Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ternyata Bukan di Eropa, Benteng Amsterdam Ada di Maluku

Ternyata Bukan di Eropa, Benteng Amsterdam Ada di Maluku Benteng Amsterdam ©2021 Merdeka.com/Eddie Likumahua

Merdeka.com - Dahulu, pada tahun 1512 Pemerintah Kolonial Portugis mendirikan bangunan loji sebagai tempat menyimpan cengkeh, pala dan hasil bumi dari Maluku. Hingga terjadinya peperangan tahun 1605, Belanda dan rakyat Maluku berhasil mengusir Portugis.

Jaan Ottens, Gubernur Jenderal Belanda saat itu menghancurkan bangunan asli Peninggalan Portugis. Di bawah VOC, Belanda kemudian mengubahnya sebagai benteng pertahanan. Yang Kini terkenal dengan Benteng Amsterdam.

Sekilas nama benteng begitu keren, seolah berada di seberang benua Eropa tepatnya Ibu Kota Belanda. Jangan salah, bangunan kuno ini tidaklah di Amsterdam, Belanda. Benteng Amsterdam berada di Desa Hila, Leihitu, Ambon, Maluku Tengah.

benteng amsterdam

©2021 Merdeka.com/Eddie Likumahua

Bahan bangunan benteng terbuat dari bebatuan yang ada di pesisir pantai. Untuk membuat aman basis pertahanan, Belanda juga membuat pagar tembok setebal 1 meter yang mengelilingi bangunan utama Benteng Amsterdam. Benteng Amsterdam mulanya bukanlah sebuah basis pertahanan. Di tempat benteng ini berdiri dulunya merupakan sebuah gudang rempah orang Portugis yang dihancurkan oleh Belanda.

Tak bisa meninggalkan sejarahnya, benteng ini memang sangat erat kaitannya dengan pendudukan Belanda yang beribukota di Amsterdam. Perebutan sumber daya rempah di Maluku menjadi alasan utama Belanda menduduki Maluku. Kini saksi bisu pertempuran raykat Maluku dan Belanda ini masih berdiri kokoh. Meskipun pernah diguncang gempa dan tsunami yang memporak-porandakan daerah Hila.

benteng amsterdam

©2021 Merdeka.com/Eddie Likumahua

Keunikan benteng ini ialah posisinya yang langsung berhadapan dengan Laut Seram. Dari atas benteng hamparan laut biru begitu menawan. Hanya berjarak 3 meter ke barat laut, birunya laut seram dengan semilir anginnya selalu menyejukkan.

Peperangan dengan Kerajan Hitu menjadi alasan membangun Benteng Amsterdam. Tepatnya pada tahun 1637, pertumpahan darah terjadi antara VOC dengan penduduk Hitu. Saat itu dinamai dengan Perang Hitu yang dipimpin oleh Kapitan Kakiali.

benteng amsterdam

©2021 Merdeka.com/Eddie Likumahua

Pembangunan Benteng Amsterdam dilakukan secara bertahap. Sejalan dengan pergantian Gubernur Jendral kala itu. Hingga pada tahun 1656, Arnold De Vlaming Van Ouds Hoorn menamainya Benteng Amsterdam. Dia merupakan tokoh antagonis di mata Orang Ambon yang juga menyelesaikan pembangunan Benteng Amsterdam.

Belanda resmi meninggalkan Benteng Amsterdam pada tahun 1900. Kondisinya begitu terbengkalai, hingga pada tahun 1991 dimulailah pemugaran Benteng oleh Pemerintah Indonesia.p ada tahun 1627 hingga 1702 Benteng Amsterdam juga pernah ditinggali seorang naturalis Jerman yang meneliti flora dan fauna di Ambon. Ia bernama G.E Rumphius yang juga menjadi penemu anggrek khas Pulau Ambon.

benteng amsterdam

©2021 Merdeka.com/Eddie Likumahua

Tercatat pada tahun 1674 Pulau Ambon diguncang gempa dan terjadi tsunami. Namun tak ada laporan mengenai kerusakan Benteng Amsterdam. Pada 8 Februari 1845, terjadi gempa yang membuat retakan besar pada dinding Benteng Amsterdam. Di selatan benteng berdiri sebuah gereja tua peninggalan Belanda bernama Gereja Immanuel. (mdk/Ibr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cerita Sejarah Stasiun Tanjung Priok, Atapnya Mirip Stasiun Belanda dan Pernah Terbengkalai
Cerita Sejarah Stasiun Tanjung Priok, Atapnya Mirip Stasiun Belanda dan Pernah Terbengkalai

Sekilas tentang Stasiun Tanjung Priok yang konon atapnya terinspirasi dari stasiun besar di Amsterdam.

Baca Selengkapnya
Ternyata di Belanda Juga Ada Pulau Jawa, Begini Penampakannya
Ternyata di Belanda Juga Ada Pulau Jawa, Begini Penampakannya

Di Amsterdam, Belanda ternyata ada sebuah pulau reklamasi yang bernama Java Eiland atau Pulau Jawa.

Baca Selengkapnya
Sejarah Padang Mangateh, Peternakan Tertua dan Terbesar di Sumatra Barat Warisan Kolonial
Sejarah Padang Mangateh, Peternakan Tertua dan Terbesar di Sumatra Barat Warisan Kolonial

Sebuah daerah khusus peternakan ini dikenal mirip seperti padang rumput yang berada di Selandia Baru dan didirikan langsung oleh Pemerintah Hinda Belanda.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Napak Tilas di Benteng Speelwijk Banten, Konon Dulu Ada Kantor sampai Gereja di Dalamnya
Napak Tilas di Benteng Speelwijk Banten, Konon Dulu Ada Kantor sampai Gereja di Dalamnya

Benteng ini dulu jadi simbol kekuatan penjajah setelah menaklukan Kesultanan Banten.

Baca Selengkapnya
Potret Istana Megah Jenderal Belanda di Jakarta, Luasnya 12 Ribu Meter Ada Penjara di Dalamnya
Potret Istana Megah Jenderal Belanda di Jakarta, Luasnya 12 Ribu Meter Ada Penjara di Dalamnya

Begitu megah, dulunya bangunan tersebut dibangun untuk tempat tinggal pribadi atau istana sang jenderal.

Baca Selengkapnya
Tempat ini Jadi Saksi Bisu Pangeran Diponegoro Ditangkap Belanda, Ada Kursi dengan Bekas Tancapan Kuku
Tempat ini Jadi Saksi Bisu Pangeran Diponegoro Ditangkap Belanda, Ada Kursi dengan Bekas Tancapan Kuku

Simak cerita di balik tempat bersejarah dan saksi bisu ditangkapnya Pangeran Diponegoro.

Baca Selengkapnya
Sosok Panglima Polem, Panglima Aceh yang Bergerilya Bersama Teuku Umar Melawan Belanda
Sosok Panglima Polem, Panglima Aceh yang Bergerilya Bersama Teuku Umar Melawan Belanda

Atas jasa serta perjuangannya, namanya kini diabadikan menjadi nama sebuah ruas jalan yang ada di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Benteng Belgica, Saksi Bisu Kekejaman Penjajah di Banda Neira
Benteng Belgica, Saksi Bisu Kekejaman Penjajah di Banda Neira

Benteng Belgica saksi bisu perlawanan rakyat Maluku dari kekejaman penjajah.

Baca Selengkapnya
Benteng Kuta Lubok, Titik Penting Pertahanan Tentara Portugis di Ujung Barat Nusantara
Benteng Kuta Lubok, Titik Penting Pertahanan Tentara Portugis di Ujung Barat Nusantara

Menempati lahan seluas 5 hektare, benteng ini lokasinya sangat dekat dengan bibir pantai.

Baca Selengkapnya