Apple turunkan target untuk iPhone terbaru tahun ini, takut tidak laku?
Merdeka.com - Menurut sebuah laporan yang diterbitkan baru-baru ini, Apple dikabarkan telah memotong pemesana kepada pemasok sebesar 20 persen untuk suku cadang yang diperlukan dalam pembangunan iPhone terbaru di tahun 2018 ini.
Nikkei Asian Review mengatakan bahwa tampaknya Apple akan mengurangi kapasitas peroduksi sebesae 20 persen untuk tiga model baru 2018. Jika tahun lalu Apple membutuhka 100 juta unit untuk iPhone 8, iPhone 8 Plus, dan iPhone X, maka setidaknya kita bisa bisa melihat bahwa Apple sepertinya hanya menargetkan sekitar 80 juta unit untuk tiga iPhone terbaru nanti.
Lantas apakah Apple takut iPhone terbaru 2018 nantinya tidak laku?
-
Mengapa iPhone menjadi sasaran? Selain itu, reputasi merek Apple yang kuat membuat pengguna lebih rentan untuk mempercayai komunikasi menipu yang tampaknya berasal dari Apple, semakin meningkatkan daya tarik target ini bagi para penjahat dunia maya.
-
Apa masalah iPhone lipat Apple? Masalah utama yang muncul adalah terkait daya tahan layar lipat tersebut.
-
Kenapa penjualan iPhone di China menurun? Setidaknya, terdapat dua alasan mengapa penjualan Apple di Tiongkok tersebut menurun.
-
Di mana pangsa pasar iPhone di China menurun? Apple keluar dari lima merek ponsel teratas di Tiongkok pada kuartal pertama tahun 2024, dengan pangsa pasar yang hanya 13,7 persen.
-
Kenapa Apple ingin membuat layar lipat iPhone? Namun raksasa teknologi tersebut baru saja menerima paten baru dari Kantor Paten dan Merek Dagang AS (USPTO) bertajuk 'Perangkat Elektronik dengan Layar Lipat yang Tahan Lama'.
-
Kenapa Apple berhenti kembangkan iPhone lipat? Hal tersebut menjadi alasan di balik penghentian sementara pengembangan iPhone yang dapat dilipat.
Belum tentu. Pasalnya ada beberapa faktor yang mempengaruhi pemotongan target produksi dari iPhone terbaru. Salah satunya adalah kabar bahwa Apple mengalami masalah dalam mendapatkan sistem pemindaian 3D yang digunakan untuk Face ID untuk bekerja di panel LCD. OK. ini cukup masuk akal.
Pasalnya, ketiga model iPhone terbaru 2018 nanti diharapkan dapat memiliki sistem pengenalan wajah milik Apple. Namun permasalahannya adalah, dari ketiga model iPhone terbaru itu, hanya satu yang menggunakan layar LCD, yakni iPhone 9. Sedangkan untuk model iPhone Xs dan iPhone X Plus sama-sama menggunakan panel OLED.
Haruskah Apple sampai mengurangi target produksi sampai 20 persen? Ataukah benar-benar takut tidak laku mengingat teknologi yang tersemat di perangkat ini begitu banyak dan canggih. Sementara itu, harga pun akan berbanding lurus dengan fitur dan teknologi sebuah perangkat.
Bagaimana pendapat kalian?
(mdk/ega)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa pengguna iPhone harus gigit jari lantaran, iOS 17 yang bakal dirilis dalam waktu dekat, ternyata tak hadir dalam semua perangkat iPhone.
Baca SelengkapnyaPenjualan iPhone 16 menurun 12,7% pada akhir pekan pertama. Apple harapkan peningkatan penjualan setelah peluncuran Apple Intelligence.
Baca SelengkapnyaMengapa Apple memutuskan hal itu jika mereka benar-benar menghentikan pengembangan iPhone layar lipat?
Baca SelengkapnyaFitur ini disebut-sebut kemungkinan besar akan pensiun.
Baca SelengkapnyaAda dua alasan mengapa orang-orang di China enggan pakai Apple.
Baca SelengkapnyaApple masih belum memenuhi persyaratan sertifikasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) untuk produk iPhone 16 series.
Baca SelengkapnyaFaisol mengaku bahwa meskipun pihaknya sudah mendengar mengenai rencana investasi tersebut, namun komitmen pihak Apple dinilai masih kurang.
Baca SelengkapnyaKapan iPhone layar lipat besutan Apple akan dirilis?
Baca SelengkapnyaMenurut Luhut, Indonesia terbuka terhadap segala peluang penciptaan lapangan kerja baru.
Baca SelengkapnyaSurvei CIRP mengungkapkan alasan utama orang beralih ke iPhone 16 di 2024.
Baca SelengkapnyaBerikut model yang disebutkan analis penjualan pre-order menurun dibandingkan seri yang sama tahun lalu.
Baca SelengkapnyaTertinggal di pasar smartphone layar lipat membuat Apple gusar. Kini mereka sedang berupaya keras merancangnya.
Baca Selengkapnya