Kisah Inspiratif Petani Asal Asahan Berhasil Naik Haji, Hasil Jerih Payah 11 Tahun
Merdeka.com - Menunaikan ibadah haji adalah impian semua umat muslim, tak ketinggalan mayoritas masyarakat Indonesia. Demi bisa berangkat ke tanah suci, apapun akan dilakukan dengan perjuangan dan kesabaran yang kuat. Seperti cerita inspiratif seorang petani asal Asahan, Sumatra Utara ini.
Petani tersebut bernama Muhammad Ali Margolang, warga Desa Pulau Rakyat, Kecamatan Nauli, Kabupaten Asahan yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 3 ibadah haji dari Kabupaten Asahan.
Keberhasilan Muhammad Ali menunaikan ibadah haji di tanah suci yaitu menjadi makelar tanah milik temannya yang juga berprofesi sebagai petani. Dengan doa, usaha, dan kesabaran akhirnya berbuah manis. Begini kisah inspiratif Ali untuk bisa naik haji.
-
Kenapa orang berhaji? Haji sendiri merupakan salah satu rukun Islam yang bisa ditunaikan. Haji merupakan ibadah yang ditunaikan setelah syahadat, salat, zakat, dan puasa. Namun dalam syariatnya, menunaikan ibadah Haji dapat dilakukan apabila seorang muslim mampu melaksanakannya.
-
Bagaimana cara orang berhaji? Biasanya, ada serangkaian acara yang dilakukan menjelang seseorang menunaikan ibadah Haji. Salah satunya yakni momen berpamitan kepada sanak, saudara, hingga orang-orang terdekat.
-
Mengapa haji penting untuk umat Islam? Apalagi haji sendiri termasuk rukun Islam yang kelima, yang mana bila ada ada muslim maupun muslimah yang mampu memenuhinya, maka bisa dikatakan dapat menyempurnakan keislamannya.
-
Apa yang dimaksud dengan haji? Haji secara istilah adalah menyengaja berkunjung ke Baitullah, di Makkah untuk melakukan ibadah pada waktu dan cara tertentu serta dilakukan dengan tertib.
-
Apa artinya 'haji'? Menurut istilahnya, Haji tak lain berasal dari bahasa Arab 'Hagg' yang berarti berziarah. Maka dari itu, makna haji sendiri yakni merupakan ibadah berupa ziarah yang dilakukan ke Kota Suci Mekkah dalam rangka meningkatkan keimanan dan takwa seseorang terhadap Allah SWT.
-
Bagaimana perjalanan haji di masa lampau? Melansir dari laman resmi kemenag.go.id, seorang fiolog sekaligus Staf Ahli Menteri Agama Oman Fathurahman menjelaskan bahwa tradisi tersebut sah-sah saja. Sebab, masyarakat Indonesia yang melakukan perjalanan menuju Tanah Suci sejak masa silam merupakan perjuangan berat tersendiri. Bagaimana tidak, mereka harus mengarungi lautan, menghindari perompak, menerjang badai selama berbulan-bulan hingga menjelajah gurun pasir.
Keinginan Sejak Tahun 2012
nytimes.com
Menurut pengakuan Muhammad Ali, dirinya sudah sangat menginginkan berangkat ke tanah suci untuk melaksanakan ibadah haji. Keinginan itu sudah ada di benak Muhammad Ali sejak tahun 2012 silam.
"Saya setiap hari melaksanakan shalat dan selalu berdoa kepada Allah SWT agar diberikan rezeki untuk menunaikan ibadah haji," ucapnya melansir dari Antara, Kamis (25/5).
Pada saat itu, Muhammad Ali pun tidak memiliki dana yang cukup untuk berangkat ke tanah suci, total dana yang dibutuhkan mencapai Rp45 juta.
Jadi Makelar Tanah
©2016 Merdeka.com
Rezeki bisa datang dari mana saja, Muhammad Ali tak menyangka pada tahun 2012 salah satu rekannya yang juga petani meminta tolong dirinya untuk menjualkan tanah seluas empat hektare karena keperluan mendesak.
"Saya bisa pergi naik haji ke Mekkah tahun ini dari hasil penjualan tanah milik kawan yang juga seorang petani di Asahan," pungkasnya.
Tak lama, secara mengejutkan tanah milik rekannya itu akhirnya dibeli oleh seorang pengusaha. Berkat bantuannya, rekan Muhammad Ali memberikan uang sebesar Rp45 juta sebagai rasa terima kasihnya, artinya uang tersebut sesuai dengan ongkos untuk naik haji.
"Karena tanah tersebut sudah laku terjual, maka rekan petani itu memberikan uang sebesar ongkos haji," terangnya.
Berdoa Kepada Allah SWT
©2016 Merdeka.com
Mimpi Muhammad Ali pun akhirnya bisa terwujud di tahun 2023 ini. Dia dipanggil petugas Haji Kanwil Kementerian Agama Kabupaten Asahan untuk menunaikan ibadah haji. Menurutnya, semua ini tak lepas dari berdoa dan usaha.
"Karena seringnya berdoa setelah melaksanakan shalat dan selalu meminta kepada Allah SWT agar bisa menunaikan ibadah haji, akhirnya benar-benar dapat terwujud," ungkap Muhammad Ali.
Muhammad Ali juga berharap bisa menjadi seorang haji yang mabrur, hal tersebut sudah menjadi cita-cita selama hidupnya.
"Saya berharap dan bercita-cita dapat menjadi haji yang mabrur, serta melaksanakan ibadah dengan baik," tutupnya. (mdk/adj)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mbah Tono sudah 26 tahun menabung untuk berangkat haji
Baca SelengkapnyaShohib mengungkapkan rasa syukurnya bisa ke Baitullah karena hidupnya sebagai nelayan serba pas-pasa
Baca SelengkapnyaKisah Supartono, pemulung dan tukang becak asal Ponorogo yang berangkat haji tahun ini.
Baca SelengkapnyaJuru parkir ini membuktikan berangkat haji bisa tak hanya bisa dilakukan oleh orang kaya
Baca SelengkapnyaMbah Suhriyeh mengaku tidak mendapatkan banyak uang. Hanya sekitar Rp30-40 ribu perhari saja.
Baca SelengkapnyaDi antara mereka, ada seorang nenek berusia 99 tahun yang terlihat semangat untuk menunaikan ibadah haji
Baca SelengkapnyaMenabung sejak 1996, pada tahun 2012 mereka berhasil mendaftar sebagai calon jamaah haji.
Baca SelengkapnyaMereka memilih untuk berangkat ke Mekkah dengan gowes sepeda.
Baca SelengkapnyaKisah perjalanan pria meraih kesuksesan di perantauan.
Baca SelengkapnyaDia mendapatkan kuota prioritas lansia dan pendamping lansia, sehingga tidak menunggu antrian terlalu lama.
Baca SelengkapnyaBerkat kesabarannya selama bertahun-tahun, ia sebentar lagi bisa melihat Ka'bah secara langsung di usianya yang menginjak usia 73 tahun.
Baca SelengkapnyaRamelan menjadi jemaah haji tertua di Banyumas setelah penantian selama 11 tahun.
Baca Selengkapnya