Timnas Indonesia Harus Waspada, Australia Belum Kalah di Bawah Asuhan Tony Popovic
Salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh Timnas Indonesia adalah keberadaan Tony Popovic sebagai pelatih tim nasional Australia.
Timnas Indonesia akan kembali beraksi dalam lanjutan ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada tahun depan. Tim yang identik dengan logo Garuda ini akan bertandang ke markas Australia untuk pertandingan ketujuh Grup C yang dijadwalkan berlangsung pada 20 Maret 2025.
Saat ini, posisi Timnas Indonesia berada di peringkat bawah dengan raihan 6 poin, sementara Australia menempati posisi lebih tinggi dengan 7 poin di klasemen sementara Grup C. Australia bertekad untuk meraih kemenangan agar dapat mendampingi Jepang yang sudah pasti lolos langsung ke Piala Dunia 2026. Dalam enam pertandingan yang telah dilalui, Timnas Australia mencatat satu kemenangan, empat hasil imbang, dan satu kekalahan. Pertandingan terakhir mereka berakhir dengan hasil imbang 2-2 saat bertandang ke Bahrain pada 20 November 2024.
Tim asuhan Tony Popovic kini tertinggal sembilan poin dari Jepang yang kokoh di puncak klasemen. Australia memiliki keunggulan atas empat tim lain yang juga mengumpulkan 6 poin, yaitu Timnas Indonesia, Arab Saudi, Bahrain, dan China. Dengan catatan tersebut, Australia bukanlah lawan yang bisa dianggap remeh, mengingat mereka adalah tim yang sering tampil di Piala Dunia. Bahkan, juara dunia Argentina harus berjuang keras untuk mengalahkan Australia di babak 16 besar Piala Dunia 2022 di Qatar.
Selain kekuatan tim yang diisi oleh pemain-pemain berpengalaman, banyak di antaranya bermain di liga-liga Eropa, faktor lain yang harus diwaspadai oleh Timnas Indonesia adalah keberadaan Tony Popovic sebagai pelatih. Pengalaman dan strategi yang dimiliki Popovic dapat menjadi ancaman serius bagi Timnas Indonesia dalam pertandingan mendatang.
Keahlian luar biasa Tony Popovic
Menurut John Aloisi, Timnas Australia telah menunjukkan perkembangan pesat di bawah asuhan Tony Popovic. Sejak Popovic mengambil alih kursi kepelatihan dari Graham Arnold pada 19 September 2024, Australia belum merasakan kekalahan. Di bawah kepemimpinannya, tim telah menjalani empat pertandingan dengan hasil yang memuaskan, yaitu tiga kemenangan dan satu hasil imbang.
Rincian hasil pertandingan tersebut mencakup kemenangan 3-1 atas China, serta hasil imbang melawan Jepang (1-1), Arab Saudi (0-0), dan Bahrain (2-2). Menariknya, Tony Popovic belum pernah bertanding melawan Indonesia. Pertemuan terakhir antara kedua tim di Jakarta terjadi saat Australia masih dipimpin oleh Graham Arnold.
John Aloisi, yang merupakan legenda Socceroos, meyakini bahwa Tony Popovic, mantan rekannya, memiliki kemampuan untuk membawa Australia ke Piala Dunia 2026. Keyakinan ini muncul setelah ia menyaksikan penampilan Australia dalam beberapa pertandingan terakhir.
"Dia sangat detail dalam apa yang dia lakukan, jadi dia akan memilih pemain yang tepat untuk momen yang tepat. Dia tidak takut mengambil keputusan, seperti yang Anda lihat," ungkap John Aloisi.
Kemajuan yang signifikan
John Aloisi memberikan perhatian khusus terhadap performa tim Australia dalam dua laga terakhirnya, yaitu saat menghadapi Arab Saudi yang berakhir imbang 0-0 dan Bahrain yang berakhir 2-2. Meskipun tidak berhasil meraih kemenangan, Australia menunjukkan permainan yang baik, impresif, dan memiliki mental yang kuat.
Dia menyatakan, "Dalam hal ini, kami mengalami banyak kemajuan dalam hal penampilan dan struktur, karena kami tidak memberikan banyak peluang melawan lawan mana pun. Bahkan saat melawan Jepang."
"Dan tentu saja, mereka akan bekerja untuk menyerang dan menghukum lawan. Kami seharusnya memenangkan kedua pertandingan melawan Saudi dan Bahrain, jadi ini, menurut saya, adalah pertanda baik," lanjut pelatih klub Western United yang berkompetisi di Liga Australia.
Lini depan perlu dipertajam
Walaupun begitu, Australia tidak lepas dari sejumlah kelemahan. Selain sektor pertahanan, lini serang juga memerlukan perhatian lebih. Hal ini terlihat jelas saat mereka menghadapi Arab Saudi di kandang sendiri, di mana Australia gagal mencetak gol. Trio penyerang yang terdiri dari Ajdin Hrustic, Riley McGree, dan Mitchell Duke, ditambah dengan supersub Kusini Yengi, belum mampu mengatasi kebuntuan.
Meskipun Socceroos menunjukkan dominasi dengan menciptakan dua tembakan tepat sasaran dari total 13 percobaan, hasilnya tetap nihil. "Ketika Anda menghadapi pertandingan ketat ini, terutama di akhir musim mereka, Anda tahu bahwa ada satu momen yang bisa menentukannya," ungkap Aloisi.
"Jadi, jika Anda tidak mendapatkan terlalu banyak peluang, momen itulah yang bisa Anda manfaatkan," tambahnya.