Wafatnya Tonny Koeswoyo 27 Maret 1987, Musisi Legendaris Indonesia
Merdeka.com - Tonny Koeswoyo merupakan salah seorang legenda musik pop Indonesia. Namanya dikenal luas oleh masyarakat Indonesia setelah bergabung dengan band legendaris Koes Bersaudara dan Koes Plus. Pria kelahiran 19 Januari 1936 ini merupakan anak keempat dari sembilan bersaudara R. Koeswojo.
Berkat perannya di Koes Plus, Tonny Koeswoyo dianggap sebagai salah seorang musisi legendaris dan maestro musik pop Indonesia. Banyak sekali karya-karyanya yang sampai saat ini terus diputar di berbagai platform. Hal ini membuktikan bahwa Tonny Koeswoyo berhasil membuat lagu-lagu yang mampu diterima semua kalangan.
Tepat hari ini, 27 Maret pada 1987 silam, Tonny Koeswoyo wafat. Tonny tutup usia karena penyakit kanker usus yang mengakhiri hidupnya. Berikut perjalanan hidup singkat Tonny Koeswoyo yang merdeka.com lansir dari Kapanlagi.com dan sumber lainnya:
-
Kapan cucu Hetty Koes Endang lahir? Doa Hetty terkabul, dan ia bisa menyaksikan kelahiran cucunya secara langsung.
-
Siapa saja tokoh pendiri Wonosobo? Mereka berpisah dan menempati tiga wilayah berbeda. Kyai Kolodete membuka permukiman di Dataran Tinggi Dieng, Kyai Karim membuka permukiman di sekitar Kalibeber, dan Kyai Walik memilih wilayah yang sekarang menjadi pusat kota Wonosobo.
-
Siapa yang dibesarkan dalam keluarga pemusik? Dikutip dari kanal YouTube Penjelajah Waktu, Mochtar Embut dibesarkan dalam keluarga pemusik.
-
Siapa pelopor pop Sunda country? Tati Saleh boleh dibilang sebagai pelopor musik pop Sunda country perempuan pertama asal Jawa Barat.
-
Siapa artis keturunan Indonesia yang sukses di Kpop? Dita Karang, anggota grup idola Korea Selatan, yang mencapai kesuksesan sebagai wanita pertama dari Indonesia.
-
Siapa komponis Indonesia yang lahir di Toba? Sosok Amir Hamzah Pasaribu, Seorang Komponis Indonesia Asal Toba yang Dicap Ikut Lekra
Awal Karier Tonny Koeswoyo
©2023 Merdeka.com/Instagram @koesplus.indonesia
Sejak kecil, Tonny sudah gemar memainkan alat musik. Kegemaran dengan alat musik ini didapat dari ayahnya yang terampil memetik gitar dan main musik Hawaiian. Bahkan, dengan segala keterbatasannya, Tonny pernah melatih kemampuannya dengan cara menabuh ember yang diisi air.
Ketika beranjak dewasa, kakaknya, Jon Koeswoyo, pernah membelikan alat musik lengkap yang juga diperuntukkan untuk adik lainnya, yaitu Nomo, Yok, dan Yon Koeswoyo. Hal ini dilakukan agar adik-adiknya tidak mengikuti tren geng motor yang saat itu marak terjadi. Jon membelikan 1 buah bass betot, dua buah gitar pengiring, dan 1 set drum.
Sepanjang kariernya di dunia musik, Tonny sempat membentuk beberapa band, seperti Koes & Bros, Kus Brothers, Koes Bersaudara, dan Koes Plus. Berkat band-band tersebut, nama Tonny Koeswoyo semakin dikenal oleh masyarakat Indonesia, sampai akhirnya ia menjadi salah seorang musisi berpengaruh di Indonesia.
Berdirinya Koes Plus dan Karya-karyanya
©2023 Merdeka.com/Instagram @koesplus.indonesia
Tony Koeswoyo dan Koes Plus seolah menjadi satu-kesatuan yang sulit dipisahkan. Grup band legendaris ini dibentuk pada 27 Agustus 1968 oleh kakak beradik Koeswoyo, yaitu Tonny Koeswoyo dan Yon Koeswoyo. Koes Plus dibentuk untuk melanjutkan kiprah Koes Bersaudara yang sudah lebih dulu eksis di Tanah Air sejak tahun 1960.
Pada awal berdirinya, Koes Plus beranggotakan Tonny Koeswoyo, Yon Koeswoyo, dan dua orang di luar keluarga Koeswoyo, yaitu Murry dan Totok AR. Setelah itu, Yok Koeswoyo kemudian masuk ke dalam grup sehingga tercipta formasi yang awet, yakni Tonny Koeswoyo (keyboard, gitar melodi), Yon (gitar pengiring) Yok (gitar bas), dan Murry (drum dan perkusi).
Seiring berjalannya waktu, Koes Plus menjadi band legendaris dan mewarnai perkembangan industri musik Tanah Air. Kiprahnya memiliki pengaruh besar karena merupakan pelopor musik pop dan rock n’ roll di negeri ini. Beberapa karyanya yang populer sepanjang masa, yaitu Bujangan, Kisah Sedih di Hari Minggu, Kolam Susu, Bunga di Tepi Jalan, Diana, dan masih banyak lagi.
Tentu saja, hal tersebut tak lepas dari peran Tonny Koeswoyo sebagai pioner band legendaris satu ini. Tak heran, bila nama Tonny Koeswoyo dianggap sebagai maestro musik pop Tanah Air.
Wafatnya Tonny Koeswoyo
Meski memutuskan untuk hidup dari musik, Tonny tetap berusaha memenuhi harapan kedua orang tuanya untuk meneruskan sekolah sampai ke Perguruan Tinggi. Adapun pendidikan terakhir yang sempat ditempuhnya adalah Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jakarta (sekarang UNJ) jurusan sastra Inggris.
Sepanjang hidupnya, Tonny telah melahirkan karya-karya fenomenal yang sampai sekarang masih tetap eksis. Band yang dibentuknya, baik Koes Plus maupun Koes Bersaudara, menjadi salah satu band legendaris yang karya-karyanya masih terus bisa dinikmati.
Tepat hari ini, 27 Maret pada 1987 silam, Tonny Koeswoyo mengembuskan napas terakhirnya. Tonny tutup usia karena penyakit kanker usus yang mengakhiri hidupnya.
Meski telah tiada, namun karya-karyanya tetap abadi sepanjang masa dan masih dijadikan referensi dan inspirasi bagi para musisi generasi setelahnya. (mdk/jen)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sang ayah meninggal dunia dalam keadaan tenang tanpa merasakan sakit dan dikelilingi keluarga tercinta.
Baca SelengkapnyaDono Warkop DKI merupakan salah satu anggota dari grup lawak legendaris Warkop DKI, yang terkenal di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPelantun lagu 'Kebyar-kebyar' ini dikenal sebagai seniman nyentrik
Baca SelengkapnyaGrup band pop ini salah satu pelopor adanya kelompok bermusik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaRhoma Irama baru saja menginjak usia 77 tahun pada 11 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaSosok Rofiqoh Darto Wahab tak bisa dilepaskan dari sejarah permusikan di Indonesia. Dia merupakan seorang pelopor kasidah modern.
Baca SelengkapnyaIa melanjutkan perjuangan ayahnya sebagai negarawan yang sangat mencintai Indonesia.
Baca SelengkapnyaIntip hari-hari terakhir pencipta lagu kebangsaan Indonesia ini di Kota Pahlawan
Baca SelengkapnyaSiapa saja sih nama penyanyi beken Tanah Air yang belum banyak diketahui?
Baca SelengkapnyaSosok DIana Nasution, penyanyi legendaris Indonesia ibunda dari Marcelo Tahitoe (Ello).
Baca SelengkapnyaKata-kata Selamat Hari Musik Nasional 2024 merupakan bentuk apresiasi kepada para seniman, musisi, dan semua individu yang terlibat dalam industri musik.
Baca SelengkapnyaRenjana Production juga memberikan penghargaan kepada para musisi legendaris Indonesia. Mewakili generasi 70-an.
Baca Selengkapnya