Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Miopi atau Mata Minus saat Kecil Berisiko Munculkan Katarak di Usia 40

Miopi atau Mata Minus saat Kecil Berisiko Munculkan Katarak di Usia 40 ilustrasi anak berkacamata. ©huffingtonpost.com

Merdeka.com - Kondisi miopi atau mata minus pada anak usia pra sekolah kini semakin meningkat. Sudah seharusnya untuk mengendalikan hal ini terutama pada orangtua.

Orangtua perlu tahu bahwa anak-anak yang di masa pra sekolah yang sudah menderita mata minus, besar kemungkinan akan menjadi pasien katarak saat menginjak usia 40 atau 50. Penjelasan itu disampaikan spesialis mata subspesialis bedah katarak & refraktif JEC Eye Hospitals & Clinics, DR Dr Vidyapati Mangunkusumo SpM(K) beberapa waktu lalu.

"Biasanya, usia ini adalah usia yang kritis (karena) mereka mencapai puncak kariernya," kata Vidyapati.

Katarak, lanjut dia, menyebabkan pasien menjadi sulit untuk membaca dan bekerja.

"Sehingga umur merupakan suatu prioritas untuk diperhatikan dalam menangani masalah katarak," katanya.

Katarak masih menjadi penyebab utama kebutaan di seluruh dunia. Secara global, dari 1,1 miliar orang dengan gangguan penglihatan dan sekitar 100 juta orang menyandang katarak. Bahkan, kata Vidyapati, sebanyak 17 juta di antaranya sampai alami kebutaan.

Sementara di Indonesia, Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) menyebut bahwa pada 2017 terdapat delapan juta orang dengan gangguan penglihatan. Termasuk 1,6 juta kasus kebutaan. Menurut Vidyapati, dari angka kebutaan tersebut, sekitar 1,3 juta atau 81,2 persen diakibatkan katarak.

Dampak Kebutaan

Selain dampak kesehatan, gangguan penglihatan berpengaruh besar pada ekonomi. Analisis Lancet Global Health Commissionon Global EyeHealth mendapati bahwa gangguan penglihatan menyebabkan kerugian produktivitas setara USD 410.7 miliar per tahun.

"Individu dengan gangguan penglihatan, apalagi yang buta, lebih berisiko kehilangan kesempatan untuk bekerja dan menjalankan aktivitas ekonomi," katanya.

Tidak hanya itu, mereka juga bisa terkendala dalam membaca dan belajar, sampai risiko yang fatal karena kesulitan berkendara.

Oleh sebab itu, kesehatan mata sangat relevan dan berpengaruh kuat dalam perwujudan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang ditetapkan PBB.

"Untuk mendukung itu, ketersediaan layanan kesehatan mata yang memadai dan mumpuni sangatlah krusial. Tak kalah penting, perkembangan keilmuan secara terus menerus guna meningkatkan kualitas penanganan terhadap gangguan penglihatan, khususnya di Indonesia," tandasnya.

Reporter: Aditya Eka PrawiraSumber: Liputan6.com

(mdk/RWP)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Masalah Mata Minus Mungkin Dialami oleh Balita, Kenali Terjadinya Gejala Rabun Jauh pada Anak
Masalah Mata Minus Mungkin Dialami oleh Balita, Kenali Terjadinya Gejala Rabun Jauh pada Anak

Masalah rabun jauh mungkin dialami oleh anak dan menunjukkan sejumlah gejala yang perlu dikenali orangtua berikut.

Baca Selengkapnya
Waspadai Faktor Gaya Hidup yang Bisa Jadi Penyebab Terjadinya Katarak
Waspadai Faktor Gaya Hidup yang Bisa Jadi Penyebab Terjadinya Katarak

Terjadinya katarak pada seseorang bisa disebabkan oleh faktor gaya hidup dan perlu untuk diwaspadai.

Baca Selengkapnya
Katarak yang Tak Cepat Ditangani Bisa Sebabkan Kebutaan, Pastikan Segera Mengobatinya
Katarak yang Tak Cepat Ditangani Bisa Sebabkan Kebutaan, Pastikan Segera Mengobatinya

Demi mencegah peningkatan masalah yang terjadi, penanganan katarak secepat mungkin perlu untuk dilakukan.

Baca Selengkapnya
5 Gejala Kelainan Mata pada Anak, Begini Cara Mencegahnya
5 Gejala Kelainan Mata pada Anak, Begini Cara Mencegahnya

Kelainan mata pada anak merupakan salah satu masalah kesehatan yang perlu mendapat perhatian khusus.

Baca Selengkapnya
Ini Alasan Mengapa Semakin Banyak Anak Kecil yang Berkacamata saat Ini
Ini Alasan Mengapa Semakin Banyak Anak Kecil yang Berkacamata saat Ini

Semakin banyaknya anak kecil yang berkacamata di saat ini dipicu oleh sejumlah hal.

Baca Selengkapnya
Mengenal Glaukoma: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya
Mengenal Glaukoma: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya

Glaukoma adalah suatu kondisi yang dapat merusak saraf optik mata, dan akan semakin memburuk seiring berjalannya waktu.

Baca Selengkapnya
Penyebab Mata Minus pada Anak, Orang Tua Jangan Lengah
Penyebab Mata Minus pada Anak, Orang Tua Jangan Lengah

Dengan semakin banyaknya waktu yang dihabiskan di depan layar, tak heran jika mata minus banyak terjadi di kalangan anak-anak saat ini.

Baca Selengkapnya
Dampak Sinar UV bagi Kesehatan Mata, Ketahui Cara Efektif Melindunginya
Dampak Sinar UV bagi Kesehatan Mata, Ketahui Cara Efektif Melindunginya

Paparan sinar UV yang berkepanjangan dapat menyebabkan berbagai masalah pada mata.

Baca Selengkapnya
Penyebab Kebutaan pada Lansia, Kenali Gejala yang Muncul
Penyebab Kebutaan pada Lansia, Kenali Gejala yang Muncul

Di usia senja, banyak masalah kesehatan muncul merusak kesejahteraan. Salah satunya adalah kebutaan, yang disebabkan oleh kondisi kesehatan lainnya.

Baca Selengkapnya
Bukan dengan Obat Tetes, Katarak Hanya Bisa Sembuh Melalui Operasi
Bukan dengan Obat Tetes, Katarak Hanya Bisa Sembuh Melalui Operasi

Konsumsi obat tetes bukanlah cara yang tepat untuk menyembuhkan katarak. Pengobatan yang tepat adalah dengan operasi.

Baca Selengkapnya
Cara Mengobati Mata Minus: Panduan Lengkap dan Efektif
Cara Mengobati Mata Minus: Panduan Lengkap dan Efektif

Simak cara mengobati mata minus yang efektif dan aman.

Baca Selengkapnya
Penyebab Floaters Mata di Usia Muda, Ketahui Gejala dan Faktor Risikonya
Penyebab Floaters Mata di Usia Muda, Ketahui Gejala dan Faktor Risikonya

Merdeka.com merangkum informasi tentang penyebab floaters mata di usia muda sekaligus gejala dan faktor risikonya.

Baca Selengkapnya