Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Obat herbal kurang diminati, ini rekomendasi produk dari para ahli

Obat herbal kurang diminati, ini rekomendasi produk dari para ahli Seminar kesehatan. ©2017 Merdeka.com/istimewa

Merdeka.com - Penggunaan obat herbal sebagai alternatif penyembuhan penyakit perlu digalakkan oleh banyak pihak. Di Amerika Serikat dan Eropa contohnya, konsumsi tanaman obat untuk pencegahan dan pengobatan kian meningkat, namun belum di Indonesia.

Guru Besar Farmakologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU), Aznan Lelo berpendapat obat herbal banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia namun kurang diterima dikalangan dokter. Hal itu disebabkan karena adanya keterbatasan dalam penulisan resep untuk sediaan jadi, sementara obat herbal tersedia dalam berbagai bentuk dan memerlukan pengolahan atau peracikan tersendiri sebelum digunakan.

"Kebebasan masyarakat menggunakan obat herbal perlu diwaspadai karena obat herbal tidak luput dari efek yang merugikan. Belum lagi interaksinya bila diberikan bersamaan dengan obat modern atau sedia jadi, dikombinasikan dengan obat herbal lainnya atau dengan makanan sehari-hari, sehingga obat herbal bisa jadi kawan, bisa juga lawan,” jelas Aznan Lelo, pada seminar kesehatan "Peranan Complementary And Alternative Medicine Dalam Manajemen Pengobatan Diabetes Mellitus (DM) Tipe 2” di Hotel AdiMulia, Medan, Sumatera Utara.

Dalam presentasinya yang berjudul "Obat Herbal, Kawan atau Lawan", pemenang Kick Andy Heros 2017 ini mengatakan, upaya pemerintah untuk menggalakkan penggunaan obat herbal perlu ditunjang dengan penyebaran informasi lengkap dari obat herbal itu sendiri dengan bukti klinik yang teruji.

"Bagi sejawat yang faham dan yakin dengan keunggulan obat herbal dapat memberitahukan kepada pasiennya dengan informasi yang jelas, sehingga pasien benar dalam menggunakan dan memperoleh manfaatnya," tandasnya.

Menurutnya, Sozo Formula Manggata 1 (SoMan) adalah salah satu obat tradisional yang bisa menjadi “kawan” karena telah teruji klinik untuk pengobatan penyakit diabetes. “Berdasarkan apa yang dikerjakan oleh pihak SoMan, saya menilai SoMan adalah kawan, bukan lawan. Bukan karena saya diundang diacara ini, lalu saya bilang SoMan itu kawan, tapi melihat dari apa yang sudah dilakukan SoMan selama ini, mulai dari pengkajian penggunaan bahan baku hingga penelitian di UGM,” ujarnya.

Menurut kaidah Badan Kesehatan Dunia (WHO) jika ingin menggunakan bahan tanaman obat, sebaiknya gunakan tanaman obat tersebut secara keseluruhan. Fatwa tersebut, imbuhnya, bukan berarti harus dilaksanakan demikian, tetapi harus dikaji kembali bagian mana yang bisa digunakan untuk mendapatkan manfaatnya. Misalnya, akar, batang, atau buahnya saja yang diperkirakan bermanfaat bagi tubuh.

"SoMan sudah mengkaji hal-hal tersebut, lalu dikumpulkannya, kemudian diramu hingga menjadi produk yang dicoba ke manusia dan ternyata berkhasiat," pungkasnya.

Sementara itu, Guru Besar Fakultas Farmasi Klinik sekaligus Tim Ketua Peniliti SoMan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Zullies Ikawati menjelaskan obat tradisional adalah bahan atau ramuan yang berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun termurun telah digunakan untuk pengobatan dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku dimasyarakat.

"Terdapat pengelompokkan obat tradisional di Indonesia, yaitu jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka," paparnya.

Zullies juga menguraikan, pengujian SoMan dilakukan di Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, mulai bulan Desember 2015 hingga Mei 2016. Dalam pengujiannya, Tim Peneliti melibatkan pasien DM tipe 2 (yang tidak tergantung insulin) di mana metode penilitiannya berupa randomized controlled trial, double blind, consecutive sampling, dan random allocation.

Kriteria sampel pengujian meliputi; pasien DM, usia 35-60 tahun, pria dan wanita, pasien dengan kadar gula darah lebih dari 126 mg/dL, pasien dengan HbA1C lebih dari 7%, pasien yang menggunakan antidiabetes metformin.

Selama pengujian berlangsung, sampel penelitian dikelompokkan menjadi dua yakni; kelompok yang diberi SoMan dan Metformin, dan kelompok yang tidak diberi SoMan (Plasebo) dan Metformin.

"Penggunaan Jamu Tetes SoMan dengan dosis 10 tetes 3 kali sehari selama 3 bulan yang dikombinasikan dengan metformin menunjukkan penurunan FPG yang signifikan dibandingkan dengan kombinasi plasebo dan metformin," jelasnya.

Dalam pengujian tersebut juga didapatkan hasil di mana sampel penelitian merasakan perbaikan penyakit penyerta. Misalnya, tidak mudah lelah, tidak lagi kesemutan, BAB lancar, nyeri tumit berangsur berkurang, merasa fit dan daya tahan tubuh membaik, tidak mudah merasa kantuk.

SoMan adalah jamu tradisional yang menggunakan 39 bahan alam seperti 18 macam buah, 14 sayur-sayuran, dan 7 aneka rempah terpilih yang direkomendasikan untuk memelihara daya tahan tubuh dan sebagai pendamping pemulihan kesehatan, salah satunya mampu membantu menurunkan kadar gula darah puasa.

Sedangkan konsultan Medis PT Soman Indonesia, Ketut Widana menjelaskan, SoMan akan memberikan nutrisi pada sel-sel beta pankreas agar regenerasi sel beta pankreas berjalan optimal dan terjadi perbaikan pada sel yang rusak. Setelah terjadi proses perbaikan, SoMan juga akan merangsang sel beta pankreas untuk menghasilkan insulin yang berkualitas dan cukup untuk mengendalikan gula darah.

"Setiap tetesnya mengandung senyawa yang langsung bekerja ke sumber masalah dan bekerja secara farmakologi di dalam tubuh," ungkapnya.

Meskipun hanya produk dalam kategori jamu, Direktur Utama PT Harvest Gorontalo Indonesia selaku produsen SoMan, M. Yamin Lahay menambahkan, pihaknya terus mengupayakan peningkatan kualitas dan mutu produk, salah satunya dengan melakukan sejumlah pengujian pra-klinik dan klinik dilembaga kredibel dan independen.

Saat ini, SoMan telah mengantongi hasil pengujian di antaranya; uji kandungan di Labolatorium Saraswanti di mana SoMan mengandung multivitamin (A,C,E,K), omega (3,6,9), asam amino essensial dan non-essensial, EPA, DHA dan mineral. SoMan juga telah lolos Uji Toksisitas di LPPM IPB, Uji Praklinik Kolesterol di Universitas Pancasila, dan Uji Klinik Gula Darah di UGM. Hal penting lainnya adalah Soman terdaftar resmi di BPOM dan bersertifikat halal dari MUI. (mdk/ibs)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sido Muncul dan FK UNS Gelar Seminar Pengembangan dan Pemanfaatan Obat Herbal di Dunia Kedokteran
Sido Muncul dan FK UNS Gelar Seminar Pengembangan dan Pemanfaatan Obat Herbal di Dunia Kedokteran

Sido Muncul berkolaborasi dengan Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta guna mengembangkan dan memperkenalkan penggunaan obat herbal.

Baca Selengkapnya
Sido Muncul Ajak Akademisi dan Dunia Kedokteran Dorong Pemanfaatan Obat Herbal Menuju Indonesia Sehat
Sido Muncul Ajak Akademisi dan Dunia Kedokteran Dorong Pemanfaatan Obat Herbal Menuju Indonesia Sehat

Simposium Nasional mengusung tema “Memanfaatkan Obat Herbal Menuju Indonesia Sehat".

Baca Selengkapnya
7 Resep Zaidul Akbar Racikan Minuman Herbal, Ampuh Atasi Masalah Kesehatan
7 Resep Zaidul Akbar Racikan Minuman Herbal, Ampuh Atasi Masalah Kesehatan

Selain mudah, beragam racikan tersebut cukup membutuhkan rempah-rempah sederhana yang berasal dari tanah air.

Baca Selengkapnya
Metode Pengobatan Masyarakat Bali Kuno yang Masih Mujarab Hingga Sekarang, Penggunaan Tanaman Obat dalam Naskah Kuno Usadha
Metode Pengobatan Masyarakat Bali Kuno yang Masih Mujarab Hingga Sekarang, Penggunaan Tanaman Obat dalam Naskah Kuno Usadha

Pengobatan tradisional Bali menggunakan tanaman obat dari naskah kuno Usadha tetap mujarab hingga kini, menjaga warisan kesehatan lokal yang berharga.

Baca Selengkapnya
Konsisten dan Komitmen Sido Muncul untuk Saintifikasi Jamu
Konsisten dan Komitmen Sido Muncul untuk Saintifikasi Jamu

Saintifikasi jamu menjadi lebih mudah dilakukan karena ada fasilitasi peneliti oleh Sido Muncul.

Baca Selengkapnya
Bunga Telang Jadi Obat Sakit Mata, Fakta atau Mitos? Ini Penjelasan Ahli
Bunga Telang Jadi Obat Sakit Mata, Fakta atau Mitos? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah bunga telang bisa menyembuhkan sakit mata?

Baca Selengkapnya
10 Manfaat Daun Suruhan untuk Kesehatan, Bantu Atasi Sakit Kepala hingga Gangguan Pencernaan
10 Manfaat Daun Suruhan untuk Kesehatan, Bantu Atasi Sakit Kepala hingga Gangguan Pencernaan

Daun suruhan mengandung berbagai senyawa aktif dan nutrisi yang dapat membantu mengatasi atau mencegah berbagai penyakit.

Baca Selengkapnya
10 Tanaman Herbal Kaya Manfaat yang Bisa Dibudayakan di Halaman Rumah
10 Tanaman Herbal Kaya Manfaat yang Bisa Dibudayakan di Halaman Rumah

Indonesia memiliki kekayaan tanaman obat yang melimpah, banyak di antaranya bisa ditanam di halaman rumah, seperti jahe, kunyit, kencur, serai & lain sebagainya

Baca Selengkapnya
10 Resep Minuman Herbal ala Zaidul Akbar, Mulai dari Atasi Bau Badan Hingga Imun Booster
10 Resep Minuman Herbal ala Zaidul Akbar, Mulai dari Atasi Bau Badan Hingga Imun Booster

Racikan minuman herbal yang dibagikan dokter Zaidul Akbar yang dekat dengan kalangan umat islam ini dipercaya mampu mengatasi berbagai masalah kesehatan.

Baca Selengkapnya
INFOGRAFIS: Polemik ‘Naturalisasi’ Dokter Asing
INFOGRAFIS: Polemik ‘Naturalisasi’ Dokter Asing

Pro dan kontra terjadi karena pemerintah ingin mengambil dokter asing untuk mengabdi di Indonesia

Baca Selengkapnya
IDI: Perlu Kerja Sama Strategis Mewujudkan Pemerataan Dokter di Indonesia
IDI: Perlu Kerja Sama Strategis Mewujudkan Pemerataan Dokter di Indonesia

IDI mengungkapkan tidak seimbangnya rasio dokter umum dan spesialis di Indonesia sangat berdampak terhadap kualitas kesehatan di setiap daerah.

Baca Selengkapnya
Minum Jamu Setiap Hari? Ini Dampak dan Manfaat yang Didapat
Minum Jamu Setiap Hari? Ini Dampak dan Manfaat yang Didapat

Jamu memiliki banyak manfaat untuk tubuh, tapi perlu diperhatikan juga batas konsumsinya supaya tidak mempengaruhi kesehatan

Baca Selengkapnya