Bertemu Kapolres Batubara, Nasib Keluarga Pemulung Ini bak Tertimpa Durian Runtuh
Merdeka.com - Di sekitar kita masih sering kita temukan orang-orang yang hidup dalam keterbatasan. Namun, nasib baik terkadang datang kepada seseorang tanpa diduga-diduga. Seperti yang baru-baru ini dialami oleh sebuah keluarga pemulung di Desa Empat Negeri, Kecamatan Datuk Lima Puluh, Kabupaten Batubara, Sumatra Utara (Sumut).
Hidup keluarga pasangan suami istri (pasutri) Ridwan Sinaga (56) dan Mastri Dewi Haloho (39) serta anak-anaknya seketika bak tertimpa durian runtuh usai bertemu dengan Kapolres Batu Bara, AKBP Ikhwan, yang saat itu sedang melintas di jalan saat sedang bertugas.
AKBP Ikhwan yang saat itu tak sengaja bertemu dengan keluarga ini, merasa iba melihat kondisi pasutri pemulung itu yang mengajak 2 orang anaknya yang masih kecil.
-
Siapa pemulung di Palembang yang punya saudara kaya? Seorang pemulung asal Palembang harus hidup di jalan padahal memiliki keluarga yang kaya raya.
-
Apa yang dimaksud dengan keluarga di Sumut? Keluarga adalah unit sosial terkecil yang terdiri dari kepala keluarga dan keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak.
-
Bagaimana Saung Garpu membantu anak pemulung? Kini para orang tua bersyukur anak-anaknya bisa belajar di tempat Nurida sehingga bisa mendapatkan akses pendidikan dengan lebih mudah.
-
Apa yang sukses dari keluarga petani itu? Dalam unggahan tersebut disebutkan orang tua Leo adalah seorang petani yang hidup sederhana. Video itu sudah ditonton hingga lebih dari 2 juta kali dan mendapatkan banyak respons positif dari warganet.'Yang hebat bukan anaknya tapi ortunya,' tulis akun tiktok @_delxxx dalam kolom komentar.'Keren orang tuanya… ,' tulis akun @nuning_callista.
-
Siapa yang menyerahkan bantuan untuk korban di Sumatera Selatan? Usai pelaksanaan upacara, Pj Gubernur Bahtiar bersama Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santosa, menyerahkan bantuan untuk korban bencana sosial.
-
Siapa yang mendapat bantuan? Baik Nurohmad dan Adi Sukam benar-benar merasakan adanya program ini.
"Tadi saya melintas jalan besar Desa Empat Negeri hendak ke Tanjung Tiram. Di tengah perjalanan, saya melihat pasangan suami istri mendorong angkong dengan membawa 2 orang anak. Ketika saya tanya, mereka mengatakan sedang mencari barang bekas/mulung. Kemudian saya ajak menuju kediaman mereka untuk melihat lebih dekat kehidupan keluarga Ridwan," ungkap AKBP Ikhwan.
Ternyata, Ridwan dan Mastri sehari-harinya memang bekerja sebagai pemulung. Setiap hari, mereka harus menempuh jarak puluhan kilometer untuk mencari barang bekas dengan menggunakan angkong.
"Kami mulai mulung dari jam 7 pagi sampai jam 5 sore. Kami cari barang bekas, mulai dari Tanah Itam Ulu, Pekan Selasa, Pulau Sejuk hingga seputaran Kecamatan Lima Puluh," cerita Ridwan kepada AKBP IKhawan.
Dari memulung, Ia dan istrinya hanya mendapat uang sekitar Rp20 ribu hingga Rp30 ribu per harinya, yang mereka gunakan untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
Melansir dari unggahan akun Instagram @poldasumaterautara pada Sabtu (20/11), berikut kisahnya selengkapnya.
Dapat Bantuan Sembako dan Renovasi Rumah
Instagram/@poldasumaterautara ©2021 Merdeka.com
Ridwan memiliki 3 orang anak, yang berusia 11 tahun, 3,5 tahun, dan 1,9 tahun. Ia mengaku terpaksa harus membawa 2 orang anaknya yang paling kecil setiap kali memulung karena tidak ada yang menjaga mereka di rumah. Sementara anaknya yang paling besar dititipkan di rumah keluarga yang tidak jauh dari kediamannya.
"Mereka (anak) harus dibawa sebab di rumah tidak ada yang menjaga. Mereka diletak di atas angkong, bersebelahan dengan goni tempat barang bekas," ujar Ridwan.
Mendengar kondisi keluarga Ridwan, AKBP Ikhwan pun iba. Ia kemudian menjanjikan akan secepatnya memberikan bantuan kepada keluarga Ridwan. Namun untuk tahap awal, AKBP Ikhwan memberikan bantuan paket sembako untuk kebutuhan sehari-hari.
Selain itu, kondisi rumah Ridwan dan keluarganya tak kalah memprihatinkan. AKBP Ikhwan mengatakan rumah tersebut akan direnovasi secara perlahan agar lebih layak.
"Kita melihat kondisi kediamannya sangat memperihatinkan. Nanti, melalui Komunitas Sedekah Jumat (KSJ) perlahan rumahnya akan kita renovasi," ujar AKBP Ikhwan.
Anaknya Disekolahkan
Instagram/@poldasumaterautara ©2021 Merdeka.com
Tak hanya itu saja, AKBP Ikhwan membantu agar anak pertama Ridwan bisa kembali bersekolah. Sebab, anak mereka yang seharusnya duduk di kelas 5 SD, saat ini justru putus sekolah karena tak memiliki biaya. AKBP Ikhwan pun langsung memberi bantuan berupa perlengkapan sekolah dan sepeda untuk putra pertama Ridwan, serta mendaftarkannya lagi ke sekolahnya. Ia juga meminta agar Ridwan tak sungkan menghubungi dirinya atau pihak Polres Batubara jika mengalami kesulitan dalam biaya kebutuhan sekolah anaknya. "Kalau tidak ada beras untuk makan, silahkan ke Polres Batubara. Kita akan siapkan bantuan beras. Kalau untuk anak yang sedang sekolah memiliki kekurangan biaya (kebutuhan sekolah), silahkan hubungi kami. Anak ini sudah kami angkat menjadi anak asuh Polres Batubara," ujarnya. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rombongan polisi menemui pemulung dan memberikan bantuan tali asih untuk modal usaha.
Baca SelengkapnyaWalaupun letaknya tidak jauh dari Atambua ibu kota Kabupaten Belu, namun dusun ini belum menikmati infrastruktur jalan, air bersih apalagi listrik.
Baca SelengkapnyaKeluarga ini tinggal di sebuah gubuk di pinggir kali yang rawan banjir dan longsor, beratap terpal dan beralas kardus.
Baca SelengkapnyaBanjir terjadi akibat curah hujan yang tinggi hampir di seluruh Provinsi Riau.
Baca SelengkapnyaBerikut cerita haru seorang yatim piatu yang punya banyak tetangga baik hati dan perhatian.
Baca SelengkapnyaUntuk memenuhi aspirasi masyarakat setempat Gubernur Kalsel bertekad untuk memperbaiki akses infrastruktur jalan.
Baca SelengkapnyaWakapolri Komjen Agus membagikan lebih kurang 10.000 paket sembako kepada masyarakat Kota Pekanbaru.
Baca SelengkapnyaSuharyanto juga memberikan bantuan secara simbolis kepada para warga yang terdampak gempa.
Baca SelengkapnyaLulus pendidikan Bintara Polri, sosoknya langsung disapa jenderal bintang dua.
Baca SelengkapnyaSeorang pemulung asal Palembang harus hidup di jalan padahal memiliki keluarga yang kaya raya.
Baca SelengkapnyaSetelah bertemu dengan wanita pemilik akun @iyasaya_emngkenapa, pria tersebut akhirnya mendapat pertolongan.
Baca SelengkapnyaTak punya karena kecopetan di kapal, perantau asal Magelang nekat jalan kaki dari Surabaya. Kisahnya diketahui oleh Aipda Purnomo saat berpapasan di jalan.
Baca Selengkapnya