Laporkan Edy Rahmayadi Atas Insiden 'Jewer Kuping', Begini Nasib Bonus Pelatih Coki
Merdeka.com - Beberapa waktu lalu, publik dihebohkan dengan kasus Gubernur Sumatra Utara (Sumut) Edy Rahmayadi terkait aksinya menjewer dan mengusir pelatih biliar Sumut, Khoiruddin Aritonang alias Coki. Aksi itu ramai jadi perbincangan publik usai videonya viral di media sosial.
Video itu direkam saat Ia memberikan kata sambutan dalam acara penyerahan bonus atlet dan pelatih berprestasi yang bertanding di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua pada Senin (27/12) lalu.
Dalam sambutannya, Gubernur Edy meminta para atlet di Sumut untuk meningkatkan prestasinya terutama menjelang PON 2024 yang rencananya digelar di Sumut dan Aceh. Pada satu kesempatan, seluruh hadirin bertepuk tangan ketika Gubernur Edy menyampaikan motivasi. Namun, hal itu tidak dilakukan Coki. Gubernur Edy pun langsung menyuruh Coki untuk naik ke podium.
-
Dimana Gubernur Sumbar minta bantuan dana? 'Kami telah menyampaikan dampak-dampak kerusakan dan kemudian juga beberapa dukungan dari Komisi V di antaranya adalah dukungan peralatan untuk BNPB dan peralatan untuk PUPR dalam rangka untuk darurat,' kata Mahyeldi di Komisi V DPR RI, Kamis (16/5) malam.
-
Bagaimana Kapolda Jateng menanggapi kasus Sukolilo? 'Salah satu penegak hukum adalah Polisi, Polri adalah representasi negara di masyarakat, Kita ndak boleh main hakim sendiri. Kita (masyarakat) tidak boleh bertindak seperti Polisi. Kalau ada permasalahan lapor polisi,' tegasnya.
-
Apa yang diminta oleh Gubernur Sumbar? 'Kami telah menyampaikan dampak-dampak kerusakan dan kemudian juga beberapa dukungan dari Komisi V di antaranya adalah dukungan peralatan untuk BNPB dan peralatan untuk PUPR dalam rangka untuk darurat,' kata Mahyeldi di Komisi V DPR RI, Kamis (16/5) malam. 'Secara total tadi ada lebih kurang Rp1,5 triliun,' lanjut dia.
-
Apa kasus korupsi yang terjadi di KONI Sumsel? Ketua Umum KONI Sumatra Selatan Hendri Zainuddin resmi ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus korupsi dana hibah KONI Sumsel tahun anggaran 2021 pada Senin (4/9).
-
Siapa tersangka kasus korupsi KONI Sumsel? Ketua Umum KONI Sumatra Selatan Hendri Zainuddin resmi ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus korupsi dana hibah KONI Sumsel tahun anggaran 2021 pada Senin (4/9).
-
Siapa pengusaha sukses asal Sumut itu? Marihad Simon Simbolon adalah sosok penting di balik suksesnya sebuah perusahaan yang bergerak di bidang logistik, perminyakan, dan industri kelapa sawit.
"Yang pakai kupluk itu siapa? Kenapa enggak tepuk tangan. Tak cocok jadi pelatih ini," kata Gubernur Edy.
Saat itu juga Gubernur Edy menjewer telinga pelatih biliar tersebut dan mengusirnya keluar ruangan. Coki pun berlalu meninggalkan ruangan tersebut.
Kasus ini kini berbuntut panjang. Coki melaporkan Gubernur Edy ke kepolisian sebab merasa dipermalukan di depan umum. Namun, baru-baru ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut mengatakan akan tetap mencairkan bonus Coki sebagai pelatih biliar karena telah berhasil menyumbangkan medali pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua XX.
Melansir dari ANTARA, berikut informasi selengkapnya.
Tetap Cairkan Bonus
Kuasa hukum Gubernur Edy, Junirwan mengatakan, Pemprov Sumut akan tetap melakukan pencairan bonus terhadap Coki. Hal ini sekaligus sebagai bentuk sayang mantan Pangkostrad kepada atlet dan pelatih berprestasi di PON Papua.
"Faktanya walaupun dia begitu, Pak Edy tetap mencairkan bonusnya. Rp100 juta untuk dia pribadi, gajinya Rp6 juta," ujarnya pada Rabu (5/1).
Junirwan pun menyayangkan dan prihatin terhadap sikap yang dilakukan Coki. Soal laporan ke pihak kepolisian, Ia menduga bahwa keputusan Coki melaporkan Edy Rahmayadi ke polisi karena ditunggangi pihak lain.
"Prihatin, kenapa sampai begitu. Dia merasa aneh aja, orang yang dibina dia, mendapat kontribusi setiap bulan, dapat tali asih kok seperti itu," ucapnya.
Berencana Laporkan Balik Coki
Junirwan juga mengungkapkan, pihaknya berencana akan melaporkan balik Coki karena telah mengeluarkan kalimat tak pantas yang ditujukan ke Gubernur Edy.
"Kami sedang mempertimbangkan buat laporan juga. Dia (Coki) bicara kata jahanam. Itu kan penistaan juga, kami pertimbangkan untuk buat laporan polisi," katanya.
Menurut Junirwan, perkataan yang dilontarkan Coki telah masuk ke ranah penistaan. Bukan hanya itu, perkataan kasar itu tidak memiliki relevansi dengan perseteruannya dengan Gubernur Edy.
"Apa relevansinya? Tujuannya hanya memang ingin menista," ujarnya.
Namun, saat disinggung kapan akan melaporkan Coki, Ia belum mau memberikan keterangan lebih lanjut. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Andi Rian menjelaskan pencopotan AKP EG setelah mendapatkan laporan terkait praktik judi sabung ayam
Baca SelengkapnyaKapolda Sulsel mengaku sudah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) pencopotan
Baca SelengkapnyaBerikut momen mantan Gubernur bintang tiga TNI dikepung suporter di Stadion.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua KPK, Nurul Ghufron menyebut, total tim penindakan mengamankan 10 orang termasuk bupati dan anggota DPRD Labuhanbatu.
Baca SelengkapnyaGus Muhdlor sebelumnya ditahan KPK usai diperiksa sebagai tersangka terkait kasus dugaan korupsi pemotongan insentif ASN Sidoarjo.
Baca SelengkapnyaLaporan itu teregister dengan nomor LP/B/385/XI/2023/SPKT/BARESKRIM POLRI tertanggal 27 November 2023.
Baca SelengkapnyaSelain Gus Mudlor, terdakwa Ari disebut menerima sebesar Rp7,133 Miliar.
Baca SelengkapnyaUang puluhan juta rupiah diduga mengalir ke polisi
Baca SelengkapnyaErick selaku Bupati Labuhanbatu melakukan intervensi dan ikut secara aktif berbagai proyek pengadaan yang ada di berbagai SKPD di Pemkab Labuhanbatu
Baca SelengkapnyaSafrizal mengatakan, kedua tim itu kebetulan tinggal di hotel yang sama di Kota Banda Aceh.
Baca SelengkapnyaKPK akan memastikan terlebih dahulu perihal syarat-syarat untuk dilakukan penyelidikan.
Baca SelengkapnyaPihak Kejaksaan Agung telah membantah kabar kedekatan Celine Evangelista dengan Jaksa Agung.
Baca Selengkapnya