Mengenal S.H. Simatupang, Sosok Berpengaruh di Bidang Telekomunikasi Pasca Kemerdekaan
Sosok politikus bermarga Simatupang ini berperan penting di bidang telekomunikasi pasca proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Sosok politikus bermarga Simatupang ini berperan penting di bidang telekomunikasi pasca proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Mengenal S.H. Simatupang, Sosok Berpengaruh di Bidang Telekomunikasi Pasca Kemerdekaan
Nama Sahala Hamonangan Simatupang atau S.H. Simatupang sepertinya begitu asing di telinga masyarakat. Bahkan, mungkin namanya jarang disorot dalam kisah sejarah di Indonesia.
Peran S.H. Simatupang cukup penting di bidang telekomunikasi. Ketika dirinya menjabat sebagai Jenderal Pos dan Telekomunikasi menggantikan Raden Samdjoen, dirinya mencetuskan sistem layanan giro ke layanan pos.
Tak hanya menjabat Jenderal Pos dan Telekomunikasi, S.H. Simatupang juga pernah ditunjuk menjadi Sekretaris Jenderal Departemen Perhubungan. Lantas siapakah S. H. Simatupang? Simak rangkuman profilnya yang dihimpun dari beberapa sumber berikut ini.
-
Siapa yang mencetuskan Hari Telekomunikasi? Pada bulan November 2005, KTT Dunia Mengenai Masyarakt Informasi (WSIS) menyerukan kepada Majelis Umum PBB untuk menetapkan tanggal 17 Mei sebagai Hari Masyarakat Informasi Sedunia/World Information Society Day.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas telekomunikasi Indonesia? Dua orang yang bertanggung jawab atas kondisi telekomunikasi Indonesia, yaitu Mayjen TNI Soehardjono (dirjen pos dan telekomunikasi) serta Ir Sutanggar Tengker Yahya (direktur telekomunikasi di ditjen pos dan telekomunikasi yang juga mantan dirut PN Telekomunikasi Indonesia), menyadari pentingnya menggunakan satelit untuk menyambungkan komunikasi di wilayah nusantara yang begitu luas dan terpisah jarak begitu jauh.
-
Apa itu Hari Telekomunikasi? Setiap 17 Mei dunia memperingati hari telekomunikasi.
-
Kapan Hari Telekomunikasi dirayakan? Setiap tahun, tanggal 17 Mei diperingati sebagai Hari Masyarakat Telekomunikasi dan Informasi Sedunia/World Telecommunication and Information Society Day (WTISD).
-
Bagaimana Hari Telekomunikasi dirayakan? Pada tahun ini, WTISD mengajak komunitas internasional untuk mengeksplorasi hal yang bisa ditimbulkan dari inovasi digital untuk membantu menghubungkan semua orang dan membuka kemakmuran yang berkelanjutan bagi masyarakat.
-
Kapan sejarah teknologi komunikasi dimulai? Sejarah Teknologi Komunikasi Teknologi komunikasi berkembang seiring dengan perkembangan peradaban manusia dan kebutuhan akan komunikasi yang lebih efektif dan efisien.
Profil Singkat
Sahala Hamonangan Simatupang lahir di Sidikalang, Bataklanden, Tapanuli pada 7 Juli 1918. Mengutip beberapa sumber, ia memiliki hubungan kekeluargaan dengan T.B. Simatupang (adik) dan Luhut Binsar Panjaitan (menantu).
Ia merupakan anak pertama dari Sutan Mangaraja Soaduan Simatupang dan Mina Boru Sidabutar. Nama Sahala Hamonangan memiliki arti wibawa kemenangan dalam bahasa Batak Toba.
Kuliah di Akademi Pos
Semasa mengenyam pendidikan, S.H. Simatupang memulai dari sekolah di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs atau SMP di Tarutung pada 1932 sampai 1935.
Setelah lulus SMP, ia melanjutkan sekolah di Algemene Middelbare School (AMS) atau setara SMA di Jakarta mulai tahun 1935 sampai 1938. Kemudian, ia memutuskan melanjutkan studi di Akademi Pos, Telepon, dan Telegraf di Bandung dari tahun 1938 sampai 1941.
Jabatan Telekomunikasi di Sumatra
Ketika kemerdekaan dikumandangkan, kantor pos, telepon, dan telegraf akhirnya dibentuk di Sumatra. Simatupang ditunjuk menjadi asisten Noermatias, Inspektur Daerah Pos, Telepon, dan Telegraf. Ia juga ditunjuk oleh partainya, Perchi untuk mewakili Sumatra di Komite Nasional Indonesia Pusat.
Setelah revolusi nasional Indonesia berakhir, Simatupang menjabat sebagai Kepala Inspeksi Pos dan Telegraf untuk Wilayah I yang bermarkas di Jakarta. Tahun 1952 Simatupang mengisi jabatan Kepala Jawatan Administrasi menggantikan M. Soedibjo.
Lalu pada 1 Juli 1959, Simatupang menggantikan Oesadi sebagai Kepala Jawatan Pos.
Cetuskan Inovasi
Pada 1960, Simatupang menjadi pejabat sementara Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi menggantikan Raden Samdjoen.
Ketika menjabat, Simatupang mencetuskan sebuah inovasi sistem pos multi layanan di Indonesia dengan mengintegrasikan layanan giro ke layanan pos. Ia juga menjadi pelopor konstruksi sistem jaringan gelombang mikro antara Pulau Jawa dan Bali.
Tak hanya itu, Simatupang turut memperkenalkan perangkat elektromekanik dari perusahaan Jerman yakni Siemens dan mengoptimatisasi sistem telegraf dengan teleks.