Penyebab Fetish dan Jenis-jenisnya, Perlu Diketahui
Seseorang dengan gangguan fetish akan memiliki ketertarikan seksual intens pada benda mati.
Seseorang dengan gangguan fetish akan memiliki ketertarikan seksual intens pada benda mati.
Penyebab Fetish dan Jenis-jenisnya, Perlu Diketahui
Seseorang yang menderita gangguan seksual biasanya tidak mengerti dan menyadari kelainan seksual yang diderita.
Sering kali kondisi ini bisa menyebabkan penderita tidak nyaman, namun tidak mampu untuk mengatasinya. Bahkan orang-orang di sekitarnya juga kerap terganggu dengan kebiasaan yang dilakukan oleh penderita.
Melansir dari Mayo Clinic, kelainan seksual merupakan kondisi saat seseorang terangsang dengan membayangkan atau terlibat pada hubungan seksual yang aneh dan dilakukan secara berulang.
-
Apa fetish itu? Fetish adalah ketertarikan seksual yang tidak lazim terhadap objek tertentu atau bagian tubuh tertentu.
-
Kenapa fetish bisa berkembang? Penyebab dari fetish sendiri belum sepenuhnya dipahami, namun beberapa teori mengaitkannya dengan pengalaman traumatis atau pengalaman seksual yang mengganggu di masa lalu.
-
Bagaimana mengatasi fetish? Mendapatkan bantuan profesional dari seorang psikolog atau terapis seksual yang berpengalaman dalam menangani kasus ini.
-
Kenapa Agalmatophilia bisa terjadi? Penyebab agalmatophila belum diketahui secara pasti. Namun beberapa teori beranggapan bahwa fetish berkembang dari pengalaman anak-anak, di mana suatu objek dikaitkan dengan bentuk gairah atau kepuasan seksual yang sangat kuat.
-
Apa saja jenis penyakit menular seksual? Berbagai jenis penyakit infeksi menular seksual (IMS) dapat mengintai para remaja, seperti gonore, klamidia, dan sifilis, termasuk infeksi virus HIV.
-
Apa itu Agalmatophilia? Agalmatophilia adalah rasa ketertarikan seseorang pada benda mati seperti boneka, mannequin, patung, dan benda-benda sejenis lainnya. Ketertarikan ini bukan sekedar mengagumi karya seni saja, tetapi lebih kepada ketertarikan seksual.
Gangguan ini bisa menjadi penyimpangan seksual jika penderita membahayakan kondisi fisik atau psikologis orang lain. Kelainan seksual bisa dialami oleh siapa saja, namun umumnya kondisi ini lebih banyak diderita laki-laki dibanding perempuan.
Salah satu contoh kelainan seksual yang cukup banyak dialami adalah fetish. Biasanya, orang dengan gangguan fetish akan memiliki ketertarikan seksual intens pada benda mati. Selain dipengaruhi oleh faktor psikologis seseorang, orang dengan kondisi ini juga mendapatkan gangguan secara klinis.
Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan fetish dan bagaimana cara mencegahnya? Simak ulasannya yang merdeka.com lansir dari Psychology Today.
Apa Itu Fetish?
Fetish adalah kelainan seksual yang menyebabkan penderitanya memiliki gairah seksual terhadap benda mati, seperti kain jarik, celana, sepatu, dan benda mati lainnya. Orang dengan gangguan fetish sering menggunakan benda-benda tersebut saat berhubungan seksual.
Bahkan tak jarang benda mati ini juga dipakai untuk menggantikan hubungan yang sesungguhnya dengan orang lain.
Seseorang yang memiliki gangguan fetish akan merasakan rangsangan saat menyentuh objek yang diinginkannya atau bahkan hanya membayangkannya.
Kelainan seksual ini sebenarnya adalah hal yang normal dari bagian seksualitas. Tetapi, masalah dapat timbul saat gairah seksual membutuhkan objek yang akhirnya memaksakan kehendak orang lain.
Ciri-ciri Fetish
Fetish adalah kelainan seksual yang menyebabkan seseorang memiliki dorongan kuat terhadap objek tidak hidup, seperti kain atau pakaian dalam. Selain itu, orang dengan gangguan fetish juga dapat terjadi pada bagian tubuh yang sangat spesifik, seperti tangan, kaki, atau rambut, untuk mencapai gairah seksual. Secara umum, berikut beberapa ciri fetish:
• Fantasi terjadi setidaknya selama 6 bulan
• Terjadi secara intensi dan berulang
• Mengalami distres atau gangguan pada aktivitas sehari-hari atau pekerjaan
• Memiliki fantasi terhadap objek yang tidak hidup atau bagian tubuh manusia non-genital
Penyebab Fetish
Fetish adalah kelainan seksual yang lebih umum dialami pria dibandingkan dengan wanita. Bahkan, kelainan seksual ini hampir secara eklusif terjadi pada pria.
Kelainan ini termasuk dalam kategori umum gangguan paraphilic, yang menyebabkan penderita memiliki ketertarikan seksual pada benda mati atau bagian tubuh di luar stimulasi secara genital.
Penyebab fetish hingga saat ini belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa ahli teori beranggapan bahwa fetish berkembang dari pengalaman anak-anak, di mana suatu objek dikaitkan dengan bentuk gairah atau kepuasan seksual yang sangat kuat.
Sehingga, dapat dikatakan bahwa fetish adalah kelainan seksual yang bisa bermula dari masa kanak-kanak, remaja, hingga berkembang dengan kondisi terkait masturbasi atau pubertas. Selain itu, ada beberapa kondisi yang sering diduga sebagai pemicu seseorang memiliki gangguan ini, di antaranya:
• Kesulitan mengekspresikan perasaan dan kesulitan memulai hubungan dengan orang lain.
• Sering melakukan aktivitas seksual yang menyenangkan terhadap kondisi dan objek tertentu, sehingga ketagihan untuk melakukannya secara berulang.
• Mengalami trauma masa kecil, seperti kerap mendapatkan pelecehan seksual dari orang lain.
• Menghindari segala kegiatan yang meningkatkan risiko terjadinya kelainan seksual.
Jenis-jenis Fetish dan Penjelasannya
Fetisisme seksual dapat dicirikan sebagai kondisi di mana seseorang memiliki dorongan kuat terhadap objek tidak hidup. Objek tidak hidup tersebut seperti pakaian dalam hingga kaos kaki. Ada beberapa jenis fetish yang paling umum dialami seseorang, di antaranya:
1. Foot Fetish
Orang dengan foot fetish memiliki keinginan untuk melakukan kegiatan seperti memijat, mencium, dan menghirup bau kaki. Fetisisme seksual dengan objek kaki merupakan jenis fetsih yang paling umum.
2. Pakaian Dalam
Salah satu jenis fetish paling umum selanjutnya adalah lingerie atau pakaian dalam. Di mana seseorang akan merasakan kenikmatan setelah ketahuan tengah mengenakan pakaian dalam pasangannya.
3. Voyeurism
Voyeurism adalah exhibitionism yang berarti mencapai kesenangan seksual dengan membiarkan orang lain melihat aktivitasnya berhubungan seksual. Kegiatan ini bisa dikatakan sebagai gangguan ketika kelainan tersebut dapat menganggu atau membahayakan orang lain.
4. Sensation Play
Jenis fetish ini dapat mengarah kepada kegiatan yang berdasarkan pada kegiatan dengan menerima atau menahan rangsangan yang berbeda. Misalnya, salah satu mungkin menutup mata pasangannya untuk menghilangkan perasaan dari yang pasangan lihat.
5. Role-Playing
Jenis fetish ini pelakunya memainkan peran-peran fantasi seksual bersama pasangannya, baik sekali maupun berulang kali. Misalnya jika Anda memiliki fantasi yang berhubungan dengan dunia medis, Anda bisa mendandani pasangan Anda layaknya dokter atau perawat.
Psikologi Dibalik Fetish
Seperti yang sudah diketahui, fetish adalah obsesi seksual yang muncul saat seseorang mendapatkan rangsangan seksual yang mendalam pada berbagai objek selain manusia. Sebagai contoh, melihat orang lain memakai aksesori atau pakaian tertentu, bisa mengacu pada benda mati.
Dalam psikologi, fetish masuk dalam kondisi fantasi, perilaku, maupun dorongan seksual yang bisa mengakibatkan distress dan memengaruhi kehidupan pengidapnya. Fetsih bisa muncul pada seseorang yang mengalami perkembangan secara normal.
Seseorang bisa mendapatkan diagnosis fetish apabila merasa ada tekanan dalam dirinya yang mendampingi atau masalah pada pekerjaan, relasi sosial, hingga kondisi lainnya sebagai efek dari kelainan tersebut.
Orang dengan kondisi fetish tetapi tidak memiliki riwayat adanya masalah klinis tersebut akan dianggap mempunyai gangguan kejiwaan tersebut, tetapi bukan termasuk gangguan fetish.
merdeka.comCara Mencegah Fetish
Sebenarnya, fetish adalah fantasi seksual yang cukup wajar dialami seseorang.
Kondisi ini menjadi tidak wajar apabila memaksakan hasrat seksualnya kepada orang lain yang cenderung merugikan.
Kelainan seksual ini harus mendapat penanganan dari dokter spesialis atau psikiater. Adapun pengobatan yang paling efektif adalah pengobatan jangka panjang. Pendekatan yang berhasil mencakup berbagai bentuk terapi serta terapi pengobatan, seperti SSRI atau terapi deprivasi androgen.
Selain itu, ada beberapa cara mencegah fetish yang bisa dilakukan ialah sebagai berikut:
• Melakukan terapi hormon untuk mencegah dorongan seksual yang menyimpang dan berbahaya.
• Menjalankan proses psikoterapi dengan mengubah perilaku dan menerapkan pola hidup sehat.