Panjangnya Hanya 50 Meter, Ini 4 Fakta Unik Pasar Hindu di Medan
Merdeka.com - Berkunjung ke Kota Medan, tak lengkap rasanya jika tidak jalan-jalan menjelajahi keindahan kota terbesar ketiga di Indonesia ini. Meski dikenal sebagai kota modern, Kota Medan ternyata juga terkenal akan 'pajak'-nya yang unik dan beragam. Pajak adalah sebutan untuk pasar bagi masyarakat di sana.
Salah satu pasar yang sangat terkenal dan menarik perhatian wisatawan saat berkunjung ke kota ini, yaitu Pasar Hindu. Sesuai dengan namanya, pasar ini terletak di Jalan Hindu yang berdekatan dengan daerah Kesawan dan Lapangan Merdeka.
Pasar ini dijuluki sebagai pasar 'mini' oleh warga Kota Medan. Pasalnya, pasar tradisional yang sudah berdiri puluhan tahun ini adalah pasar terpendek yang ada di Kota Medan. Penasaran seperti apa? Berikut ulasannya.
-
Dimana Pasar Jawa berada? Pagi itu mereka mengunjungi Saoenah Markt. Orang-orang lebih mengenal tempat itu sebagai Pasar Jawa. Banyak warga Suriname keturunan Jawa yang berjualan di pasar itu.
-
Apa itu Minang Mart? Minang Mart adalah kedai modern yang dapat dikelola masyarakat hasil kolaborasi dari tiga badan Usaha Milik Daerah (BUMD) setempat.
-
Dimana lokasi Pasar Mendenrejo? Pasar Mendenrejo merupakan sebuah pasar tradisional yang berada di pelosok Kabupaten Blora.
-
Dimana tempat wisata unik di Medan? Di sini, kamu akan menemukan bangunan-bangunan dan interior yang diputar terbalik, menciptakan ilusi optik yang mengesankan. Wisatawan dapat berpose di dalam ruangan-ruangan yang terlihat seperti terbalik, menciptakan foto-foto kreatif yang estetik.
-
Apa itu Pasar Baru? Pasar Baru menjadi salah satu landmark utama di Jakarta. Dahulu, tempat ini juga menjadi pusat perbelanjaan tertua sejak 1820.
-
Apa yang dijual di Pasar Mendenrejo? Makanan tradisional khas pedesaan dijual di sana. Pedagang di sana juga menjual beberapa sayuran siap saji seperti sayur asem dan sayur lodeh.Ada pula pedagang yang menjual jamu kunir asem, jahe, serai, pahitan, dan sebagainya.
Pasar Tradisional Terpendek di Kota Medan
iqbalkautsar.com ©2020 Merdeka.com
Melansir dari akun Instagram @pariwisatakotamedan, Pasar Hindu ini diperkirakan sudah ada sejak tahun 1950. Tak seperti pasar tradisional kebanyakan, Pasar Hindu ini hanya mempunyai panjang 50 meter, dari lapak pertama hingga ujung pasar. Totalnya, kira-kira di pasar ini terdapat 80 lapak pedagang yang berjualan.
Bagi yang ingin berkunjung ke pasar ini, sebaiknya datang saat pagi hari, karena Pasar Hindu hanya beroperasi pukul enam pagi hingga dua belas siang setiap harinya. Di pasar ini tersedia sayur mayur, bermacam jenis ikan serta daging dan juga buah-buahan.
Mayoritas Warga Etnis Tionghoa
Instagram/@pariwisatakotamedan ©2020 Merdeka.com
Pasar ini diberi nama Pasar Hindu karena terletak di Jalan Hindu, Kota Medan, daerah di mana banyak bermukim warga yang beragama Hindu. Bahkan, di pasar ini pedagangnya mayoritas merupakan warga keturunan Tionghoa, tapi ada juga Suku Batak. Lapak-lapak di pasar ini ada yang didesain khusus dengan rasa Tionghoa, sesuai latar belakang etnis para pedagang itu sendiri.
Salah Satu Ikon Kota Medan
Instagram/@pariwisatakotamedan ©2020 Merdeka.com
Terletak di kawasan Kota Tua, membuat pasar ini masih kental dengan suasana tempo dulu. Pasar ini juga sudah menjadi bagian dari situs wisata sejarah di Kota Medan yang kerap dijadikan sebagai destinasi wisata oleh para pelancong.Selain itu, di sekitaran Pasar Hindu ini banyak sekali situs cagar budaya berupa gedung-gedung tua bersejarah.
Dikelilingi Bagunan Tua Bersejarah
Instagram/@pariwisatakotamedan ©2020 Merdeka.com
Suasana di kawasan sekitar Pasar Hindu ini tak jarang jadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Pasalnya, di sepanjang jalan, terdapat bangunan-bangunan tua peninggalan Belanda. Sebagian dibiarkan rusak tanpa perawatan, sebagian lagi ada yang sudah dipugar.Salah satunya, terdapat bangunan Waren Huis yang sangat terkenal, yakni supermarket pertama di Kota Medan yang berdiri pada tahun 1919. Bangunan ini berdiri kokoh dengan nuansa eropanya yang kental.Selain itu, ada juga tempat-tempat legendaris lainnya, seperti Masjid Bengkok yang berdiri sejak tahun 1874 dan merupakan salah satu masjid tertua sekaligus heritage di Kota Medan. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di Desa Sidorejo, terdapat sebuah pasar yang letaknya terpencil bernama Pasar Pakelan. Dulunya rute yang melintas pasar itu merupakan rute Jenderal Soedirman
Baca SelengkapnyaPasar Benhil selalu jadi daya tarik para pemburu takjil. Menu yang ditawarkan juga lengkap. Kisahnya dimulai pada tahun 1970-an.
Baca SelengkapnyaMinimarket tersebut berlokasi di Yogyakarta, tepatnya di Jl Ibu Ruswo, Kota Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaInfrastruktur pasar yang masih tampak sederhana itu sudah dibiarkan selama bertahun-tahun
Baca SelengkapnyaWanita ini perlihatkan kondisi pasar yang sangat sepi jelang Lebaran.
Baca SelengkapnyaWalaupun berada di daerah terpencil, namun pasar tersebut kondisinya ramai
Baca SelengkapnyaPasar Keluh letaknya begitu terpencil di pelosok desa Ponorogo. Suasana tempo dulu begitu terasa saat berkunjung ke pasar tersebut.
Baca SelengkapnyaBarangkali ini satu-satunya minimarket di Indonesia yang menempati bangunan cagar budaya.
Baca SelengkapnyaDi dalam pasar itu, dapat dijumpai berbagai kuliner unik yang jarang dijumpai di tempat lain.
Baca SelengkapnyaMeski cenderung terpencil di atas pegunungan, namun pasar tersebut tetap ramai dikunjungi warga.
Baca SelengkapnyaBeberapa pasar unik di Indonesia menarik untuk dikunjungi.
Baca Selengkapnya