritis dapat menyebabkan kerusakan permanen pada sendi.