Dapatkah Seseorang Jadi Kebal Terhadap Bisa Gigitan Ular?
Merdeka.com - Gigitan ular merupakan salah satu hal yang masih menjadi hal yang mengancam kehidupan manusia saat ini. Keracunan bisa ular dapat menimbulkan dampak fatal bagi seseorang terutama karena beragamnya jenis ular serta terbatasnya penawar bisa ular ini.
Ular dapat mematikan manusia karena mereka menghasilkan dan menginjeksikan bisa atau venom yang mengandung berbagai zat toksik yang sangat berbahaya bagi organisme yang diserang. Toksin tersebut dapat memiliki efek merusak pada sel-sel tubuh, mempengaruhi sistem saraf, mengganggu pembekuan darah, atau merusak organ-organ vital.
Bisa ular mengandung berbagai jenis toksin yang berbeda, seperti neurotoksin, hemotoksin, miotoksin, atau zat-zat lain yang dapat menyebabkan kerusakan parah pada jaringan tubuh dan fungsi vital. Neurotoksin, misalnya, mempengaruhi sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan, kejang, atau gagal napas. Hemotoksin dapat mempengaruhi pembekuan darah dan menyebabkan perdarahan yang berat, sedangkan miotoksin dapat merusak jaringan otot.
-
Apa yang menyebabkan gigitan ular berbisa berbahaya? Ular merupakan reptil berbahaya bagi manusia, sehingga kemunculannya sering kali ditakuti terlebih gigitan ular berbisa yang dapat membunuh manusia.
-
Mengapa ular bisa berbahaya? Meskipun tampak tidak mencolok dan berada di lingkungan alam liar, ular memiliki kemampuan untuk menyerang manusia kapan saja apabila merasa terganggu.
-
Bagaimana ular bisa membahayakan orang yang mengolahnya? Salah satu risiko utama adalah kemampuan ular untuk menggigit dan menyuntikkan racun bahkan setelah kepala ular dipisahkan dari tubuhnya. Beberapa kasus menggambarkan koki yang tewas akibat terkena bisa ular yang sudah mati.
-
Apa yang membuat kondisi korban gigitan ular sangat parah? 'Tiga korban gigitan ular berbisa itu warga Kampung Cibogo dan Kampung Pamoean. Tetapi mereka menolak untuk dirujuk ke RSUD Banten,' kata Koordinator Sahabat Relawan Indonesia (SRI) Muhammad Arif Kirdiat di Lebak. Demikian dikutip dari Antara, Selasa (6/2). Rencananya, tim medis relawan dan dokter akan mengunjungi tiga korban gigitan ular yang kini kondisinya cukup parah.
-
Mengapa gigitan Ular Weling berbahaya? Bisa mereka termasuk dalam kategori neurotoksin yang sangat berbahaya, dengan tingkat kematian yang tinggi jika gigitannya tidak segera diobati. Ular Weling sering disebut sebagai salah satu ular paling berbisa di dunia, sehingga sangat penting untuk menjauh dan tidak mengganggu ular ini jika ditemukan di alam liar.
-
Siapa yang menjadi korban gigitan ular berbisa? 'Tiga korban gigitan ular berbisa itu warga Kampung Cibogo dan Kampung Pamoean. Tetapi mereka menolak untuk dirujuk ke RSUD Banten,' kata Koordinator Sahabat Relawan Indonesia (SRI) Muhammad Arif Kirdiat di Lebak.
Selain itu, beberapa jenis ular dapat menghasilkan bisa dengan konsentrasi toksin yang sangat tinggi, yang dapat memperburuk dampaknya pada manusia. Beberapa faktor juga memengaruhi tingkat keparahan gigitan ular, seperti ukuran ular, jumlah bisa yang diinjeksikan, dan lokasi gigitan.
Berdasar temuan yang ada sebelumnya, secara umum primata dan leluhur manusia lebih kebal terhadap bisa gigitan ular. Walau begitu, tak serta merta hal ini membuat kita benar-benar tidak terdampak dari gigitan ular.
Walau manusia mungkin lebih kuat dibanding jenis primata lain, namun risiko fatal akibat bisa ular ini tetap besar. Hanya ada beberapa kasus tertentu manusia yang benar-benar kebal terhadap bisa ular.
Butuh 200 Lebih Gigitan Ular untuk Jadi Kebal
Seseorang tidak secara alami kebal terhadap bisa ular. Namun, ada beberapa kasus di mana individu yang terpapar secara berulang dengan dosis yang kecil dari bisa ular dapat mengembangkan kekebalan atau toleransi terhadap efek toksiknya. Proses ini disebut sebagai toleransi atau resistensi.
Pada umumnya, kekebalan terhadap bisa ular tidak umum terjadi pada manusia. Beberapa kelompok masyarakat yang sering berinteraksi dengan ular, seperti penangkap ular atau pemilik ular berbisa, dapat mengembangkan tingkat toleransi yang lebih tinggi terhadap bisa ular tertentu.
Munculnya kasus-kasus unik kekebalan manusia terhadap bisa ular bisa ditelisik sangat panjang. Dari masa lalu hingga di zaman modern ini, terdapat sejumlah manusia yang kebal terhadap bisa ular dan membentuk kekebalan tubuh.
Salah satu kisah yang paling luar biasa adalah yang dilakukan Bill Haast, pemilik dan direktur dari Miami Serpentarium. Sepanjang usianya, dia menyuntikkan berbagai bisa ular ke tubuhnya untuk membangun kekebalan.
Ajaibnya, Haast tetap bisa hidup cukup panjang hingga usia 100 tahun. Diketahui bahwa dia tetap selamat dan kebal terhadap bisa ular setelah terpapar lebih dari 200 bisa ular sepanjang hidupnya.
Kondisi unik yang dialami Haast ini membuatnya menyumbangnya darahnya untuk mengatasi gigitan ular ketika penawar bisa yang tepat tidak ada. Diketahui bahwa darahnya mampu menyelamatkan lebih dari 20 kasus.
Kisah lain yang serupa juga dilakukan peneliti amatir Tim Friede. Dia telah selamat terhadap lebih dari 160 gigitan ular dan menyumbangkan darahnya untuk menawarkan bisa ular.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di antara lebih dari 3.000 jenis ular, sekitar 600 berbisa. Sejumlah kecil dari mereka memiliki tingkat bisa ekstrem yang sulit dipercaya.
Baca SelengkapnyaBisa ular sebagian besar terdiri dari empat jenis senyawa.
Baca SelengkapnyaJangan percaya menaburkan garam atau cairan pembersih bisa terhindar dari gigitan ular
Baca SelengkapnyaAda Iin Ayu, Panji Petualang hingga Joe Fernando Quillilan dari Filipina.
Baca SelengkapnyaKetahui jenis ular yang sering masuk rumah berikut ini, ternyata ada yang berbisa tinggi.
Baca SelengkapnyaUlar weling adalah salah satu jenis ular berbisa. Selain itu, kehadirannya juga diselimuti dengan berbagai mitos.
Baca SelengkapnyaHewan paling bahaya di dunia bisa jadi hidup di sekitar kita, untuk itu kita harus waspada terhadap hewan di sekitar kita. Berikut hewan paling bahaya di dunia.
Baca SelengkapnyaDi balik pesonanya yang unik, ikan buntal menyimpan bahaya yang serius. Racunnya dapat melumpuhkan siapa pun, termasuk manusia.
Baca SelengkapnyaArtikel ini mengungkapkan jenis-jenis bahaya, dari hiu hingga anemon laut berbisa.
Baca SelengkapnyaKarena akasan kesehatan, sejumlah hewan ekstrem dikonsumsi manusia. Walau begitu ada bahayanya.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan mengungkapkan satu jenis bakteri patogen berkembang dengan pesat akibat perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaUntuk proses pemulihan, orang dewasa dibutuhkan waktu sekitar 3 minggu dan anak-anak selama 2 minggu.
Baca Selengkapnya