Kenali 8 Mitos Kesehatan Terkait Ambeien yang Banyak Dipercayai
Merdeka.com - Wasir atau ambeien merupakan salah satu penyakit yang banyak diderita orang. Penyakit ini seringkali sangat mengganggu aktivitas sehari-hari yang dilakukan seseorang.
Bengkaknya pembuluh darah di dalam atau pada bagian luar anus merupakan masalah yang saat ini umum dijumpai. Konsumsi makanan serta gaya hidup yang dimiliki seseorang menjadi penyebab terjadinya hal ini.
Banyaknya orang yang malu mengakui bahwa mereka mengalami penyakit ini menjadikan banyak mitos beredar mengenai masalah ini. Sayangnya banyak orang mempercayai sejumlah mitos yang beredar tersebut.
-
Kenapa orang salah kaprah soal ambeien dan makanan pedas? Rasa tidak nyaman ini sering kali membuat orang mengaitkan makanan pedas sebagai penyebab utama.
-
Siapa yang percaya mitos jerawat ada yang kangen? Beberapa orang mempercayai bahwa munculnya jerawat di wajah bisa menjadi indikator bahwa seseorang merindukan seseorang atau memiliki perasaan kangen yang mendalam.
-
Bagaimana orang meyakini mitos ini? Beberapa mitos meyakini bahwa memakai baju terbalik dapat membawa keberuntungan.Orang-orang mungkin memilih untuk melakukannya pada hari tertentu atau dalam situasi khusus untuk menarik energi positif.
-
Siapa yang percaya mitos ini? Banyak orang percaya mitos ini karena mereka mendengar cerita dari orang lain atau bahkan mengalami hal serupa.
Anggapan serta pengetahuan yang salah dari seseorang terhadap penyakit ini membuat banyak yang keliru mencari cara penanganannya. Dilansir dari Everyday Health, berikut sejumlah mitos seputar ambeien dan fakta sebebenarnya.
Mitos 1: Hanya sedikit orang yang mengalami ambeien
Ada mitos yang mengungkap bahwa ambeien hanya diidap sedikit orang. Faktanya, penyakit ini sangat umum dialami banyak orang. Terungkap bahwa sekitar 75 persen orang bakal mengalami ambeien setidaknya sekali seumur hidup.
Mitos 2: Ambeien hanya diidap orang tua
Ambeien bisa dialami seseorang pada usia berapa pun.
"Walau ambeien banyak dijumpai pada mereka yang berusia antara 45 dan 65 tahun, namun tidak aneh melihatnya dialami oleh orang dewasa yang lebih muda," ungkap Will Kimbrough, MD dari One Medical Group, Washington, D.C.
Munculnya anggapan mengenai banyaknya ambeien diidap orang tua adalah karena melemahnya anus ketika usia tua. Hal ini menimbulkan beban ekstra pada bagian anus tubuh.
Mitos 3: Makanan pedas bisa menyebabkan ambeien
Anggapan bahwa makanan pedas merupakan penyebab ambeien banyak sipercaya masyarakat. Sayangnya hal ini tidak terbukti.
"Ambeien disebabkan oleh tegangnya pembuluh darah dekat anus. Hal ini menyebabkan tekanan pada pembuluh darah dan bukan karena yang terjadi pada metabolisme tubuh," jelas Kimbrough.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan pada tahun 2014 mengungkap bahwa sebuah uji klinis menunjukkan bahwa gejala ambeien tak memburuk pada seseorang yang mengonsumsi cabai.
Mitos 4: Makanan yang kamu konsumsi tak mempengaruhi ambeien
Walau makanan pedas tak mempengaruhi ambeien, namun jenis makanan yang kamu konsumsi bisa mempengaruhi hal ini. Konstipasi merupakan salah satu faktor risiko ambeien sehingga makanan yang kamu konsumsi bisa sangat mempengaruhi penyakit ini.
Mitos 5: Udara dingin mempengaruhi ambeien
"Walau masih belum dipelajari secara menyeluruh, namun tidak ada bukti bahwa udara dingin bisa menyebabkan ambeien. Faktanya, kompres dingin justru bisa membantu meringankan sejumlah gejala ambeien," terang Kimbrough.
Mitos 6: Olahraga sebaiknya dihindari ketika kamu mengalami ambeien
"Olahraga merupakan hal penting untuk menghindari ambeien, dengan satu pengecualian. Mengangkat beban dengan cara yang tak tepat seperti menahan napas ketika mengangkat beban bisa meningkatkan risiko wasir atau membuat wasir semakin bermasalan," jelas Kimbrough.
Olahraga secara rutin yang kamu lakukan justru bisa mencegah konstipasi dan bertambahnya berat badan. Kedua hal tersebut merupakan faktor risiko dari ambeien.
Mitos 7: Ambeien hanya bisa diobati dengan operasi
Hanya sedikit kasus ambeien yang membutuhkan operasi. Pasalnya, gejala dari penyakit ini bisa diredakan dengan sejumlah penanganan sederhana. Perubahan pola makan dan gaya hidup bisa membantu meredakan masalah ini.
Mitos 8: Ambeien bisa meningkatkan risiko Kanker
"Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa ambeien meningkatkan risiko kanker. Satu-satunya masalah dengan ambeien adalah bahwa seseorang dengan riwayat penyakit ini meremehkan masalah munculnya darah dan tidak awas dengan gejala berbahaya lain," terang Kimbrough.
Pada orang dengan usia di atas 40 tahun atau keluarga yang memiliki risiko kanker kolorektal, sejumlah perubahan sekecil apa pun harus kamu perhatikan.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebagian besar mitos penyakit ambeien tidak benar dan tidak perlu dipercaya.
Baca SelengkapnyaSejumlah masyarakat di Indonesia memiliki mitos kesehatan yang aneh dan tidak terbukti secara ilmiah.
Baca SelengkapnyaPada saat mengalami ambeien, banyak orang bingung harus memeriksakan diri ke dokter apa.
Baca SelengkapnyaBenjolan yang terbentuk di sekitar anus dan rektum ini bisa sangat mengganggu dan menyakitkan. Bahkan meski sudah diobati & dioperasi masih bisa muncul lagi.
Baca SelengkapnyaTerdapat berbagai macam mitos ibu hamil tanpa penjelasan ilmiah dan fakta yang jelas.
Baca SelengkapnyaMitos lidah tergigit memiliki daya tarik yang cukup besar bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaDi era modern seperti saat ini, mitos ternyata masih memiliki tempat di tengah masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaMemahami perbedaan antara fakta dan mitos sangat penting agar bisa menangani jerawat dengan benar.
Baca SelengkapnyaAda beberapa mitos mandi malam bagi ibu hamil. merujuk pada sejumlah keyakinan atau cerita tradisional.
Baca SelengkapnyaBegitu banyak mitos-mitos tentang jerawat yang berseliweran, sehingga penting untuk melacak kebenarannya.
Baca SelengkapnyaPenting untuk menghindari berbagai makanan penyebab ambeien.
Baca SelengkapnyaMitos ersedak tiba-tiba ini telah diwariskan turun-temurun dan menjadi bagian dari kepercayaan populer di berbagai budaya, termasuk Indonesia.
Baca Selengkapnya