8 Cara Menghadapi Kegagalan Secara Sehat dan Benar, Rangkul Emosimu
Merdeka.com - Kegagalan dan hidup berjalan beriringan. Tidak mungkin menjalani hidup dan tidak menghadapi kegagalan satupun. Seringkali, kita begitu terjebak dalam kegagalan kita sehingga kita kehilangan semua kekuatan kita dan tidak dapat mengatasinya.
Apa yang paling tidak dipahami dari kegagalan adalah pelajaran terbaik dalam hidup. Jika kita menyalurkan kegagalan kita dengan tepat, kita dapat membantu diri sendiri menjadi sangat sukses dan bahagia.
Hal itu akan bermanfaat bagi kesehatan mental dan fisik. Itulah mengapa sangat penting bagi Anda untuk belajar bagaimana mengatasi kegagalan. Berikut cara menghadapi kegagalan secara sehat dan benar:
-
Apa yang dikatakan tentang kegagalan? Kegagalan adalah bagian dari proses. Kamu baru saja belajar untuk bangkit kembali.
-
Bagaimana cara mengatasi kegagalan? Jika kamu jatuh kemarin, berdirilah hari ini.
-
Apa saja kata-kata bijak tentang makna kegagalan? Kegagalan adalah guru terbaik dalam perjalanan menuju sukses. Kegagalan bukanlah akhir, melainkan awal dari kebangkitan. Setiap kegagalan membawa pelajaran berharga untuk kesuksesan di masa depan.
-
Apa yang membuat hidup itu sulit? 'Hidup itu keras, jadi jangan terlalu keras kepala. Lebih baik lunakkan hati dan plastikkan leher!'
-
Kenapa kehilangan arah hidup bisa terjadi? Merasa kehilangan arah hidup adalah hal yang wajar dan bisa terjadi pada siapa saja dalam hidup. Rasa kehilangan arah hidup seringkali muncul ketika seseorang tidak memiliki gambaran yang jelas tentang masa depan mereka. Ketidakpastian pekerjaan, hubungan, atau tujuan hidup dapat menyebabkan perasaan ini.
1. Jangan Membuatnya Amat Pribadi
Cara menghadapi kegagalan yang pertama yaitu dengan memisahkan kegagalan dari identitas. Hanya karena belum menemukan cara yang berhasil untuk melakukan sesuatu (belum) tidak berarti gagal.
Ini adalah pikiran yang sepenuhnya terpisah, namun banyak dari kita yang mengaburkan garis di antara mereka. Kegagalan personalisasi dapat merusak harga diri dan kepercayaan diri kita.
Ada seorang pria yang gagal dalam bisnis pada usia 21 tahun; dikalahkan dalam pemilihan legislatif pada usia 22 tahun; gagal lagi dalam bisnis pada usia 24; mengatasi kematian tunangannya pada usia 26; mengalami gangguan saraf pada usia 27; kalah dalam perlombaan kongres pada usia 34; kalah dalam pemilihan senator pada usia 45 tahun; gagal menjadi Wakil Presiden pada usia 47; kalah dalam perlombaan senator di usia 49; dan terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat pada usia 52.
Pria ini adalah Abraham Lincoln. Dia menolak untuk membiarkan kegagalannya menentukan dirinya dan berjuang melawan rintangan yang signifikan untuk mencapai kebesaran seperti yang dilansir dari laman forbes. Inti dari semuanya, jika Anda gagal dalam suatu usaha, itu tidak berarti harus menyerah.
2. Rangkul Emosi Anda
Kegagalan disertai dengan berbagai emosi; malu, cemas, marah, sedih, dan malu untuk beberapa nama. Perasaan itu tidak nyaman dan banyak orang akan melakukan apa saja untuk menghindari perasaan tidak nyaman secara emosional.
Sebuah studi tahun 2017 yang diterbitkan dalam Journal of Behavioral Decision Making mengatakan Anda tidak boleh mencoba mengurangi perasaan buruk setelah gagal. Para peneliti menemukan bahwa memikirkan emosi, daripada kegagalan itu sendiri adalah yang paling membantu.
Membiarkan diri merasa buruk adalah memotivasi. Ini dapat membantu bekerja lebih keras untuk menemukan solusi yang lebih baik sehingga Anda akan meningkat di lain waktu.
Jadi, silakan terima emosi. Akui perasaan dan biarkan diri Anda merasa tidak enak sebentar. Beri label emosi dan biarkan diri Anda mengalaminya.
Daripada berpikir "Saya gagal," gantilah pikiran yang merusak diri sendiri dengan yang realistis seperti "Saya kecewa" atau "Saya sedih karena tidak berhasil" seperti yang disadur dari laman verywellmind.
3. Kenali Upaya Tidak Sehat untuk Mengurangi Rasa Sakit
Anda mungkin ingin kabur dari kenyataan dan memilih mengatakan, "Saya sebenarnya tidak menginginkan pekerjaan itu," tetapi meminimalkan rasa sakit tidak akan membuatnya hilang.
Mengalihkan perhatian atau mengisi kekosongan yang Anda rasakan dengan makanan, obat-obatan, atau alkohol juga tidak akan menyembuhkan rasa sakit. Hal-hal itu hanya akan memberi kelegaan sementara.
Kenali cara-cara tidak sehat yang dicoba untuk menghindari atau meminimalkan rasa sakit dalam hidup. Beralih ke keterampilan mengatasi yang lebih banyak merugikan daripada kebaikan hanya akan membuat situasi semakin buruk.
4. Akui Keyakinan Irasional Tentang Kegagalan
Anda mungkin telah menumbuhkan beberapa keyakinan irasional tentang kegagalan di beberapa titik dalam hidup . Mungkin Anda berpikir kegagalan berarti Anda adalah orang yang buruk atau Anda tidak akan pernah berhasil. Atau mungkin Anda berpikir tidak ada yang akan menyukai Anda jika gagal.
Jenis kepercayaan itu tidak akurat. Dan mereka dapat mencegah Anda melakukan hal-hal yang mungkin membuat Anda gagal.
5. Kembangkan Pikiran Realistis Tentang Kegagalan
Sebuah studi tahun 2010 yang diterbitkan di Appetite menemukan bahwa orang lebih cenderung mensugesti diri mereka sendiri ketika mereka yakin bahwa kesalahan membuat mereka gagal total.
Dalam satu percobaan, pelaku diet yang diberi makan pizza diberi tahu bahwa mereka benar-benar gagal dalam diet mereka. Mereka yang mengira mereka gagal total segera makan kue 50% lebih banyak daripada orang yang tidak berdiet.
Ketika mendapati diri Anda berpikir bahwa Anda tidak punya harapan atau tidak ada gunanya mencoba lagi, ubahlah pikiran Anda. Ingatkan diri Anda tentang pemikiran yang lebih realistis tentang kegagalan seperti:
Anda mungkin perlu mengulangi kalimat atau penegasan kepada diri sendiri untuk menangkal pikiran negatif atau untuk memperkuat diri sendiri bahwa Anda dapat bangkit kembali.
6. Terima Tingkat Tanggung Jawab yang Sesuai
Penting untuk menerima tingkat tanggung jawab yang akurat atas kegagalan. Mengambil terlalu banyak tanggung jawab dapat menyebabkan Anda menyalahkan diri sendiri secara tidak perlu.
Di sisi lain, menyalahkan orang lain atau keadaan yang tidak menguntungkan atas kegagalan akan menghalangi untuk belajar darinya. Ketika memikirkan kegagala, carilah penjelasannya, bukan alasannya. Identifikasi alasan gagal dan akui apa yang dapat dilakukan secara berbeda di lain waktu.
7. Tanyakan Pada Diri Anda Apa yang Dapat Anda Pelajari
Kegagalan bisa menjadi guru yang hebat jika Anda terbuka untuk belajar. Apakah kamu melakukan kesalahan? Apakah Anda membuat serangkaian kesalahan?
Pikirkan tentang apa yang dapat dilakukan secara berbeda di lain waktu. Kemudian, Anda akan memastikan kegagalan Anda telah menjadi pelajaran hidup yang membantu Anda mempelajari sesuatu.
Alih-alih melihat kegagalan sebagai beban yang membebani, lihatlah kegagalan itu sebagai batu loncatan menuju tujuan.
8. Buat Rencana untuk Maju
Mengulangi kegagalan dalam pikiran Anda berulang kali tidak akan ada gunanya bagi Anda. Jangan biarkan diri merenungkan semua hal yang salah. Berkutat pada masalah Anda atau mengulangi kesalahan akan membuat terjebak. Berhentilah berpikir "Saya gagal" dan fokuslah pada berpikir "Saya mampu mencoba lagi."
Sebaliknya, pikirkan tentang apa yang akan dilakukan secara berbeda di lain waktu. Buat rencana yang akan membantu Anda mempraktikkan informasi yang diperoleh dari kegagalan. (mdk/amd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kumpulan kata motivasi tentang kegagalan untuk bangkit dan kembali meraih kesuksesan.
Baca Selengkapnya