Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM Penny K Lukito, menegaskan tak bisa mengawasi produk senyawa Etilen Glikol dan Dietilen Glikol (EG dan DEG). Senyawa kimia itu dipakai untuk pelarut obat sirop. Diduga pemicu terjadinya gagal ginjal akut anak.

Penyidik Bareskrim Polri merampungkan gelar perkara kasus gagal ginjal akut yang menewaskan 159 anak diduga melibatkan tiga perusahaan farmasi.

Riswan menegaskan pihaknya berkomitmen mendukung penuh dan bekerja sama dengan BPOM, serta siap untuk melakukan semua tes dibutuhkan terhadap produk-produk yang dimiliki.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menolak menyalahkan siapapun dalam kasus maraknya gagal ginjal akut pada anak. Termasuk banyak pihak yang mempertanyakan kinerja BPOM dan Kemenkes.

Kini, jumlahnya bertambah 65. Sehingga, bila di total ada 198 obat sirup yang aman untuk dikonsumsi.

Sebanyak 65 sirop obat dipastikan tidak menggunakan propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, dan/atau gliserin/gliserol. Sehingga, aman untuk digunakan sepanjang digunakan sesuai aturan pakai.

BPOM berjanji terus mengawasi industri farmasi yang 'bandel'. Jika ditemukan zat yang memiliki efek berbahaya dari produksi obatnya, maka akan ditindak hukum.

Rumah Sakit Umum Pusat Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang merawat tujuh pasien dengan diagnosa gagal ginjal akut sepanjang September-Oktober 2022. Dua di antaranya meninggal dunia.

Agus juga mengingatkan produsen, industri farmasi agar menggunakan bahan baku yang sesuai dengan regulasi, dan diikuti dengan monitoring dan evaluasi secara berkala baik bersama-sama dengan Badan POM maupun pengujian secara independen.

Kuasa hukum heran lantaran produk mereka yakni Unibebi disebut sebagai penyebab terjadinya gangguan ginjal akut.

Kulsum menuturkan, kondisi tersebut cukup memberatkan bagi pelaku usaha obat-obatan herbal.

Pengelola sejumlah apotek di Jalan Mayor Oking, Kota Bekasi menyatakan sementara tidak menjual puluhan produk jenis obat sirop. Etalase obat itu ditutupi menggunakan kain agar tidak terlihat pembeli.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, terdapat 245 kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal per 23 Oktober 2022 yang tersebar di 26 provinsi di Indonesia. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkap, gagal ginjal akut disebabkan oleh senyawa kimia berbahaya dari pelarut obat sirop.

Suasana hangat terasa menyelimuti lantai basement 1 RSCM Kiara, Senin (24/10). Di tempat itu, para orang tua pasien gagal ginjal akut menunggu Balita kesayangannya dirawat.

Budi memaparkan, dari data per hari ini pada Senin (24/10), ada 245 kasus gagal ginjal akut terhadap anak di Indonesia. Kasus tinggi berada di 8 provinsi seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Aceh, Jawa Timur, Sumatera Barat, Bali, Banten dan Sumatera Utara.

Polri membentuk tim gabungan dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terkait bahan baku obat sirop diduga penyebab Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) pada Anak-anak.

Salah satu sirop obat Termorex PT Konimex yang ditarik adalah batch produksi tertentu dengan nomor izin edar DBL7813003537A1, kemasan dus, botol plastik @60 mililiter. Sedangkan untuk batch lain dipastikan tidak tercemar.

Ketua Harian Himpunan Pedagang Farmasi Pasar Pramuka, Yoyon mengungkapkan penjualan dari obat sirop bagi pedagang di Pasar Pramuka sudah anjlok hingga 95 persen. Penurunan terjadi sejak ada kabar maraknya anak kecil terkena penyakit gagal ginjal akut yang diduga akibat obat sirop.