Berani Tempuh Sumut-Jakarta 48 Jam, Ini Kisah Bus PO Liberty Sang Peluru dari Medan
Saking cepatnya bus ini mendapat julukan "Peluru dari Medan" atau "Libas Berani Mati"
Saking cepatnya bus ini mendapat julukan "Peluru dari Medan" atau "Libas Berani Mati"
Berani Tempuh Sumut-Jakarta 48 Jam, Ini Kisah Bus PO Liberty Sang Peluru dari Medan
Bus PO Liberty pernah dikenal sebagai “Raja Jalanan” Sumatera - Jawa era 1970 sampai 2000-an. Banyak perantau luar pulau yang menjadi pelanggan tetap karena mampu sampai Jakarta hanya dalam waktu 48 jam. Bus ini menjadi pelopor rute jarak jauh Medan-Jakarta-Yogyakarta sampai Solo.
-
Siapa pendiri PO Medan Jaya? Perusahaan ini didirikan secara mandiri oleh Kim Tarigan, adik dari Kamcan Tarigan, pendiri PO Liberty yang sukses membuka rute hingga Pulau Jawa.
-
Apa rute terjauh yang pernah dilayani oleh PO Bus PMTOH? Lebarkan Sayap Seiring berjalannya waktu, PMTOH semakin berkembang sehingga berhasil membuka trayek baru yaitu Medan-Jakarta-Solo pada tahun 1980 sampai sekarang ini. Trayek tersebut menjadi rute terpanjang yang dimiliki PMTOH.
-
Bagaimana bus Sibual-buali melewati medan sulit? Selama beroperasi, bus Sibual-buali ini begitu terkenal dengan bus yang kokoh dan mampu melibas jalanan dengan kondisi apapun, mulai dari bebatuan hingga jalanan lumpur, semua telah dilibas olehnya.
-
Kenapa PO Medan Jaya terkenal cepat? Alasan utama cepatnya waktu perjalanan PO Medan Jaya adalah karena terbatasnya armada yang digunakan. Sehingga mereka menetapkan setiap armada untuk menempuh waktu perjalanan maksimal 48 jam dari Medan ke Jakarta dan sebaliknya.
-
Dimana rute bus wisata? Sementara, salah satu rute yang dilayani bus wisata atap terbuka ini adalah BW2–Jakarta Baru (Jakarta Modern). Bus ini mengajak para wisatawan untuk berkeliling menikmati panorama gedung-gedung di Jakarta.
-
Apa ciri khas PO Medan Jaya? Terkenal dengan perjalanan yang cepat sampai tujuan, kisah di balik berdirinya PO Medan Jaya ini tak lepas dari sosok Kim Tarigan.
Bus yang melambangkan kebebasan dan kecepatan
Merujuk YouTube Mr Hendi, Minggu (15/10), Bus Liberty menjadi kendaraan umum lintas Sumatera – Jawa yang legendaris.
Perusahaannya sendiri didirikan oleh seorang pengusaha bernama Kamcan Tarigan asal Desa Mbetong, Kecamatan Juhar, Kabupaten Karo, Sumatera Utara medio 1960-an.
Konon, penamaan Liberty terinspirasi dari patung asal Amerika Serikat yang memiliki nama sama dan sebagai simbol kebebasan/kecepatan.
Jadi PO bus legendaris
Di era pasca kemerdekaan, industri transportasi antar pulau menjadi lahan basah bagi sejumlah pengusaha.
Belum lagi ketika itu pesawat terbang menjadi hal yang mewah, karena tidak semua masyarakat bisa menjangkau harga tiketnya yang selangit.
Kondisi ini dilihat betul oleh Tarigan yang kemudian mendirikan PO Liberty, dengan bus-busnya yang saat itu terbilang mewah.
Mesin bus ini sudah menggunakan Chevrolet C-50 yang populer di tahun 1960-an.
Lambat laun, bus ini terus mengalami peningkatan pamor, seiringi melonjaknya para perantau asal Jawa di Sumatera, maupun Sumatera di Jawa.
Terus melakukan penyesuaian
Di masa awal 1960, bus Liberty memiliki warna yang khas, yakni hijau tua dengan garis kuning dan tulisan Liberty yang dilukis.
Di tahun-tahun berikutnya, era 1970-1980 an, sang pemilik memperbaharui kendaraannya dengan kendaraan merek Hino dan Mercedes, dan dilakukan pengubahan warna menjadi kuning dengan tulisannya berwarna merah.
Rute yang ditawarkan pun tak lagi lokal, bahkan sampai Yogyakarta dan Jawa Tengah di Solo.
Setiap jam keberangkatan, bus ini selalu dipadati penumpang antar pulau karena ketepatan waktunya yang jarang meleset.
Berjuluk peluru dari Sumatera
Bus ini sempat mempunyai julukan yang unik, yakni “Pelor dari Sumatera” atau pelurunya Sumatera.
Ini merujuk pada lajunya yang super cepat, dan berani memastikan 48 jam sudah sampai di tujuan. Padahal di masa itu, lalu lintas darat antar pulau paling cepat memakan waktu 3 sampai 4 hari.
Bahkan dari sini, para penumpang maupun penggemarnya juga menjuluki bus Liberty dengan “Libas Berani Mati” atau Liberti (Liberty).
Perlahan meredup
Sayangnya, kemajuan transportasi antar pulau melalui mode pesawat terbang menjadi ancaman serius PO Liberty.
Pesawat dengan rute yang sama sudah mulai membuka tarif yang dianggap terjangkau, dan tidak memakan waktu lama. Belum lagi PO-PO bus pesaing baru banyak bermunculan dengan fasilitas yang lebih modern dan komplet sehingga semakin menyingkirkan kejayaan bus Liberty.
Sampai era 2005, bus ini harus memperpendek jarak tempuhnya yang hanya Medan – Air Molek dan Medan Pangkalan Kerinci. Sayang, di tahun 2010 PO bus tersebut harus gulung tikar.
Namun demikian, tahta “Raja Jalanan Sumatera” ini diturunkan kepada sang anak yang mendirikan PO Medan Jaya. Bus ini menjadi salah satu alternatif Jawa – Sumatera bersama PO-PO seangkatannya.