Pentingnya Kejujuran Sebelum Vaksinasi
Merdeka.com - Vaksinasi menjadi salah satu cara paling ampuh agar Anda tak terpapar Covid-19. Untuk terhindar dari Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) setelah melakukan vaksinasi, kejujuran menjadi poin utama.
KIPI merupakan hal yang wajar usai vaksinasi. Maka dari itu, sebelum vaksin terdapat proses screening untuk memastikan kondisi pasien apakah layak divaksin atau tidak.
Vaksinolog dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD, menghimbau kepada masyarakat untuk berbicara dan menceritakan dengan jujur bagaimana kondisi kesehatannya, hingga obat-obatan apa saja yang terakhir dikonsumsi. Hal ini dilakukan agar meminimalisir adanya KIPI dengan gejala yang lebih berat.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Bagaimana cara agar terhindar dari Covid-19? 'Pemerintah mengimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok,' ujar Ngabila.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Mengapa vaksinasi penting untuk JE? Terkait dengan program pemerintah, Mei sepakat dengan pentingnya pelaksanaan vaksinasi yang menyasar anak usia 9 bulan hingga 15 tahun.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Kenapa anak harus divaksinasi? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita.
“KIPI itu kalau disebabkan oleh vaksin itu wajar, berarti vaksinnya bekerja. Sebelum vaksin pasti ada proses screening. Sampaikan apa adanya, jika layak akan divaksinasi, jika tidak akan ditunda,” ungkap dr. Dirga melalui Virtual Class Liputan6.com bertajuk "Bongkar Fakta dan Mitos Keamanan Vaksin COVID 19’" Jumat (28/5).
Dia menambahkan, “Sampaikan sebelumnya minum obat apa, punya penyakit apa, agar tidak salah memberikan jenis vaksin. Hal-hal tersebut kita lakukan untuk meminimalisir KIPI.”
dr. Dirga juga mengungkap bahwa vaksin merupakan komponen virus yang sudah dimatikan. Virus tersebut dimasukkan ke tubuh manusia dengan tujuan membangkitkan imun yang dimiliki. Untuk itu, dr. Dirga membantah adanya chip yang disebut-sebut terdapat pada vaksin covid-19.
“Komponen vaksin ini disebut antigen, yaitu komponen virus yang sudah dimatikan. Tubuh akan melawan saat antigen ini masuk, bukan chip. Alumunium itu bukan hanyayang kita ketahui di panci, tetapi ada yang kadarnya lebih rendah dan ini untuk vaksin,” kata dr. Dirga.
Sumber: Liputan6Reporter: Edu Krisnadefa (mdk/dzm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Vaksin Polio Bisa Bikin Cacat Mitos atau Fakta? Begini Penjelasan Pakar
Baca SelengkapnyaPemberian imunisasi wajib pada anak perlu dilakukan orangtua untuk mencegah sejumlah risiko penyakit.
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.
Baca SelengkapnyaMencegah anak untuk tidak terinfeksi Polio sangat penting.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI menyebut vaksin nOPV2 telah dikembangkan sejak tahun 2011 dan mulai diberikan sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaCakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaDengan melakukan tindakan pencegahan, Anda dapat membantu mencegah penularan batuk rejan dan mengurangi risiko komplikasi yang serius.
Baca SelengkapnyaViral di media sosial vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks bisa memicu kemandulan.
Baca Selengkapnya"Lebih baik mencegah daripada mengobati", adalah semboyan yang tepat untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan produktif di masa depan.
Baca SelengkapnyaMelewatkan atau tidak memberi imunisasi pada anak bisa berdampak buruk pada kesehatannya.
Baca SelengkapnyaDengan upaya pencegahan, diharapkan dapat mengurangi kasus polio dan melindungi anak-anak dari penyakit yang dapat menyebabkan kelumpuhan ini.
Baca Selengkapnya