Ini 3 Statistik Mengesankan Liverpool Musim ini, Kode Menuju Tangga Juara Liga Inggris?
Liverpool memiliki kode alam yang mengarahkan mereka untuk menjadi juara Liga Inggris pada akhir musim ini.
Liverpool saat ini memimpin klasemen Liga Inggris dengan keunggulan sembilan poin setelah berhasil mengalahkan juara bertahan, Manchester City, dengan skor 2-0 pada akhir pekan lalu. Posisi ini memberikan Liverpool keunggulan yang signifikan, menjadikannya sebagai calon kuat untuk meraih gelar Liga Inggris.
Namun, seberapa pentingkah memiliki keunggulan besar seperti ini di awal musim? Ini adalah keunggulan terbesar Liverpool di puncak klasemen sejak musim 2019/2020, saat mereka menjuarai Premier League untuk pertama kalinya. Setelah 13 pertandingan pada musim tersebut, Liverpool juga unggul delapan poin, hanya satu poin lebih sedikit dibandingkan posisi mereka saat ini.
Sejarah menunjukkan bahwa keunggulan seperti ini dapat menjadi pertanda baik. Hanya ada dua tim yang pernah unggul sembilan poin atau lebih setelah 13 pertandingan, dan keduanya berhasil meraih gelar juara. Tim-tim tersebut adalah Manchester United pada musim 1993/1994 dan Chelsea pada 2005/2006. Pada musim 1993/1994, MU unggul 11 poin dan akhirnya menjadi juara dengan selisih delapan poin dari Blackburn Rovers yang berada di posisi kedua. Begitu juga dengan Chelsea, yang memiliki keunggulan sembilan poin pada 2005/2006 dan menyelesaikan musim dengan delapan poin lebih banyak dari MU.
Namun, ada juga contoh tim yang gagal meraih gelar meskipun memiliki keunggulan besar. Newcastle United pada musim 1995/1996 adalah salah satunya, di mana mereka unggul delapan poin tetapi performa buruk di paruh kedua musim membuat mereka disalip oleh MU. Dengan demikian, Liverpool memiliki peluang besar untuk meraih gelar Liga Inggris jika mereka dapat mempertahankan performa ini hingga akhir musim. Seperti yang telah disebutkan, ada kode alam yang menuntun Liverpool meraih juara Liga Inggris akhir musim ini.
Tim dengan Keunggulan 8 Poin di Puncak Klasemen setelah 13 Laga
Berikut adalah data mengenai performa beberapa tim sepak bola di berbagai musim. Pada musim 1994/1995, Manchester United (MU) berhasil mengumpulkan 34 poin, unggul 11 poin dari posisi kedua dan menempati peringkat pertama di klasemen. Sementara itu, pada musim 2005/2006, Chelsea juga meraih 34 poin, dengan selisih 9 poin dari tim di posisi kedua, dan mereka pun mengakhiri musim di posisi teratas.
Selanjutnya, pada musim 2024/2025, Liverpool tercatat mengumpulkan 34 poin, dengan selisih 9 poin dari posisi kedua, namun posisi akhir mereka masih belum diketahui. Di musim 1995/1996, Newcastle berhasil memperoleh 34 poin dan menempati posisi kedua dengan selisih 9 poin dari pemimpin klasemen. Selain itu, pada musim 2018/2019, Manchester City meraih 37 poin, unggul 8 poin dari tim di posisi kedua, dan menutup musim di posisi pertama.
Di musim 2019/2020, Liverpool kembali menunjukkan performa yang mengesankan dengan mengumpulkan 37 poin, selisih 8 poin dari posisi kedua, dan mereka berhasil menjadi juara. Data ini menunjukkan persaingan yang ketat antar tim dalam meraih posisi terbaik di klasemen setiap musimnya.
Apakah Biasanya Pemuncak Klasemen pada Pekan ke-13 Menjadi Juara?
Dalam 32 musim Premier League yang telah berlangsung, kurang dari setengah tim, yaitu 15, berhasil menjadi juara setelah memimpin klasemen pada pekan ke-13. Meskipun Liverpool pernah berada di posisi teratas sebanyak empat kali pada musim ini, mereka hanya berhasil meraih gelar juara di satu dari empat kesempatan tersebut.
Selain itu, tren terbaru menunjukkan bahwa Liverpool tidak beruntung, karena dalam empat musim terakhir, tim yang berada di posisi teratas setelah 13 pertandingan tidak berhasil meraih gelar juara. Sebaliknya, enam musim sebelumnya menunjukkan bahwa tim yang memimpin pada pekan ke-13 justru berhasil mengamankan trofi juara.
Siapa yang Dapat Menantang Liverpool?
Saat ini, klasemen menunjukkan bahwa Liverpool memimpin dengan jelas, di mana Arsenal berada di posisi kedua hanya terpaut dua poin, sedangkan Manchester City berada di urutan kelima. Meskipun anak asuh Pep Guardiola tertinggal 11 poin dari Liverpool, hal ini bukanlah jarak yang tidak mungkin untuk dikejar. Sejarah Premier League mencatat bahwa tiga tim pernah menjadi juara meskipun tertinggal lebih dari 11 poin di berbagai titik dalam satu musim, bukan hanya setelah 13 pertandingan.
Arsenal sendiri pernah mengalami situasi serupa. Mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan, tertinggal 13 poin dari Manchester United pada bulan Desember 1997, namun berhasil mengejar dan meraih gelar juara yang pertama bagi Arsene Wenger dengan selisih satu poin. Bahkan, The Gunners masih berada di belakang dengan selisih 12 poin pada bulan Februari.
Persaingan di Liga Inggris