Erick Thohir Bicara Tekanan dan Risiko jadi Pelatih Indonesia ke Kluivert: Medsosnya Paling Gila di Dunia
Patrick Kluiver menghadapi tantangan berat sebagai pelatih Timnas Indonesia.
Patrick Kluivert under pressure. Sebelum resmi diumumkan sebagai pelatih baru Timnas Indonesia yang menggantikan Shin Tae-yong, ia sudah menghadapi penolakan dari sejumlah netizen. Ironisnya, meskipun telah ditetapkan sebagai pelatih baru Timnas Indonesia, Kluivert masih menerima penolakan dari beberapa warganet, bahkan muncul tagar #KluivertOut.
Ketua PSSI, Erick Thohir, berpendapat bahwa tekanan, terutama yang datang dari media sosial, merupakan risiko yang harus dihadapi Patrick Kluivert sebagai pelatih baru Timnas Indonesia. Erick Thohir telah menginformasikan situasi tersebut kepada Patrick Kluivert serta dua pelatih lainnya yang juga diwawancarai untuk posisi pelatih baru Timnas Indonesia.
Patrick Kluivert Menyadari Situasi yang Ada
Erick Thohir menjelaskan bahwa risiko pekerjaan sudah disampaikan kepada ketiga calon saat proses wawancara. Dalam sebuah wawancara di kanal YouTube Liputan6, ia menyatakan,
"Ya pasti. Itu risiko. Kami sudah sampaikan kepada tiga-tiganya ketika interview,"
"Saya bilang 'tahu tidak Indonesia media sosialnya paling gila di dunia? Ya mereka menyadari."
"Kalau mereka mau mengambil pekerjaan ini, mereka mesti tahu risikonya. Kan kita sudah sama-sama dewasa," katanya.
Berikan Kesempatan
Erick Thohir menjelaskan tentang proses pergantian pelatih Timnas Indonesia, yang dimulai dengan mengakhiri kontrak pelatih sebelumnya sebelum melakukan penandatanganan kontrak dengan pelatih baru.
"Saya melepas coach Shin Tae-yong, saya sudah tanda-tangan dengan Patrick Kluivert? Belum, itu etika. Kalau orang lain mungkin tanda tangan dulu baru lepas. Saya tidak begitu," kata Erick Thohir.
Dia menambahkan, "Baru kemarin lusa agreement. Makanya kalau saya didorong media, orang belum teken kontrak dalam hati saya. Sudah gitu dihajar 40 ribu komentar. Kasihan."
Erick juga menegaskan pentingnya memberi kesempatan kepada pelatih baru dan meminta masyarakat untuk bersikap lebih proporsional.
"Itu yang salah lihat, belum apa-apa mau dirusak Timnas Indonesia. Berikan dia kesempatan. Kita jangan menjadi masyarakat yang kejam, kufur nikmat. Ayo kita proporsional," imbuhnya.