Sekadar Coba-coba dan Kondisi Mental Tak Stabil Bisa Buat Orang Kecanduan Kecubung
Konsumsi kecubung untuk membuat diri mabuk kerap terjadi karena coba-coba serta kodnsisi mental yang tak stabil.
Konsumsi kecubung untuk membuat diri mabuk kerap terjadi karena coba-coba serta kodnsisi mental yang tak stabil.
-
Bagaimana kecubung membuat orang mabuk? Kecubung, tanaman yang dulu sering digunakan dalam pengobatan tradisional, kini tidak lagi direkomendasikan penggunaannya karena mengandung racun yang berbahaya.
-
Bagaimana cara kecubung membuat orang mabuk? Cuncun mengatakan hindari mengkonsumsi tanaman kecubung yang tidak seharusnya dikonsumsi sembarangan karena berbahaya.
-
Apa saja yang bisa terjadi jika orang keracunan kecubung? Namun, tidak semua orang dapat tahan dengan efek samping dari kecubung yang dapat menyebabkan halusinasi, peningkatan gairah seksual secara tiba-tiba, gangguan denyut jantung, hingga kematian.
-
Apa efek dari mengkonsumsi kecubung? 'Tanaman ini dapat membuat akal sadar manusia tidak bisa membedakan antara nyata dan ilusi. Parahnya hal itu dapat menyebabkan kehilangan nyawa,' ujarnya.
-
Apa bahaya dari kecubung? Mengonsumsi kecubung tidak hanya memberikan efek halusinasi, tetapi juga bisa berujung pada kematian. Konsumsi kecubung dalam dosis berlebihan dapat menyebabkan kelumpuhan otot saluran pernapasan, yang akhirnya membuat pasien gagal napas.
-
Mengapa kecubung berbahaya? 'Karena ada efek halusinasi yang berat dari tanaman kecubung maka harus berhati-hati, jangan mengonsumsinya,' kata Firdaus dalam media briefing virtual bersama Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Jumat, 19 Juli 2024.
Sekadar Coba-coba dan Kondisi Mental Tak Stabil Bisa Buat Orang Kecanduan Kecubung
Mengonsumsi buah kecubung bukanlah hal yang asing bagi sebagian orang, terutama bagi mereka yang berada dalam kondisi emosional atau mental yang tidak stabil. Keinginan untuk mencoba sesuatu yang baru atau mencari pelarian dari stres sering kali menjadi alasan utama di balik penggunaan tanaman ini.
Dilansir dari Antara, Ketua Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional Jamu Indonesia (PDPOTJI), Dr. (Cand.) dr. Inggrid Tania, M.Si, menjelaskan fenomena ini.
“Alasan orang mencoba kecubung biasanya orang dengan kondisi emosi atau mental yang labil, misalnya anak muda dan remaja,” kata Dr. Inggrid. Beliau menuturkan bahwa konsumsi kecubung sering terjadi karena seseorang berada dalam kondisi emosional yang tidak stabil, seperti depresi atau stres. Situasi ini serupa dengan keinginan untuk mencoba rokok, obat keras, atau narkoba.
Pengaruh dan Bahaya Kecanduan
Selain konsumsi coba-coba, ada pula kasus di mana individu menjadi kecanduan buah kecubung. Pada kondisi kecanduan, pengguna sering kali mencampurkan kecubung dengan obat keras bernama Zenith, yang mengandung zat Carnophen.
“Itu adalah obat psikoaktif atau obat yang bersifat adiktif bahkan sebetulnya ilegal. Sudah tidak diizinkan beredar oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),” jelas Dr. Inggrid. Zenith dulunya digunakan sebagai obat kelainan tulang, namun karena efek psikoaktif dan sifat adiktifnya, penggunaannya kini dilarang.
Meskipun telah dilarang, peredaran Zenith masih terjadi di masyarakat dengan harga yang relatif murah, termasuk dalam bentuk campuran dengan buah kecubung. Penggunaan kombinasi ini sangat berbahaya karena dapat mengakibatkan halusinasi, peningkatan gairah seksual secara tiba-tiba, gangguan denyut jantung, dan bahkan kematian.
Efek Samping dan Pengobatan
Durasi dan keparahan efek samping dari konsumsi kecubung bervariasi pada setiap individu. Oleh karena itu, penggunaan tanaman ini tidak dianjurkan sama sekali.
Dr. Inggrid menekankan bahwa jika seseorang mengalami mabuk kecubung, masyarakat tidak dapat memberikan pertolongan medis yang memadai selain membawa pasien ke rumah sakit terdekat.
“Masyarakat tidak bisa bantu dari sisi medis, jalan satu-satunya adalah dibawa ke rumah sakit karena orang yang mabuk kecubung harus diberi obat-obatan yang sifatnya antidot terhadap senyawa-senyawa yang menimbulkan mabuk atau halusinasi,” kata dia.
Kandungan Berbahaya dalam Kecubung
Direktur Reserse Narkoba Polda Kalimantan Selatan, Kombes Pol Kelana Jaya, mengungkapkan bahwa hasil uji Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri Cabang Surabaya menunjukkan bahwa buah kecubung positif mengandung atropin dan skopolamin.
"Untuk narkotika, psikotropika, dan obat berbahaya lainnya negatif, yang pasti penggunaan kecubung tidak baik berdasarkan kandungannya, apalagi sampai dicampur dengan obat-obatan terlarang dan alkohol," kata Kelana Jaya.
Kandungan atropin dan skopolamin dalam buah kecubung sangat berbahaya bagi kesehatan. Kombes Pol dr. Muhammad El Yandiko menambahkan bahwa kandungan tertinggi ditemukan pada buah dan akar kecubung, dengan kadar 0,4 hingga 0,9 persen, disusul daun dan bunga dengan kadar 0,2 hingga 0,3 persen. Zat-zat ini adalah alkaloid yang bekerja pada sistem saraf pusat dan dapat menyebabkan peningkatan denyut jantung, efek anestesi, dan halusinasi yang bisa bertahan hingga dua hari.
"Pengguna akan kesulitan membedakan antara realita dan delusi yang dialami, kemudian efek ketergantungan menyusul dan akhirnya menyebabkan keracunan jika dikonsumsi berulang," ujar Yandiko.
Konsumsi buah kecubung dapat berawal dari keinginan coba-coba atau kondisi mental yang tidak stabil. Namun, hal ini dapat berlanjut menjadi kecanduan dengan konsekuensi kesehatan yang serius. Pengguna kecubung tidak hanya berisiko mengalami halusinasi dan gangguan kesehatan lainnya, tetapi juga keracunan yang berpotensi fatal.