Viral Warga Medan Tolak Penutupan Parit, Protes Minta Dibongkar
Merdeka.com - Persoalan banjir masih menjadi pekerjaan rumah terbesar bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Medan. Bagaimana tidak, kota ini selalu menjadi langganan banjir setiap musim penghujan tiba.
Oleh karena itu, Pemkot Medan terus gencar melakukan perbaikan infrastruktur kota, khususnya untuk menangani banjir di wilayah tersebut. Mulai dari normalisasi sungai hingga perbaikan drainase.
Namun, baru-baru ini viral di media sosial, sejumlah masyarakat melakukan penolakan terhadap penutupan parit di kampung mereka, yang diduga merupakan pengerjaan dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Medan.
-
Bagaimana Kota Medan mengajak warga ikut normalisasi? 'Nah, bapak dan ibu camat, kalau bisa ajak masyarakatnya berpartisipasi dalam kegiatan itu. Jadi, ini tujuannya untuk mengedukasi dan agar tidak ada kesan yang membenarkan bahwa masyarakat boleh membuang sampah ke sungai, nanti dibersihkan oleh pemerintah. Bukan, bukan itu. Kita bangkitkan sama-sama kesadaran masyarakat, ' pesannya.
-
Kenapa warga Patemon membuat sumur resapan? Seiring kemarau datang setiap tahun, warga merasakan begitu besar kekuatan daya magis sumur resapan itu.
-
Kenapa orang-orang di Sumatera Utara melakukan boikot? Seruan untuk memboikot produk-produk yang berafiliasi atau mendukung Israel akhir-akhir ini ramai di media sosial. Hal ini sebagai bentuk protes terhadap Israel yang terus melancarkan serangan terhadap warga Palestina.
-
Bagaimana gerakan boikot ini dilakukan di Sumatera Utara? Strategi boikot ini untuk memberikan rasa akuntabilitas bahwa perusahaan-perusahaan yang mendukung bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukan Isreal.
-
Bagaimana reaksi warga Demak saat sumur meluber? 'Terus saya keluar, nyari orang-orang. Mereka langsung ke sini, langsung diviralkan. Biasanya nggak pernah,' kata Siti Aminah, pemilik sumur tersebut, dikutip dari YouTube Liputan6 pada Senin (18/9).
-
Bagaimana cara kota medan membersihkan sungai? Dengan berbagai peralatan di antaranya cangkul, garpu, parang, serta mesin pemotong rumput, para aparat Kodim 0201 dan pegawai perangkat daerah Pemkot Medan berbaur melakukan pembersihan.
Video itu diunggah oleh akun Instagram @sumut.terkini pada Jumat (12/11). Dalam video itu, terlihat puluhan warga ramai berkerumun di jalanan kampung dan memprotes penutupan parit tersebut.
"Viralkan, viralkan semua ini," teriak salah seorang warga dalam video. Warga protes karena penutupan parit itu disebut membuat kampung mereka banjir.
Tolak Penutupan Parit
Instagram/@sumut.terkini ©2021 Merdeka.com
Menurut keterangan di unggahan itu, peristiwa itu terjadi di Jalan Jaring Udang, Lingkungan 28, Kelurahan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan.
Dalam video itu, puluhan warga terlihat berkumpul di jalanan kampung di mana lokasi parit yang ditutup itu berada. Mereka menolak penutupan parit yang diduga dilakukan oleh Dinas PU itu lantaran menyebabkan wilayah sekitar tergenang air dan banjir saat hujan.
"Kronologinya itu dari PU itu ada pembuatan parit di kampung kami kan bos. Jadi parit itu bukannya dibuat malah ditutup semua paritnya itu sampai mengakibatkan kampung kami kenak pasang. Jadi pihak warga setempat tidak terima karena parit itu ditutup jadi pembuatan jalan sama pihak PU itu," tulis caption unggahan itu.
Minta Dibongkar
Di video itu, sejumlah warga berteriak meminta agar parit tersebut kembali dibuka secepatnya. "Bongkar, bongkar," teriak warga. Warga juga berharap agar Wali Kota Medan bisa memberikan perhatian pada kondisi kampungnya dan mendengarkan aspirasi warga setempat, yang menolak pembangunan parit di wilayah tersebut. Video ini pun tuai curi perhatian warganet. Namun, sebagian besar warganet justru menyayangkan sikap warga yang memprotes pengerjaan dinas PU yang bahkan belum selesai. "Kan tiap di tutup ada ruang kontrol nya? Gimana sih," tulis akun @danufahrza."Tanda2 rakyat yg tdk mau maju," tulis akun @rasyid_ss_88."Dibuat cantik dan biar gak banjir malah protes.... situ sadar gak untuk kenyamanan dan keamanan saja anda gak mau," tulis akun @marubagabetuasitumoran. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Viral video kericuhan antara anggota Polresta Padang dengan masyarakat Air Bangis dan Pasaman Barat
Baca SelengkapnyaWarga Nagari Air Bangis khawatir Proyek Strategi Nasional (PSN) akan membuat kehidupan mereka terancam.
Baca SelengkapnyaRatusan warga Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat, melanjutkan aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumbar, Jalan Sudirman, Padang, Rabu (2/8).
Baca SelengkapnyaPada aksi yang kelima ini jumlah massa terlihat semakin sedikit dan anak-anak yang ikut juga semakin berkurang.
Baca SelengkapnyaWarga Kampung Pakuan, Desa Sukasari, Kecamatan Dawua, Kabupaten Subang Jawa Barat, bahu membahu membersihkan jalan raya dengan cara mengepel.
Baca SelengkapnyaMereka menolak keras penggusuran Pulau Rempang. Mereka juga menuntut pemerintah agar menghentikan praktik perampasan tanah terhadap warga Pulau Rempang.
Baca SelengkapnyaPengendara yang lewat kerap tergelincir karena jalan menjadi kubangan lumpur. Anak-anak sekolah pun terpaksa melepas sepatu saat melintas.
Baca SelengkapnyaSehari sebelumnya, para ulama di Serang, Banten juga bersatu menolak adanya industri minuman keras dalam bentuk Penandatanganan Petisi Dukungan Para Ulama.
Baca SelengkapnyaSigit mengimbau dalam menyelesaikan masalah ini pihaknya juga akan mendorong adanya musyawarah. Sehingga kejadian bentrokan, seperti hari ini bisa dicegah.
Baca SelengkapnyaPenembakan peluru karet itu telah sesuai prosedur setelah dilakukan imbauan dan tembakan gas air mata.
Baca SelengkapnyaBudi, salah seorang warga mengaku resah dan khawatir jika ada aktivitas tambang pasir
Baca SelengkapnyaWarga menolak aktivitas tambang karena membuat mereka gagal panen dan tercemarnya lingkungan.
Baca Selengkapnya