Pakai Sistem Mulsa Organik, Petani Cabai di Pesisir Timur Jambi Ungkap Keuntungannya
Ia sudah merasakan dampak positif dari sistem menanam ramah lingkungan, Mulsa Organik.

Ia sudah merasakan dampak positif dari sistem menanam ramah lingkungan, Mulsa Organik.

Pakai Sistem Mulsa Organik, Petani Cabai di Pesisir Timur Jambi Ungkap Keuntungannya
Seiring berkembangnya zaman telah melahirkan berbagai macam inovasi-inovasi yang berkelanjutan terutama di bidang lingkungan hidup. Di Indonesia yang basisnya negara agraria tentu telah menerapkan inovasi dalam proses penanaman hingga memanennya.
Di Desa Pembengis, Kecamatan Bram Itam, Kabupaten Tanjungjabung Barat, terdapat seorang petani cabai setan bernama M. Towi yang sudah menerapkan penanaman holtikultura bernama sistem Mulsa Organik.
Melansir dari kanal Liputan6.com, M. Towi menjabarkan jika Mulsa Organik itu adalah proses penanaman tanpa olah tanah atau MTOT. Sehingga mampu menjaga lingkungan serta mempengaruhi kualitas dan produktifitas dari hasil kebun.
“Tanaman cabai ini menggunakan proses mulsa tanpa olah tanah (MTOT) atau mulsa organik,” katanya.
Program Berkelanjutan
M. Towi sudah menerapkan inovasi Mulsa Organik ini cukup lama yaitu kurang lebih 3 tahun. Ia menjadi salah satu pegiat atau anggota dari Udara Bersih Indonesia yang merupakan program dari Yayasan Field Indonesia untuk pertanian ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Melalui dirinya, konsep pertanian berkelanjutan serta ramah lingkungan ini diperkenalkan kepada seluruh relasi petani di Desa Pembengis yang jaraknya sekitar 1 kilometer dari pesisir tersebut.
Ia sudah merasakan manfaatnya dari sistem penanaman Mulsa Organik ini. Menurutnya, setelah menggunakan sistem ini produktifitas hasil kebun holtikultura semakin melesat dibandingkan sebelumnya yang menggunakan teknik konvensional.
Manfaat Mulsa Organik
M. Towi menerangkan jika manfaat dari Mulsa Organik sendiri tidak hanya meningkatkan produktivitas, akan tetapi juga mampu menekan biaya perawatan tanaman dan mengurangi penggunaan pupuk kimia dan pestisida.

Paling utama dari manfaat Mulsa Organik ini para petani tidak perlu lagi mengolah tanah sebelum memasuki musim tanam. Tentunya sangat efisien dari segi waktu serta tenaga.
Selain itu, dampak bagi lingkungan pun juga langsung bisa dirasakan. Sistem ini tanpa membakar terlebih dahulu saat membuka lahan perkebunan. Petani cukup mengumpulkan sisa-sisa tanaman atau gulma yang kemudian dijadikan lapisan pelindung.
Hasil Panen Meningkat
Diakui oleh M. Towi, setelah menggunakan sistem Mulsa Organik ini mempengaruhi kualitas dari hasil panen, contohnya cabai miliknya bisa berukuran lebih panjang dari biasanya.
Kemudian, dalam daur tanam hanya bisa panen 10 kali jika menggunakan teknik konvensional. Sedangkan Mulsa Organik bisa memanen tanaman mencapai 15 kali.
"Sesudah pakai Mulsa Organik ini usia tanam cabai bisa sampai setahun dan bisa 15 kali panen. Hasil panen juga maksimal, dan penggunaan pupuk kimia juga bisa ditekan sehingga kualitas tanam dan lingkungan tetap terjaga," tuturnya.
Apa Itu Yayasan FIELD Indonesia
Melansir dari situs resminya, Yayasan FIELD Indonesia atau Farmer Initiatives for Ecological Livelihoods and Democracy Indonesia ini adalah organisasi non profit pemerintah yang mendukung kelompok masyarakat melalui pemberdayaan.
Yayasan ini memiliki misi untuk menjadi fasilitator bagi masyarakat atau petani yang bisa menjadi pelaku dalam mendorong terwujudnya ekosistem lingkungan yang seimbang dan memperoleh kehidupan yang layak serta meningkatkan gerakan masyarakat petani.