Pemakaman Martin Luther King Jr 9 April 1968, Aktivis HAM Asal Amerika

Merdeka.com - Tepat hari ini, 9 April pada 1968 silam, jasad Martin Luther King Jr dimakamkan. King adalah seorang pendeta sekaligus aktivis sosial yang mengedepankan hak-hak sipil di Amerika Serikat. Pria kelahiran 15 Januari 1929 ini dikenal sebagai seorang pahlawan kemanusiaan yang melawan diskriminasi tanpa kekerasan.

Sepanjang hidupnya, King banyak menghabiskan waktunya untuk membela hak-hak orang kulit hitam. Bahkan, perjuangannya melawan diskriminasi ini acap membuatnya beberapa kali ditangkap, dihina, dan mendapatkan berbagai macam ancaman. Hal ini tidak menyurutkan niatnya untuk terus memperjuangkan hak-hak sipil di Negeri Paman Sam.

Setelah tewas tertembak pada 4 April, kemudian pada 9 April 1968, jenazah Martin Luther King Jr dimakamkan. Pemakaman ini dihadiri oleh ratusan ribu orang warga Amerika dan dari berbagai belahan dunia. Berikut perjalanan hidup Martin Luther King Jr yang merdeka.com lansir dari Britannica dan sumber lainnya:

Mengenal Martin Luther King, Pejuang Kemanusiaan yang Inspiratif

Alarabiya.net/eng ©2013 Merdeka.com

Martin Luther King Jr. adalah salah seorang pendeta dan aktivis anti rasialisme yang sangat populer di dunia. Tokoh perdamaian ini lahir di Atlanta, Georgia, AS pada 15 Januari 1929. Ia merupakan salah satu tokoh yang meraih nobel perdamaian pada tahun 1963.

King menyelesaikan pendidikannya di Morehouse College dalam bidang sosiologi pada 1951. Kemudian dari Seminari Teologi Ceozer, King mendapat gelar sarjana teologi. Selain itu, King meraih gelar Ph.D nya dalam teologi sistematika dari Universitas Boston pada 1955.

King dikenal karena jasanya berjuang melawan diskriminasi rasial tanpa kekerasan. Ia juga pernah memimpin demonstrasi menentang diskriminasi orang-orang kulit hitam dengan cara pemboikotan bus di Birmingham. Akibat aksinya ini membuat King harus dipenjara.

Saat di dalam penjara, King menulis surat yang berisi tentang kritikan terhadap orang-orang yang tidak peka dan tidak dapat menganalisis terhadap penyebab utama dari pemboikotan itu. Atas jasanya menegakkan keadilan dan menentang diskriminasi tanpa kekerasan tersebut, King menjadi salah satu tokoh yang menginspirasi dunia.

Penembakan Martin Luther King Jr

Martin Luther King Jr tewas tertembak pada 4 April 1968 sekitar pukul 18.00 waktu Tennesse, Amerika Serikat. Aktivis kemanusiaan itu tertembak saat berada di Memphis, Tennesse, untuk memberi dukungan terhadap aksi mogok yang dilakukan para pekerja santitasi di kota itu.

Sebelum dinyatakan meninggal dunia, King sempat dilarikan ke rumah sakit. Namun, akibat pendarahan hebat, akhirnya tokoh pejuang HAM tersebut dinyatakan meninggal dunia.Beberapa bulan sebelum King tewas tertembak, ia merasa prihatin dengan masalah ketimpangan ekonomi yang terjadi di Amerika. Untuk itu, ia menggalang kampanye untuk memperjuangkan kesetaraan ekonomi. Puncaknya, pada 28 Maret 1968, sebuah aksi unjuk rasa yang dipimpin oleh Martin Luther King berakhir rusuh dan menimbulkan kematian seorang remaja.

Saat itu, King berjanji akan kembali ke Memphis. Kemudian pada 3 April 1968, ia tiba di sana. Keesokan harinya, King tampil memberikan pidato dan saat itulah ia ditembak mati oleh seorang pria bernama James Earl Ray.

Pemakaman Martin Luther King Jr

azquotes.com

Tepat pada 9 April pada tahun 1968 silam, Martin Luther King Jr dimakamkan di Atlanta, Georgia. Pemakaman aktivis yang memperjuangkan hak-hak sipil ini dihadiri lebih dari 300.000 orang.

Dalam prosesi pemakaman tersebut, istri King meminta agar khutbah terakhir suaminya diputar kembali di pemakaman. Di mana dalam khotbahnya, King meminta agar pada saat pemakamannya, tidak disebutkan penghargaan dan kehormatannya, tetapi disebutkan bahwa dia berusaha untuk “memberi makan orang yang lapar,” “mencintai dan melayani umat manusia.”

Meski telah tiada, tetapi semangat Martin Luther King Jr dalam membela orang-orang tertindas, sampai saat ini tetap dijadikan inspirasi. Di usianya yang saat itu masih 39 tahun, King telah menjadi sosok yang dikenal luas oleh masyarakat dunia. Tentu saja, hal ini tidak lepas dari perannya yang selalu mencintai setulus hati dan melayani orang-orang tertindas. (mdk/jen)