Gandeng 6 Universitas, Pemprov Sumut Teliti Tanaman Herbal untuk Cegah Covid-19
Merdeka.com - Pandemi Covid-19 di Tanah Air kembali mengalami peningkatan kasus sejak beberapa minggu terakhir. Kasus terkonfirmasi positif hingga keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 mengalami kenaikan di beberapa daerah. Hal ini membuat Pemerintah kembali gencar melakukan upaya untuk memutus penyebaran virus Corona ini.
Di Sumatra Utara (Sumut), Pemerintah Provinsi (Pemprov) menggandeng 6 universitas akan melakukan penelitian terhadap tanaman herbal untuk mengobati Covid-19.
"Covid-19 kita tidak tahu kapan berakhirnya, kita tidak ingin berdiam diri saja menunggu, harus berbuat sesuatu," kata Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah, saat rapat pencegahan dan pengobatan Covid-19 pada Selasa (29/6).
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang penanganan Covid-19 oleh polisi? Disertasi yang berjudul 'Evaluasi Kebijakan Operasi Aman Nusa II dalam Penanganan Covid-19 oleh Polrestabes Bandung,' karya Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung, menyoroti peran kritis Polri dalam mengimplementasikan strategi efektif yang mengintegrasikan keamanan dan kesehatan publik.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana orang Sunda memanfaatkan tumbuhan untuk pengobatan? Mereka kemudian meracik ramuan jamu dengan macam-macam tumbuhan, sesuai kebutuhan tubuhnya.
-
Bagaimana cara belajar budidaya tanaman obat? Praktik Budidaya Tanaman ObatSetelah mengenal berbagai tanaman obat, selanjutnya kita akan belajar untuk membudidayakan tanaman tersebut. Sebelum itu, siapkan media tanam, polybag, serta bibit tanaman obat. Ikuti arahan yang diberikan oleh pemandu untuk melakukan langkah penanamannya dengan baik dan benar. Dari kegiatan ini, kita bisa melakukan budidaya sendiri di rumah untuk juga mendapatkan manfaat dari tanaman obat.
-
Apa yang diteliti? Analisis terhadap lebih dari 4.000 artefak batu yang ditemukan di sebuah pulau di barat laut Australia memberikan gambaran kehidupan suku Aborigin puluhan ribu tahun yang lalu.
Melansir dari unggahan di akun Instagram @infosumutku pada Kamis (30/6), berikut informasi selengkapnya.
Gandeng 6 Universitas dan Ahli Kesehatan
Instagram/@infosumutku ©2021 Merdeka.com
Wagub Musa mengatakan, dalam penelitian ini Pemprov Sumut mengajak kolaborasi 6 universitas di Sumut, yaitu USU, UISU, UMSU, Nommensen, Methodis dan Universitas Prima Indonesia.
Keenam universitas ini dipilih karena memiliki fakultas kedokteran dan juga farmasi. Selain itu, Pemprov juga akan melibatan ahli kesehatan dan juga herbal.
“Selain itu, penelitian ini juga akan melibatkan ahli-ahli kesehatan dan juga herbal,” kata Wagub Musa.
Manfaatkan Ketersediaan Tanaman Herbal di Sumut
Langkah ini diambil mengingat banyaknya tanaman obat di Sumut yang dianggap berkhasiat melawan virus dan meningkatkan imun tubuh. Untuk itu diperlukan penelitian lebih lanjut kaitannya dengan khasiat terhadap pasien Covid-19. "Karena itu kita coba lakukan penelitian tanaman herbal apalagi tanaman herbal kita banyak dan dianggap berkhasiat. Tentunya itu butuh penelitian untuk membuktikannya," ujar Wagub Musa.
Punya Kebun Tanaman Obat Keluarga
infosumut.id ©2021 Merdeka.com
Sementara itu, sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir belum lama ini meresmikan kebun Tanaman Obat Keluarga (Toga) milik PT Socfindo di Desa Martebing, Kecamatan Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumut pada Jumat (25/6).Kebun Toga yang dikelola oleh PT Socfindo Indonesia ini, kini tengah dikembangkan dengan harapan bisa dipasok ke PT Indofarma untuk kemudian digunakan dalam memproduksi obat-obatan herbal.Saat ini, di Kebun Toga yang berada di pekarangan rumah salah seorang manajer perusahaan PT Socfindo Indonesia, terdapat 1.300 jenis tanaman herbal. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sido Muncul berkolaborasi dengan Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta guna mengembangkan dan memperkenalkan penggunaan obat herbal.
Baca SelengkapnyaSimposium Nasional mengusung tema “Memanfaatkan Obat Herbal Menuju Indonesia Sehat".
Baca SelengkapnyaSebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi, UGM tak pernah berhenti berinovasi. Salah satu inovasi yang dilakukan adalah di bidang penanganan penyakit kanker
Baca SelengkapnyaUGM berupaya mengembalikan kejayaan rempah Maluku dengan serangkaian proyek penelitian. Proyek ini bekerja sama dengan Pemda Halmahera Utara.
Baca SelengkapnyaSaintifikasi jamu menjadi lebih mudah dilakukan karena ada fasilitasi peneliti oleh Sido Muncul.
Baca SelengkapnyaSido Muncul bersama Kemenkop UKM berkomitmen untuk saling bahu membahu membantu para petani herbal dan UMKM di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaSejumlah patogen dikhawatirkan bisa menjadi ancaman bagi munculnya pandemi baru sehingga jadi perhatian bagi Kemenkes.
Baca SelengkapnyaDirektur Sido Muncul, Irwan Hidayat mengatakan, selama 30 tahun Sido Muncul membangun kepercayaan kepada semua pihak, terutama industri farmasi dan kedokteran.
Baca SelengkapnyaKementerian Pertanian (Kementan) menggandeng Universitas Gadjah Mada (UGM) terkait pengujian alat mesin pertanian (Alsintan).
Baca SelengkapnyaTemuan dan hasil inovasi sejumlah warga negara Indonesia ini mendapatkan pengakuan ilmiah di kancah internasional.
Baca SelengkapnyaKedua pihak akan melakukan penelitian, kolaborasi, dan pendidikan tentang pengurangan bahaya merokok di kawasan Asia Pasifik.
Baca Selengkapnya