Hari Tani Nasional 24 September, Ketahui Sejarah Beserta Temanya Tahun 2021
Merdeka.com - Setiap tanggal 24 September diperingati sebagai Hari Tani Nasional. Indonesia sendiri dikenal sebagai Negara Agraris yang mengandalkan sektor pertanian baik sebagai sumber mata pencaharian maupun sebagai penopang pembangunan.
Sektor pertanian selama ini merupakan sektor penyumbang PDB yang cukup besar, namun perannya semakin menurun karena pertumbuhan di sektor non pertanian yang relatif lebih cepat dari pertumbuhan sektor pertanian.
Selain itu kesejahteraan petani juga menjadi masalah yang mencemaskan sebab keuntungan dari hasil bertani kerap tidak menutupi modal yang digunakan.
-
Kenapa Hari Pahlawan penting untuk Sumatera Selatan? Menurut Bahtiar, hari ini adalah momentum sangat penting untuk mengenang para pejuang bangsa, karena pahlawan itulah yang mewariskan nikmat Kemerdekaan hingga hari ini.
-
Kenapa Hari Buruh diperingati? Peringatan ini tak lain untuk merayakan pencapaian para pekerja.
-
Apa arti perayaan Hari Buruh? Hari Buruh atau May Day diperingati setiap tanggal 1 Mei di seluruh dunia. Momen tersebut dapat menjadi wujud apresiasi untuk perjuangan kaum buruh di berbagai negara.
-
Bagaimana cara meningkatkan kesejahteraan petani di Jawa Timur? “Kesejahteraan petani harus meningkat seiring dengan peningkatan produktifitas pertanian kita. Untuk itu saat panen raya kemarin, kami terus berkoordinasi dari hulu ke hilir agar jangan sampai harga jual petani turun“
-
Bagaimana Pemkot membantu para petani? Pemerintah melalui PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), membantu mulai dari media tanam, bibit, pupuk, hingga instalasi hidroponik.
-
Mengapa penting menjaga kelestarian tanah di Sumut? Tanah memiliki peranan penting bagi seluruh kehidupan di bumi. Sebab, tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan cara menyediakan unsur hara serta air dan sebagai penopang akar tumbuhan.
Peringatan Hari Tani penting menjadi pengingat dan penanda, bahwa pertanian yang kerap digemborkan untuk menopang perekonomian bangsa hendaknya tidak melupakan kesejahteraan petani itu sendiri. Berikut merdeka.com merangkum sejarah 24 September sebagai Hari Tani Nasional:
Sejarah Hari Tani Nasional
©2021 bpdpks
Melansir dari laman Serikat Petani Indonesia (SPI), berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Sukarno Nomor 169 Tahun 1963, tanggal 24 September ditetapkan sebagai peringatan Hari Tani.
Tanggal 24 September sengaja dipilih sebab juga merupakan momentum pengesahan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA 1960).
UUPA 1960 tersebut menjadi upaya perombak struktur agraria Indonesia yang timpang dan sarat akan kepentingan sebagian golongan akibat warisan kolonialisme di masa lalu.
Sedari awal kemerdekaan Indonesia, pemerintah berusaha merumuskan UU agraria baru untuk mengganti UU agraria kolonial. Pada tahun 1948 dibentuklah Panitia Agraria Yogya. Namun, usaha tersebut kandas karena pergolakan politik yang keras.
Tahun demi tahun berbagai panitia dibentuk namun kerap gagal di antaranya yaitu Panitia Agraria Jakarta 1952, Panitia Suwahyo 1956, Panitia Sunaryo 1958, dan Rancangan Sadjarwo 1960.
Berlandaskan UUPA 1960 menjadi awal mula program reforma agraria. Pada masa Order Baru, UUPA 1960 sayangnya tidak dijalankan dengan baik sebab kegiatan yang berkaitan dengan UUPA dianggap sebagai komunis.
Kini reforma agraria menghadapi tantangan yang baru di masa pemerintahan Presiden Jokowi. Melanjutkan pemerintahan periode pertama, pada tahun 2019-2024, reforma agraria dan kedaulatan pangan dimasukkan dalam program prioritas dalam Nawa Cita (sembilan program prioritas).
Tema Hari Tani Nasional 2021
Pada Hari Tani Nasional 24 September 2021, SPI mengusung tema “Percepatan Penyelesaian Konflik Agraria dan Penguatan Kebijakan Reforma Agraria untuk Menegakkan Kedaulatan Pangan dan Memajukan Kesejahteraan Petani dan Rakyat Indonesia”.
Mengutip dari laman SPI, tema tersebut diambil guna mengingat upaya untuk terus meneguhkan percepatan reforma agraria dan penguatan kebijakan reforma agraria.
SPI mendorong pembentukan kampung-kampung reforma agraria dan kawasan daulat pangan, di mana kekuatan massa petani sebagai motor penggerak utama dalam meredistribusi tanah dan membangun kehidupan secara kolektif.
Kampung-kampung reforma agraria merupakan wujud dari pelaksanaan reforma agraria sejati, karena selain menjawab persoalan ketimpangan kepemilikan tanah di Indonesia, kampung reforma agraria SPI juga menjadi fondasi penting bagi pelaksanaan kedaulatan pangan di Indonesia.
SPI menyelenggarakan kegiatan dalam berbagai bentuk seperti diskusi publik, dialog dengan pemerintah, rapat-rapat umum, aksi/demonstrasi, maupun kampanye di media sosial. (mdk/amd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hari Nelayan Nasional merupakan momen penting dalam menghargai dan mengapresiasi peran vital para nelayan.
Baca SelengkapnyaMenurut Prabowo, petani selalu mendukung TNI saat dirinya masih menjadi tentara.
Baca SelengkapnyaSaat ini Indonesia sedang dihadapkan pada tantangan besar dengan adanya iklim ekstrim El Nino.
Baca SelengkapnyaMenurut Mentan, pertanian semakin maju karena dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Baca SelengkapnyaPertanian adalah salah satu faktor utama pendukung kemandirian sebuah bangsa.
Baca SelengkapnyaPlt Menteri Pertanian (Mentan), Arief Prasetyo Adi panen raya sekaligus tanam padi di Kabupaten Sukoharjo guna mendorong percepatan tanam nasional.
Baca SelengkapnyaMas Ipin berharap semoga nanti ekonominya bergerak dan semoga masyarakat tani bisa mendapatkan hasil yang baik.
Baca SelengkapnyaMentan Amran menegaskan bahwa pembangunan pertanian di Merauke harus dilakukan dengan mengutamakan kesejahteraan dan keadilan.
Baca Selengkapnya"Kalau pada masa Orde Baru, 65 persen pekerja dari sektor pertanian. Sekarang 25 persen."
Baca SelengkapnyaIni memerlukan dukungan berbagai stakeholder terkait, meliputi pemerintah, produsen dan distributor alsintan, lembaga pelatihan, hingga lembaga pembiayaan.
Baca SelengkapnyaKepolisian memberikan sosialisasi dan pendampingan kepada para petani, untuk mendukung program pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan.
Baca SelengkapnyaSyaikhu menekankan pentingnya mendengarkan dan memahami persoalan yang dihadapi oleh para petani
Baca Selengkapnya