Alat Deteksi Kebocoran Pipa Ambil Inspirasi Dari Kelelawar
Merdeka.com - Hampir semua teknologi yang ada mengambil inspirasi dari alam. Yang terbaru, sekelompok insinyur berhasil mengembangkan sebuah alat untuk mendeteksi kebocoran pipa minyak dan gas. Alat ini, terinspirasi oleh kelelawar.
Kelelawar merupakan hewan nokturnal yang memanfaatkan panjang ultrasonik yang berbeda-beda untuk mendeteksi objek, berburu, dan menghindari pemangsa.
Meniru cara kerja kelelawar tersebut, melansir Eurekalert via Tekno Liputan6.com, insinyur di Lancaster University telah menggabungkan dua jenis radiasi yang berbeda, yakni fast-neutron dan sinar gamma. Hal ini dilakukan untuk mendeteksi korosi yang merupakan penyebab utama kebocoran pipa.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan? Menariknya, para ilmuwan baru-baru ini menemukan salah satu fosil burung terror yang diyakini menjadi yang terbesar yang pernah ditemukan.
-
Apa yang diteliti? Analisis terhadap lebih dari 4.000 artefak batu yang ditemukan di sebuah pulau di barat laut Australia memberikan gambaran kehidupan suku Aborigin puluhan ribu tahun yang lalu.
-
Bagaimana cara menggunakan kata "kajian" dalam penelitian? Ada banyak contoh kata kajian yang sering digunakan para ilmuwan dan pelajar dalam suatu pengkajian.
-
Apa yang diciptakan oleh para peneliti? Mereka menggunakan model muskuloskeletal – yang dikendalikan oleh metode kontrol refleks yang mencerminkan sistem saraf manusia.
Kebocoran pipa minyak dan gas menjadi salah satu masalah utama yang menimbulkan kerugian senilai jutaan dolar setiap tahunnya. Di luar kerugian finansial, kebocoran pipa minyak dan gas juga merupakan salah satu penyebab kecelakaan, cedera, dan kerusakan lingkungan.
Mixed Field Analyzer
Fast-neutron dan sinar gamma menghasilkan gelombang elektronik berbeda, sehingga memungkinkan para peneliti untuk menyimpan data dari keduanya secara bersamaan dengan menggunakan detektor bernama 'Mixed Field Analyzer'. Perangkat ini telah dikembangkan sebelumnya oleh Lancaster University dan Hybrid Instruments Ltd.
Secara real-time tim peneliti menguji dua teknik pencitraan di laboratorium pada sampel baja karbon dengan ketebalan berbeda.
Hasilnya, para peneliti mampu melihat perbedaan ketebalan baja. Sensor juga bekerja ketika lapisan isolasi direplikasi, dengan beton atau plastik. Ini menjadi indikator kemungkinan cacat pada baja, korosi dan karat, yang akan menghasilkan variasi dalam hamburan balik.
Jika digunakan pada pipa nyata, masalah kebocoran pipa diperkirakan dapat lebih mudah dideteksi dan diselesaikan sebelum minyak dan gas keluar dari pipa bocor itu.
Sumber: Liputan6.comReporter: Mochamad Wahyu Hidayat
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pintu Penguras Bendung Katulampa Jebol, Ini Dampaknya Bagi Irigasi di Bogor dan Jakarta
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan sebuah alat sederhana untuk mencari sumber air.
Baca SelengkapnyaWarga Wisma Asri Bekasi curiga benda berkabel itu bom rakitan
Baca SelengkapnyaBerikut cara mudah bikin air keran mengalir deras hanya dengan menggunakan botol plastik bekas.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat melalui Bagian Umum dan Protokol (Umprot) membuat alat yang bisa menangkap polutan di udara.
Baca SelengkapnyaCukup dengan menggunakan botol plastik bekas sebagai bahan utama, keran air Anda akan berubah selayaknya baru.
Baca SelengkapnyaCangkir ini merupakan salah satu bukti kejeniusan seorang filsuf Yunani Kuno
Baca SelengkapnyaDua orang petugas menggunakan tongkat penjepit untuk menangkap ular kobra
Baca SelengkapnyaInovasi ini bisa menjadi solusi atas permasalahan krisis air bersih yang terjadi setiap tahun di sejumlah wilayah Kabupaten Jember
Baca SelengkapnyaPemilik rumah awalnya mengira ada kotoran panjang yang belum disiram di dalam kloset tersebut.
Baca SelengkapnyaUntuk saat ini turbin tidak bisa beroperasi karena terkendala kemarau
Baca SelengkapnyaSemaking bising suaranya, semakin senang warga mendengarnya.
Baca Selengkapnya