Akibat Facebook, seorang anak rugikan ayahnya Rp 1,7 miliar
Merdeka.com - Anak polah, bapak kepradah (anak bertingkah, ayah yang kena batunya). Mungkin pepatah Jawa itu cocok untuk kasus yang dialami oleh Patrick Snay, 69 tahun.
Seperti yang dilansir NY Daily News (3/3), kasus ini bermula saat Snay yang merupakan kepala sekolah di Florida menang gugatan atas sekolah Gulliver Prepatory School. Dirinya memprotes kebijakan diskriminasi umur yang diterapkan di sekolah itu.
Hasilnya, pengadilan pun memenangkan gugatan yang diajukan Snay. Sekolah itu harus membayar denda sebesar USD 150 ribu dengan syarat masalah ini tidak dipublikasikan ke khalayak.
-
Kenapa ayah ini merasa sedih? Mendapati sang putri jadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dia ikut merasa pilu. Tak ada orang tua yang tak hancur melihat buah hati mereka mengalami penderitaan.
-
Apa dosa ayah tidak menafkahi? Tidak menafkahi anak tidak hanya akan mendapat ancaman pidana. Dalam Islam, karena memberikan nafkah sesuai kemampuan hukumnya adalah wajib seorang ayah, maka jika tidak dilaksanakan hukumnya yaitu dosa ayah tidak menafkahi anak.
-
Siapa yang melakukan kesalahan? Semua anak adam (manusia) melakukan kesalahan, dan sebaik-baiknya orang yang bersalah adalah orang yang bertobat'
-
Kenapa Dara merasa sangat kecewa dengan keluarganya? 'Sejak usia 16 tahun, mama sudah membangun keluarga baru, papa juga demikian, dan adik pun sudah. Yang membuatku bingung adalah, meskipun aku ikhlas untuk keluarga, aku merasa sangat kecewa dengan perlakuan dari keluargaku sendiri,' jelasnya.
-
Apa yang disayangkan STY? Shin Tae-Yong (STY) menyayangkan kepemimpinan wasit yang kontroversial hingga merugikan Timnas Indonesia.
-
Siapa yang merasa sakit hati? Ruben mengaku bahwa konflik ini sangat mendalam dan membuatnya merasa sakit hati.
Namun, karena kecerobohan sang anak, denda gugatan itu pun melayang. Dana Snay, sang anak, justru menuliskan tentang hal yang harusnya rahasia itu di Facebook miliknya dengan sombong.
"Mama dan Papa Snay memang kasus melawan Gulliver (sekolah yang dituntut). (Uang dari) Gulliver akhirnya (bisa digunakan untuk) membayar biaya liburanku ke Eropa musim panas nanti. RASAKAN ITU," tulis Dana di Facebook yang kemudian dilihat oleh para siswa di sekolah Gulliver.
Atas hal ini, pengadilan pun akhirnya membatalkan besarnya denda yang harus dibayarkan Gulliver pada Snay. Snay tentu saja menolak dan merencanakan banding.
(mdk/nvl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Baru-baru ini viral di media sosial cerita tentang keluarga kecil yang hancur karena sang suami kecanduan main judi online.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu tega menjual anaknya seharga Rp30 juta untuk membayar utang.
Baca SelengkapnyaAdapun biaya restitusi yang diajukan melalui Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban sebesar Rp 120 miliar.
Baca SelengkapnyaSambil menangis, Bunga Zainal menceritakan kasus penipuan yang dilakukan oleh teman dekatnya sendiri hingga dirinya rugi Rp 15 miliar.
Baca SelengkapnyaPengalaman nahas anak laki-laki ini menuai simpati dari netizen. Sejak pertama kali diunggah, video itu langsung mencuri perhatian warganet.
Baca SelengkapnyaJika terbukti menelantarkan keluarganya dan lebih memilih sang pelakor, akan memberikan sanksi pencopotan.
Baca SelengkapnyaKesabaran BH (69) habis karena putranya RN (26) kerap menggadaikan sepeda motor diam-diam. Dia melapor ke polisi dan anak kandungnya itu pun ditangkap.
Baca SelengkapnyaKorban SP tewas di tempat dengan banyak luka dan SL turut mengalami luka yang kini dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaBerikut fakta-fakta yang berhasil diungkap kepolisian
Baca SelengkapnyaSimak potret rumah Gunawan Dwi Cahyo mantan suami Okie Agustina yang sempat disorot karena diam-diam gadaikan mobil.
Baca SelengkapnyaSampai dua kali video pelecehan itu dikirim R ke seseorang atas nama Ica demi mendapatkan Rp10 juta.
Baca SelengkapnyaRA tega membunuh ibu kandungnya. Namun demikian, ayahnya meminta dia tak dihukum berat. Kenapa?
Baca Selengkapnya