Agar tak 'jelalatan', kamera Google Glass kini dibatasi aksesnya

Merdeka.com - Kamera yang terpasang di Google Glass seakan menjadi buah simalakama. Di satu sisi, fungsinya memang sangat dibutuhkan, namun, di sisi lain, hal ini bisa menimbulkan bahaya bagi penggunanya.

Seperti yang dilansir oleh Washington Post (17/7), peneliti dari Lookout telah menemukan sebuah titik lemah dari kamera ini yang berakibat fatal. Kerentanan ini ditemukan dari adanya kemampuan scanning QR Code yang bisa saja disusupi oleh kode jahat oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Seperti ditulis dalam laporannya, Lookout mencoba untuk membuat sebuah QR Code yang berisi kode hacking perangkat Google Glass. Setelah dicoba, ternyata Google Glass mau-mau saja membaca kode tersebut yang mengakibatkan perangkat ini bisa dikendalikan oleh orang lagi.

Masalah yang telah ditemukan sejak Mei ini untungnya sudah diperbaiki. Sekarang, Google Glass tak lagi secara otomatis akan melakukan scan tiap kali melihat QR Code.

Memang, keterbatasan Google Glass yang tak memiliki QR Code membuat perangkat ini sepenuhnya bergantung kepada sensor kamera yang terpasang di dalamnya. Kamera ini bertindak sebagai mata yang menangkap dan menterjemahkan apa saja yang direkamnya. (mdk/nvl)